Jasa Marga Pede Non Tunai Bisa Diterapkan di Semua Gerbang Tol

Kamis, 14 September 2017 - 02:14 WIB
Jasa Marga Pede Non...
Jasa Marga Pede Non Tunai Bisa Diterapkan di Semua Gerbang Tol
A A A
SEMARANG - Meski saat ini kemajuan penerapan sistem transaksi nontunai belum mencapai 50%, namun PT Jasa Marga Semarang optimistis sistem tersebut bisa diterapkan di semua gerbang tol pada Oktober 2017 mendatang.

Hal tersebut disampaikan DGM Operation Jasa Marga Semarang Aprimon, seusai acara Focus Group Dialog (FGD) bertemakan "Transaksi Nontunai Bagi Pengguna Alat Transportasi" di Hotel Horison, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/9/2017).

Menurutnya, penerapan sistem nontunai tersebut bertujuan mempercepat proses transaksi, sehingga diharapkan mampu menekan antrean kendaraan di semua gerbang tol, sekaligus diyakini dapat memangkas waktu transaksi secara signifikan.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memberlakukan transaksi nontunai di seluruh ruas tol paling lambat 31 Oktober 2017.

"Jasa Marga masih terus melakukan penambahan dan penyesuaian alat baca kartu uang elektronik (e-money) dan sosialisasi kepada pengguna, bahkan disiapkan untuk alat untuk mengecek saldo serta pengisian ulang, baik di dekat pintu gerbang maupun di sejumlah rest area di jalan-jalan tol di wilayah Jateng," terang Aprimon.

Tidak hanya itu, pihaknya bersama perbankkan juga terus melakukan persiapan alat pembayaran serta layanan isi ulang kartu sehingga bisa mempermudah masyarakat pengguna tol.

"Peralatan membaca kartu sangat diperlukan. Kalau alatnya tidak bisa, sulit pengguna untuk mengetahuinya.‎ Bahkan ada SAM Multiapplet yang bisa bisa membaca semua kartu bank yang ditunjuk oleh BI. Top up nanti bisa satu kartu di semua tempat, bagaimana seperti bisa seperti ATM bersama," sebut dia.

Oleh karena itu, Jasa Marga akan menerapkan sistem transaksi nontunai ini yang diujicobakan pada pintu gerbang Tembalang, Gayamsari, Muktiharjo, Manyaran dan Banyumanik. Sebanyak 18 gardu yang sementara tersisa masih menggunakan tunai dalam pembayarannya, dan segera menyusul diubah menjadi GTO yang bisa dilewati semua golongan kendaraan.

Penerapan transaksi nontunai di setiap gerbang tol yang akan diberlakukan 31 Oktober mendatang, kemungkinan masih akan berdampak. Namun, bagaimanakah nasib petugas gardu setelah semua transaksi tol menjadi non-tunai?

"Semua pegawai yang bertugas melayani pembayaran tunai tidak akan dipecat setelah penerapan transaksi nontunai. Namun semua pegawai itu akan dialihtugaskan ke unit kerja lain, misalnya seperti menjual ‎kartul tol nontunai di gardu atau unit pemeliharaan," papar Aprimon.

Data PT Jasa Marga Semarang menyebutkan penggunaan jalan tol di wilayah Jateng terus mengalami peningkatan. Hingga Agustus lalu, rata-rata mencapai 150 ribu kendaraan setiap hari, dari sebelumnya rata-rata hanya 120 ribu kendaraan per hari.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1924 seconds (0.1#10.140)