Rupiah Diramal Bergerak Variatif
A
A
A
JAKARTA - Mulai naiknya USD dapat menjadi penghalang keberlanjutan menguatnya nilai tukar rupiah. Pelaku pasar pun diperkirakan akan memanfaatkan mulai menguatnya USD untuk kembali masuk ke USD yang dapat membuat laju USD cenderung menguat.
"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Reza memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.260/USD dan resisten Rp13.219/USD.
Sementara, pasca mengalami kenaikan, laju rupiah kemarin kembali melemah seiring dengan berbalik menguatnya nilai tukar USD. Meningkatnya imbal hasil obligasi AS turut memicu meningkatnya nilai tukar USD. Ditambah lagi jelang pertemuan The Fed yang akan membahas kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed.
Selain itu, meningkatnya indeks harga konsumen AS kembali memunculkan ekspektasi nantinya The Fed akan menaikkan suku bunganya.
"Sementara dari dalam negeri, adanya langkah pemerintah yang akan menyiapkan penguatan serta pembaharuan sistem data dan informasi perpajakan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam bidang perpajakan di Indonesia, tampaknya belum cukup kuat mempertahankan rupiah di zona hijau," pungkasnya.
"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Reza memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.260/USD dan resisten Rp13.219/USD.
Sementara, pasca mengalami kenaikan, laju rupiah kemarin kembali melemah seiring dengan berbalik menguatnya nilai tukar USD. Meningkatnya imbal hasil obligasi AS turut memicu meningkatnya nilai tukar USD. Ditambah lagi jelang pertemuan The Fed yang akan membahas kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed.
Selain itu, meningkatnya indeks harga konsumen AS kembali memunculkan ekspektasi nantinya The Fed akan menaikkan suku bunganya.
"Sementara dari dalam negeri, adanya langkah pemerintah yang akan menyiapkan penguatan serta pembaharuan sistem data dan informasi perpajakan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam bidang perpajakan di Indonesia, tampaknya belum cukup kuat mempertahankan rupiah di zona hijau," pungkasnya.
(ven)