Buum! Tiga Tahun Lagi Industri Pertahanan Indonesia Masuk 50 Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - GM Divisi Senjata PT Pindad , Yayat Ruyat, optimistis klaster industri pertahanan Indonesia punya potensi masuk dalam posisi 50 besar dunia di tahun 2024. Karena itu, menurut dia, dengan adanya holding akan membuat posisi Indonesia semakin kuat. ( Baca juga:Jadi Bisnis Menggiurkan, Ini Deretan Pesawat Militer Termahal di Dunia )
"Di tahun 2020 posisi industri pertahanan Indonesia minimal sudah masuk top 100 dunia. Nanti di 2024 Indonesia bisa masuk top 70 dunia, bahkan hingga top 50 dunia bila kita optimistis," ujar Yayat saat Deklarasi Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia, (APRODI) di Jakarta, Kamis (21/1).
Dia menjelaskan industri pertahanan tidak terkena dampak pandemi Covid-19 secara langsung. Menurutnya, dampak pandemi tidak terlalu besar karena industri pertahanan tidak berkaitan langsung dengan pergerakan masyarakat.
"Sehingga industri pertahanan relatif stabil," katanya. ( Baca juga:Disuruh Beli Kopi oleh Pria Berpakaian ala TNI, Pemuda Ini Harus Kehilangan Motor Sport )
Sejak pertengahan tahun lalu, Kementerian Pertahanan telah melakukan sosialisasi pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan yang diikuti BUMN Industri Strategis, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT LEN, PT Dahana dan PT PAL Indonesia.
"Di tahun 2020 posisi industri pertahanan Indonesia minimal sudah masuk top 100 dunia. Nanti di 2024 Indonesia bisa masuk top 70 dunia, bahkan hingga top 50 dunia bila kita optimistis," ujar Yayat saat Deklarasi Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia, (APRODI) di Jakarta, Kamis (21/1).
Dia menjelaskan industri pertahanan tidak terkena dampak pandemi Covid-19 secara langsung. Menurutnya, dampak pandemi tidak terlalu besar karena industri pertahanan tidak berkaitan langsung dengan pergerakan masyarakat.
"Sehingga industri pertahanan relatif stabil," katanya. ( Baca juga:Disuruh Beli Kopi oleh Pria Berpakaian ala TNI, Pemuda Ini Harus Kehilangan Motor Sport )
Sejak pertengahan tahun lalu, Kementerian Pertahanan telah melakukan sosialisasi pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan yang diikuti BUMN Industri Strategis, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT LEN, PT Dahana dan PT PAL Indonesia.
(uka)