Hati-hati, Rupiah Berpeluang Berbalik Arah Melemah
A
A
A
JAKARTA - Kenaikan rupiah yang masih bertahan naik secara tren memberikan peluang terjadinya penguatan lanjutan. Namun, adanya pemberitaan bahwa Bank sentral Tiongkok, PBoC, yang berencana untuk memangkas persyaratan cadangan untuk lembaga keuangan yang menyelesaikan posisi forward valas yuan dapat berimbas pada meningkatnya nilai USD terhadap yuan.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, jika kondisi ini terjadi maka pergerakan mata uang Asia dapat terimbas pembalikan arah melemah. "Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif maupun berbalik arah melemah," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Reza memperkirakan, laju rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran pada level support Rp13.210/USD dan resisten Rp13.090/USD.
Sementara, kenaikan lanjutan masih terjadi pada rupiah seiring pergerakan USD yang kembali mengalami pelemahan. Tampaknya rupiah memanfaatkan penguatan EUR terhadap USD untuk dapat bertahan di zona hijaunya.
Penilaian pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi AS yang kemungkinan dapat terganggu dengan adanya badai Irma yang sebelumnya juga dihantam badai Harvey serta belum adanya kejelasan akan potensi kenaikan suku bunga The Fed memberikan imbas negatif pada pergerakan USD.
"Sementara itu, dari dalam negeri mulai banyak sentimen positif antara lain disepakatinya asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2018 oleh Komisi XI, instruksi Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, hingga langkah BI mengeluarkan aturan Commercial Paper untuk mencegah kembali terjadinya krisis keuangan 1998 turut berimbas pada terapresiasinya rupiah," tutur Reza.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, jika kondisi ini terjadi maka pergerakan mata uang Asia dapat terimbas pembalikan arah melemah. "Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif maupun berbalik arah melemah," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Reza memperkirakan, laju rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran pada level support Rp13.210/USD dan resisten Rp13.090/USD.
Sementara, kenaikan lanjutan masih terjadi pada rupiah seiring pergerakan USD yang kembali mengalami pelemahan. Tampaknya rupiah memanfaatkan penguatan EUR terhadap USD untuk dapat bertahan di zona hijaunya.
Penilaian pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi AS yang kemungkinan dapat terganggu dengan adanya badai Irma yang sebelumnya juga dihantam badai Harvey serta belum adanya kejelasan akan potensi kenaikan suku bunga The Fed memberikan imbas negatif pada pergerakan USD.
"Sementara itu, dari dalam negeri mulai banyak sentimen positif antara lain disepakatinya asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2018 oleh Komisi XI, instruksi Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, hingga langkah BI mengeluarkan aturan Commercial Paper untuk mencegah kembali terjadinya krisis keuangan 1998 turut berimbas pada terapresiasinya rupiah," tutur Reza.
(izz)