Pemerintah Bakal Borong 100 Tank Medium Buatan Pindad
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bakal membeli sekitar 100 unit tank medium produk PT Pindad (Persero), untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) nasional.
Saat ini, tank medium buatan PT Pindad hasil kerja sama dengan perusahaan Turki FNSS masih dalam proses penyelesaian prototipe. Targetnya, pada 2018 PT Pindad mulai memproduksi massal kendaraan tempur berkemampuan mirip Leopard kelas medium.
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyatakan, pemerintah Indonesia akan memesan tank medium buatan PT Pindad, untuk menggantikan kendaraan tempur TNI yang usianya sudah cukup tua. Pada tahap awal, pihaknya akan memesan sekitar 100 unit menggunakan pos anggaran pemerintah untuk pengadaan alutsista Rp100 triliun.
"Kami berharap tank lama diganti, kebutuhannya sekitar 500 tank, tetapi kebutuhan awal untuk beberapa batalion dulu. Paling tidak dua batalion. Satu batalion sekitar 50 unit," kata Ryamizard usai hadir pada sarasehan dengan industri pertahanan nusantara di kawasan PT Pindad, Bandung, kemarin.
Menurutnya, tank medium buatan PT Pindad sangat cocok dipakai TNI untuk memperkuat pertahanan nasional. Tank tersebut sesuai kondisi medan Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Sumatera.
Tank medium seberat 37 ton akan lebih mudah dibawa melintasi jembatan Indonesia yang rata-rata mampu menopang berat 40 ton. Bobot tank medium buatan Pindad, memiliki kelebihan tersendiri dibanding tank Leopard buatan Rusia.
Tank tersebut selain besar, juga memiliki bobot lebih dari 60 ton. Leopard akan sulit berhadapan dengan medan Indonesia. "Ini tank (tank medium) paling baik di sini. Kalau Leopard terlalu berat. Di bawa ke Sumatera, ambrol jembatannya. Kalau musuh bawa itu (tank besar) tidak bisa jalan di sini. Kalau ini bagus," jelas dia.
Saat ini, tank medium buatan PT Pindad hasil kerja sama dengan perusahaan Turki FNSS masih dalam proses penyelesaian prototipe. Targetnya, pada 2018 PT Pindad mulai memproduksi massal kendaraan tempur berkemampuan mirip Leopard kelas medium.
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyatakan, pemerintah Indonesia akan memesan tank medium buatan PT Pindad, untuk menggantikan kendaraan tempur TNI yang usianya sudah cukup tua. Pada tahap awal, pihaknya akan memesan sekitar 100 unit menggunakan pos anggaran pemerintah untuk pengadaan alutsista Rp100 triliun.
"Kami berharap tank lama diganti, kebutuhannya sekitar 500 tank, tetapi kebutuhan awal untuk beberapa batalion dulu. Paling tidak dua batalion. Satu batalion sekitar 50 unit," kata Ryamizard usai hadir pada sarasehan dengan industri pertahanan nusantara di kawasan PT Pindad, Bandung, kemarin.
Menurutnya, tank medium buatan PT Pindad sangat cocok dipakai TNI untuk memperkuat pertahanan nasional. Tank tersebut sesuai kondisi medan Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Sumatera.
Tank medium seberat 37 ton akan lebih mudah dibawa melintasi jembatan Indonesia yang rata-rata mampu menopang berat 40 ton. Bobot tank medium buatan Pindad, memiliki kelebihan tersendiri dibanding tank Leopard buatan Rusia.
Tank tersebut selain besar, juga memiliki bobot lebih dari 60 ton. Leopard akan sulit berhadapan dengan medan Indonesia. "Ini tank (tank medium) paling baik di sini. Kalau Leopard terlalu berat. Di bawa ke Sumatera, ambrol jembatannya. Kalau musuh bawa itu (tank besar) tidak bisa jalan di sini. Kalau ini bagus," jelas dia.
(izz)