JAPFA Berkomitmen Dukung SDGs
A
A
A
JAKARTA - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) berkomitmen untuk mendukung SGD’s dalam melalui implementasi program Social Investment yang dilakukannya. Secara spesifik komitmen tersebut ditujukan untuk mendukung pencapaian SDG’s yang ketiga good health and Wellbeing.
“Salah satu wujud komitmen kami untuk mendukung SDG melalui salah satu program kepedulian perusahaan JAPFA4Kids,” ucap Retno Artsanti VP Head of Corcomm & Social Investment JAPFA pada saat penerimaan penghargaan di dalam kegiatan Responsible Business Forum Afrika digelar di Sandton City, Johannesburg, Afrika Selatan pada awal september 2017.
Kehadirannya pada forum tersebut merupakan penghargaan untuk kompetisi foto program pencapaian SDG’s yang diselenggarakan oleh Global Initiative. Foto yang berhasil memenangi penghargaan tersebut berjudul ‘until the last drop’. Foto tersebut menangkap momentum saat pembagian paket gizi kegiatan JAPFA4Kids.
“Foto ini sangat kuat menjelaskan bahwa masih banyak yang harus dilakukan agar tujuan ketiga dari SDG's betul-betul dapat dicapai,” ujar Monica Hornung Cattan, Direktur Global Initiatives saat memberikan penghargaan.
Kegiatan JAPFA4Kids merupakan sebuah kegiatan kepedulian sosial JAPFA yang berlangsung sejak tahun 2008. Fokus utama kegiatan tersebut menyasar pemenuhan gizi seimbang dan perilaku hidup sehat untuk anak-anak di seluruh pelosok Indonesia.
“Melalui kegiatan ini JAPFA ingin berinvestasi kepada masa depan anak Indonesia,” ujar Artsanti. “upaya kami juga merupakan bentuk dukungan terhadap program SGD terutama pada capaian ketiga ‘Good Health and Wellbeing’,” lanjutnya.
Lebih lanjut Artsanti menjelaskan pemenuhan akan gizi seimbang dan perilaku hidup sehat adalah prasyarat mendasar untuk kehidupan yang lebih baik. Tanpa adanya elemen mendasar tersebut menurutnya berbagai peluang untuk mobilitas sosial anak-anak indonesia akan tertutup. Sehingga upaya penghidupan yang lebih baik dari didasari pada terbentuknya anak yang bersih dan sehat.
“JAPFA memulai inisiatif perubahan dengan memiliki sekolah sebagai titik mula perubahan. Pilihan tersebut karena sekolah dapat menjadi contoh dan benchmark bagi masyarakat terutama di daerah pedesaan,” papar Artsanti. “selain itu intervensi terhadap sekolah cenderung lebih dapat terkontrol karena guru dan siswa cenderung lebih adaptif dengan perubahan,” imbuhnya.
Artsanti juga menjelaskan upaya JAPFA dalam mendorong perubahan tersebut dilakukan dengan pendekatan yang berkesinambungan dengan memastikan terbentuknya sistem di sekolah. Upaya tersebut menurutnya dilakukan perusahaan dengan melakukan pendampingan kepada sekolah-sekolah yang menjadi target sasaran program
“Hingga saat ini lebih dari 115.000 anak dan 7.400 guru dari sekitar 650 sekolah di seluruh Indonesia sudah mendapatkan manfaat dari program yang dilaksanakan JAPFA sejak 2008,” jelas Artsanti
“Selain kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids, kami juga melaksanakan JAPFA4Kids Awards. Sebuah kompetisi yang disiapkan untuk peserta kampanye gizi pada tahun sebelumnya,” ujarnya. “Tahun 2017 kami melaksanakan JAPFA4Kids Awards yang diikuti oleh sekitar 14.000 anak dari seluruh pelosok Indonesia. Dan 32 diantaranya berhasil memenangi kejuaraan di tingkat nasional dan berkompetisi di Jakarta,” Imbuh Artsanti.
Kompetisi JAPFA4Kids Awards tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 4-7 september yang lalu berlangsung di Jakarta dengan diikuti 32 peserta dari berbagai pelosok Indonesia. Melalui kesempatan tersebut, siswa peserta JAPFA4Kids awards mendapatkan kesempatan untuk terbang ke jakarta dan mengikuti studi wisata di berbagai tujuan wisata di Jakarta.
“Banyak dari peserta yang bahkan pergi ke ibukota propinsi saja tidak pernah karena jauhnya tempat tinggal mereka. Tetapi berkat kegigihan mereka dalam kompetisi ini mereka berkesempatan pergi ke Jakarta,” ujar Artsanti. “Kami berharap kompetisi ini dapat menginpirasi siswa untuk tidak takut membangun mimpi dan menggapainya,” imbuhnya.
Artsanti merupakan salah satu dari dua peserta Konferensi yang berasal dari Indonesia. Peserta lainya, oleh Dr. M. Gunawan Alif, dari Sampoerna University dan Chairman Masyarakat Cagak Sawita Rupa Indonesia (Indonesia CSR Society). Keduanya mengambil bagian dalam forum tersebut sebagai representasi dari sektor swasta dan akademisi di Indonesia untuk turut ambil bagian dalam pencapaian
“Salah satu wujud komitmen kami untuk mendukung SDG melalui salah satu program kepedulian perusahaan JAPFA4Kids,” ucap Retno Artsanti VP Head of Corcomm & Social Investment JAPFA pada saat penerimaan penghargaan di dalam kegiatan Responsible Business Forum Afrika digelar di Sandton City, Johannesburg, Afrika Selatan pada awal september 2017.
Kehadirannya pada forum tersebut merupakan penghargaan untuk kompetisi foto program pencapaian SDG’s yang diselenggarakan oleh Global Initiative. Foto yang berhasil memenangi penghargaan tersebut berjudul ‘until the last drop’. Foto tersebut menangkap momentum saat pembagian paket gizi kegiatan JAPFA4Kids.
“Foto ini sangat kuat menjelaskan bahwa masih banyak yang harus dilakukan agar tujuan ketiga dari SDG's betul-betul dapat dicapai,” ujar Monica Hornung Cattan, Direktur Global Initiatives saat memberikan penghargaan.
Kegiatan JAPFA4Kids merupakan sebuah kegiatan kepedulian sosial JAPFA yang berlangsung sejak tahun 2008. Fokus utama kegiatan tersebut menyasar pemenuhan gizi seimbang dan perilaku hidup sehat untuk anak-anak di seluruh pelosok Indonesia.
“Melalui kegiatan ini JAPFA ingin berinvestasi kepada masa depan anak Indonesia,” ujar Artsanti. “upaya kami juga merupakan bentuk dukungan terhadap program SGD terutama pada capaian ketiga ‘Good Health and Wellbeing’,” lanjutnya.
Lebih lanjut Artsanti menjelaskan pemenuhan akan gizi seimbang dan perilaku hidup sehat adalah prasyarat mendasar untuk kehidupan yang lebih baik. Tanpa adanya elemen mendasar tersebut menurutnya berbagai peluang untuk mobilitas sosial anak-anak indonesia akan tertutup. Sehingga upaya penghidupan yang lebih baik dari didasari pada terbentuknya anak yang bersih dan sehat.
“JAPFA memulai inisiatif perubahan dengan memiliki sekolah sebagai titik mula perubahan. Pilihan tersebut karena sekolah dapat menjadi contoh dan benchmark bagi masyarakat terutama di daerah pedesaan,” papar Artsanti. “selain itu intervensi terhadap sekolah cenderung lebih dapat terkontrol karena guru dan siswa cenderung lebih adaptif dengan perubahan,” imbuhnya.
Artsanti juga menjelaskan upaya JAPFA dalam mendorong perubahan tersebut dilakukan dengan pendekatan yang berkesinambungan dengan memastikan terbentuknya sistem di sekolah. Upaya tersebut menurutnya dilakukan perusahaan dengan melakukan pendampingan kepada sekolah-sekolah yang menjadi target sasaran program
“Hingga saat ini lebih dari 115.000 anak dan 7.400 guru dari sekitar 650 sekolah di seluruh Indonesia sudah mendapatkan manfaat dari program yang dilaksanakan JAPFA sejak 2008,” jelas Artsanti
“Selain kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids, kami juga melaksanakan JAPFA4Kids Awards. Sebuah kompetisi yang disiapkan untuk peserta kampanye gizi pada tahun sebelumnya,” ujarnya. “Tahun 2017 kami melaksanakan JAPFA4Kids Awards yang diikuti oleh sekitar 14.000 anak dari seluruh pelosok Indonesia. Dan 32 diantaranya berhasil memenangi kejuaraan di tingkat nasional dan berkompetisi di Jakarta,” Imbuh Artsanti.
Kompetisi JAPFA4Kids Awards tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 4-7 september yang lalu berlangsung di Jakarta dengan diikuti 32 peserta dari berbagai pelosok Indonesia. Melalui kesempatan tersebut, siswa peserta JAPFA4Kids awards mendapatkan kesempatan untuk terbang ke jakarta dan mengikuti studi wisata di berbagai tujuan wisata di Jakarta.
“Banyak dari peserta yang bahkan pergi ke ibukota propinsi saja tidak pernah karena jauhnya tempat tinggal mereka. Tetapi berkat kegigihan mereka dalam kompetisi ini mereka berkesempatan pergi ke Jakarta,” ujar Artsanti. “Kami berharap kompetisi ini dapat menginpirasi siswa untuk tidak takut membangun mimpi dan menggapainya,” imbuhnya.
Artsanti merupakan salah satu dari dua peserta Konferensi yang berasal dari Indonesia. Peserta lainya, oleh Dr. M. Gunawan Alif, dari Sampoerna University dan Chairman Masyarakat Cagak Sawita Rupa Indonesia (Indonesia CSR Society). Keduanya mengambil bagian dalam forum tersebut sebagai representasi dari sektor swasta dan akademisi di Indonesia untuk turut ambil bagian dalam pencapaian
(wbs)