Pertamina Bidik Subsidi Tepat Sasaran, PNS DKI Dilarang Pakai LPG 3 Kg

Rabu, 13 September 2017 - 00:17 WIB
Pertamina Bidik Subsidi Tepat Sasaran, PNS DKI Dilarang Pakai LPG 3 Kg
Pertamina Bidik Subsidi Tepat Sasaran, PNS DKI Dilarang Pakai LPG 3 Kg
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus menggencarkan distribusi produk elpiji bersubsidi yang tepat sasaran. Kebijakan ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

Menurut Djarot, aturan subsidi tepat sasaran selaras dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2017 tentang Larangan Penggunaan Liquified Petroleum Gas (LPG) Tabung Ukuran 3 (tiga) kg, dimana para pegawai negeri sipil di lingkungan provinsi DKI Jakarta dilarang untuk menggunakan produk elpiji 3 kg bersubsidi.

Untuk mensosialisasikan beleid tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Pertamina (Persero) beserta Hiswana menggelar acara Sosialisasi Seruan Gubernur DKI Jakarta dan Keamanan Penggunaan Elpiji. Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi menyampaikan kepada PNS di lingkungan Kecamatan Duren Sawit dan perwakilan masyarakat mampu agar tidak menggunakan elpiji 3 kg bersubsidi.

"Dengan nilai pendapatan yang diperoleh saat ini, PNS di lingkungan Pemprov DKI sudah tidak berhak menggunakan elpiji 3 kg bersubsidi. Karena ini merupakan produk bersubsidi dan diperuntukkan bagi warga dari kalangan tidak mampu atau yang berpenghasilan di bawah Rp1,5 juta," ujar Tri.

Melalui program sejenis yang didukung penuh para Kepala Daerah di Indonesia tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan peruntukkan produk bersubsidi dan nonsubsidi dari Pertamina.

Pada program sosialisasi yang baru berlangsunguntuk pertama kali tersebut, Tim Pertamina memberikan beberapa program promosi khusus, seperti potongan harga sampai dengan program trade-in tabung elpiji 3 kg dengan Bright Gas 5,5 kg.

"Kami berharap program ini dapat terus berjalan dengan baik, sehingga distribusi untuk produk bersubsidi menjadi tepat sasaran sesuai regulasi yang berlaku," kata Area Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat, Yudi Nugraha dalam keterangan resmi, Selasa (12/9/2017).

Program sosialisasi ini telah dilaksanakan di 11 kecamatan di wilayah DKI Jakarta dari total 42 Kecamatan yang akan dilakukan serupa. Sosialisasi juga dilengkapi dengan sosialisasi penggunaan elpiji aman yang langsungdisampaikan oleh Tim dari Pertamina bekerja sama dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).

Maksud dari sosialisasi keamanan penggunaan elpiji tersebut ditujukan untuk memberikan pemahaman secara komprehensif kepada para pengguna elpiji, khususnya di kalangan rumah tangga tentang cara aman menggunakan elpiji.

"Sosialisasi keamanan ini mengimbau masyarakat tentang penggunaan elpiji yang aman, seperti misalnya ruangan dapur yang cukup ventilasi, selang atau regulator yang perlu diganti secara berkala. Kami berharap sosialisasi ini, masyarakat menjadi lebih terbuka wawasannya terkait fungsi keamanan dalam menggunakan elpiji," jelas Yudi.

Khusus produk elpiji nonsubsidi, pertamina menyediakan layanan pesan antar khusus untuk produk Bright Gas. Hanya dengan menelpon ke nomor 1-500-000 (Pertamina Contact Center), maka Bright Gas akan langsung meluncur ke rumah para konsumen.

Hal tersebut merupakan komitmen Pertamina untuk memudahkan konsumen dalam membeli elpiji nonsubsidi. Untuk informasi lebih lanjut terkait produk elpiji Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina dengan nomor 1-500-000 yang beroperasi selama 24 jam.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4951 seconds (0.1#10.140)