Apartemen Penyumbang Terbesar Pendapatan Pakuwon Group

Selasa, 12 September 2017 - 21:07 WIB
Apartemen Penyumbang Terbesar Pendapatan Pakuwon Group
Apartemen Penyumbang Terbesar Pendapatan Pakuwon Group
A A A
SURABAYA - Di tengah penjualan properti yang belum pulih, Pakuwon Group mampu membukukan pendapatan Rp1,6 triliun sejauh ini. Pendapatan itu dikerek oleh penjualan apartemen di Kota Pahlawan.

Direktur Marketing Pakuwon Grup Sutandi Purnomosidi menuturkan, target penjualan sampai akhir tahun sebesar Rp2,2 triliun. Pihaknya optimistis untuk bisa melampaui target tersebut, apalagi dengan kondisi perekonomian yang mulai membaik.

"Paling banyak pendapatan kami hasilkan dari penjualan apartemen. Bahkan sumbangsih penjualan apartemen bisa tembus 60%," ujar dia di Surabaya, Selasa (12/9/2017).

Menurutnya, pamor penjualan apartemen tahun ini memang mengalahkan rumah tapak. Padahal tahun-tahun sebelumnya rumah tapak masih mendominasi. Kondisi ini menunjukan kalau high rise mulai bisa diterima masyarakat di Surabaya dan sekitarnya.

Penjualan properti di Surabaya juga masih dominan daripada di Jakarta. Hampir 70% penjualan properti Pakuwon Group masih berada di Surabaya dan sisanya baru dihasilkan dari penjualan unit hunian di Jakarta.

Untuk di Surabaya, apartemen yang berada di kawasan superblok memang menjadi buruan utama pada pembeli. Mereka menilai hunian yang ada di kawasan terpadu lebih menguntungkan dan memudahkan mereka dalam menjalani aktivitas harian.

"Ke depan, pembangunan properti di Surabaya terus mengarah para superblok. Dengan dukungan sarana yang mencukupi, mereka sudah bisa bekerja, tinggal dan jalan-jalan di satu lokasi yang sama," tutur dia.

Salah satu apartemen yang mendulang banyak pendapatan untuk Pakuwon Group seperti Benson, One Icon serta East Cost Mansion. Apartemen-apartemen itu semuanya berdiri di atas mal yang sudah berfungsi.

Dengan sisa waktu yang ada sampai akhir 2017, produk properti yang dibuat Pakuwon Group dipercaya mampu menopang pendapatan di atas Rp2,2 triliun. Apalagi, beberapa unit andalan masih tersisa dan menjadi salah satu pilar penjualan.

"Kelompok menengah ke atas di Surabaya terus bertambah. Mereka butuh hunian strategis serta mampu menunjang kerjanya," imbuh dia.

General Manager Marketing Pakuwon Group Agung Nugroho menjelaskan, kenaikan properti di kawasan superblok bisa mencapai 15% dalam kurun waktu enam bulan. Kenaikan itu juga bisa lebih ketika lokasi hunian berada di tempat strategis.

Makanya, penjualan properti khususnya apartemen bisa terus naik tiap bulannya. Kehadiran mal, gym, hotel serta pendukung apartemen menambah nilai lebih. "Jangan heran kalau banyak konsumen yang sudah untung ratusan juta dari penjualan apartemen dalam hitungan hari," tuturnya.

Bahkan, kata Agung, pihaknya pernah menjual apartemen sebanyak 548 unit hanya dalam waktu tiga jam. Para konsumen saat ini juga lebih cerdas dalam memilih hunian yang dibidik. Mereka melihat prospek serta nilai jualnya.

"Banyak juga yang dihuni. Mereka tentu ingin nyaman dengan ketersediaan sarana pendukung apartemen yang lengkap," jelas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5248 seconds (0.1#10.140)