Indonesia Power Lakukan Sekuritisasi EBA DIPP1 di Lantai Bursa

Rabu, 20 September 2017 - 10:26 WIB
Indonesia Power Lakukan...
Indonesia Power Lakukan Sekuritisasi EBA DIPP1 di Lantai Bursa
A A A
JAKARTA - Anak perusahaan PT PLN (Persero) yaitu PT Indonesia Power pada hari ini melakukan sekuritisasi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nama EBA Danareksa Indonesia Power PLN1-Piutang Usaha (EBA DIPP1) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Hadir dalam acara tersebut Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama PLN Sofyan Basyir, dan Direktur Utama BEI Tito Sulistio.

Pada tahap pertama ini, nilai EBA ditawarkan sebesar Rp4 triliun dengan aset dasar disekuritisasi adalah aset keuangan yang merupakan bagian dari piutang penjualan ketenagalistrikan PLTU Suralaya l 4.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, persiapan untuk melakukan sekuritisasi ini sudah cukup lama dipersiapkan. "Mengenai langkah sekuritisasi ini, sudah lama dipersiapkan. Maka saya senang bila itu terwujud sekarang," katanya di Main Hall Gedung BEI, Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Penerbitan EBA DIPP1 ini seiring dengan rencana strategis IP untuk melakukan sekuritisasi EBA sebanyak-banyaknya Rp10 triliun, dan akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun 2018, sebagai salah satu sumber pendanaan mendukung program 35.000 MW.

Penawarannya sendiri telah berIangsung mulai tanggal 4-11 September 2017, dimana hasil bookbuilding EBA DIPP1 mendapat sambutan positif dari investor. Sekuritisasi aset keuangan IP mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 2,7 kali yaitu mencapai Rp10,05 triliun dari target Rp4 triliun (terdiri dari penawaran umum EBA Kelas A Rp3,688 triliun dan penawaran terbatas EBA Kelas B Rp312 miliar).

Darmin menjelaskan, keberhasilan ini tidak Iepas dari dukungan PT PLN selaku pemegang saham IP dan sinergi lP dengan berbagai pihak. Beberapa pihak yang terlibat antara lain, Danareksa Investment Management sebagai Manajer lnvestasi, Bank BRI sebagai bank kustodian, Danareksa Sekuritas sebagai Lead Arranger dan Selling Agent, serta para Selling Agents Iainnya (Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, BCA Sekuritas) dan juga Para Profesi Penunjang untuk mengupayakan pendalaman investasi melalui penerbitan instrumen pendanaan baru berbasis piutang di pasar modal.

Dukungan OJK, BEI, dan para investor dari perusahaan perbankan BUMN maupun nasional, dana pensiun, asuransi, dan asset management, juga menjadikan EBA DIPP1 sebagai salah satu produk investasi yang diminati.

"Maka, dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim, saya resmikan sekuritisasi EBA DIPP1 ini," ungkap Darmin sambil menekan tombol bel peresmian.

Seperti diketahui, saat ini, IP mengeIoIa operasi dan pemeliharaan 14.826 MW pembangkit, terdiri dari 8 Unit Pembangkit, yaitu Suralaya, Semarang, Perak Grati, Saguling, Bali, Mrica, Priok dan Kamojang; 1 Unit Jasa Pemeliharaan, dan mengoperasikan 13 Pembangkit milik PLN.

Untuk melakukan pengelolaan bisnis dan sistem pembangkitan, IP telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Terintegrasi yang meIiputi ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 28000, SMK3, SM P, ISO 55001, ISO 50001, ISO 27001, ISO 26000, ISO 31000 dan Malcolm Baldrige Criteria dalam rangka mencapai keunggulan tata kelola serta didukung sistem pengendalian internal ICoFR dan sistem IT ERP terpadu.

Dari sisi investor, investasi pada EBA akan memberikan return yang kompetitif dengan cashflow tetap, menjadi alternatif investasi pada instrumen keuangan serta kebutuhan pengembalian pokok yang cepat terutama dengan struktur amortisasi pokok.

Untuk negara, prestasi penerbitan sekuritisasi EBA DIPP1 ini merupakan bukti barometer keberterimaan pasar modal investor di Indonesia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)