Pengadaan Lahan Berpotensi Hambat Investasi China-Korea di Kaltara

Jum'at, 15 September 2017 - 18:10 WIB
Pengadaan Lahan Berpotensi...
Pengadaan Lahan Berpotensi Hambat Investasi China-Korea di Kaltara
A A A
JAKARTA - Rencana investasi yang akan dilakukan China dan Korea, menurut Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie akan menemui beberapa hambatan. Di antaranya yakni terkait tumpang tindih perizinan hingga masalah pembebasan lahan.

Lebih lanjut Ia menerangkan, telah melakukan koordinasi untuk memberikan kemudahan terkait persyaratan admistrasi untuk investasi industri maupun PLTA serta pengadaan lahan. "Hambatannya itu persoalan teknis. Kami sudah lakukan koordinasi seperti dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang," ungkap Irianto, Jumat (15/9/2017).

(Baca Juga: China dan Korea Berencana Investasi USD28 Miliar di Kaltara
Ia menambahkan dalam lokasi rencana investasi China dan Korea sebagian masih ada tumpang tindih perizinan seperti PKP2B batubara. Termasuk juga hak guna usaha perkebunan sawit yang tidak dimanfaatkan, bahkan ada lahan yang dikuasai masyarakat setempat.

Irianto tidak menampik, bila pengadaan lahan akan menjadi kendala utama. Tapi pihaknya akan melakukan koordinasi dengan fasilitasi pemorov, pemkab dan unsur pemerintah pusat. "Bahkan BKPM yang akan menangani soal perizinan investasi dan memberikan dukungan sepenuhnya," pungkas dia.

Sebelumnya Kalimantan Utara (Kaltara) akan dijadikan konsentrasi industri yang intensif di bidang energi, khususnya hidro. Pasalnya, salah satu provinsi di Pulau Kalimantan itu mempunyai sumber daya alam (SDA) pendukung yang kuat berupa sungai.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyatakan, untuk mewujudkan program tersebut dilakukan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. "Isi dalam rapat, pemerintah sudah memutuskan bahwa mengkonsentrasikan industri energi hidro di Kaltara. Sebab, infrastruktur pendukungnya demikian dahsyat," ungkapnya.
(akr)
Berita Terkait
Ini 5 Perusahaan China...
Ini 5 Perusahaan China yang Beroperasi di Kalimantan
Fajar Hasan: Sultra...
Fajar Hasan: Sultra Perlu Kawasan Ekonomi Baru
Kaltim Masih Perlu Investasi...
Kaltim Masih Perlu Investasi untuk Pembangunan
Indonesia Butuh Rp47.587,3...
Indonesia Butuh Rp47.587,3 Triliun untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Pembangunan IKN Jadi...
Pembangunan IKN Jadi Pembangkit Realisasi Investasi di Kalimantan Timur
10 Negara di Eropa dengan...
10 Negara di Eropa dengan Pertumbuhan Ekonomi Terbesar
Berita Terkini
3 Ruas Tol Trans Sumatera...
3 Ruas Tol Trans Sumatera Beroperasi Fungsional di Mudik Lebaran 2025, Catat Jadwalnya
42 menit yang lalu
Terminal 2F Bandara...
Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Resmi Jadi Pusat Penerbangan Umrah dan Haji, Ini Fasilitasnya
1 jam yang lalu
2,5 Juta Tiket KA Lebaran...
2,5 Juta Tiket KA Lebaran 2025 Sudah Terjual! Ini 10 Relasi Terpadat
2 jam yang lalu
Menjaga Stabilitas Jaringan...
Menjaga Stabilitas Jaringan lewatNetmonk Internet Quality
3 jam yang lalu
MNC Bank Borong 5 Penghargaan...
MNC Bank Borong 5 Penghargaan Bergengsi di Ajang Digital Brand Awards 2025
3 jam yang lalu
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
5 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan China Mampu...
5 Alasan China Mampu Akhiri Dominasi Kapal Induk Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved