PLN Mulai Bangun 1.392 SUTET di Jalur Utara Jawa
A
A
A
SEMARANG - PT PLN (Persero) memulai membangun jalur Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV di Jalur Utara Jawa. Pembangunan jalur SUTET ini untuk mendukung sektor ketenagalistrikan yang dicanangkan pemerintah alias program 35.000 Megawatt (MW).
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah II, Amihwanuddin mengatakan, untuk merealisasikan proyek 35.000 MW dari pemerintah, bukan saja pembangkit listrik yang dibangun tetapi harus selaras dengan ketersediaan jaringan transmisi gardu induk.
Ia menyebutkan, Jalur Utara Jawa ini akan dibangun 1.392 SUTET 500 kV dan melintasi 21 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah sampai Jawa Barat. Jalur SUTET tersebut akan menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Jawa-Bali yang akan mengevakuasi daya listrik yang nantinya akan dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit listrik yang saat ini juga sedang dalam tahap pembangunan.
"Tugas kami di PLN UIP JBT II ini adalah melaksanakan pembangunan transmisi dan gardu induk untuk jalur utara Jawa ini tepat waktu, sehingga pada saat pembangkit listrik beroperasi, daya listrik dapat dievakuasi ke pusat beban pada pelanggan," katanya saat peletakan batu pertama pembangunan SUTET 500 kV di lokasi Tower 11 di Desa Gebugan Kecamatan Bargas, Kabupaten Semarang, Rabu (20/9/2017).
Pihaknya menargetkan, proyek pembangunan 1.293 SUTET tersebut bisa selesai pada Februari 2019. Target penyelesaian karena pada tahun yang sama, pembangkit-pembangkit yang baru dengan kapasitas 7.200 MW selesai dibangun di Pulau Jawa dan energi listrik yang dihasilkan harus dievakuasi. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan SUTET 500 kV Jalur Utara Jawa sekitar Rp15 triliun.
Ia menambahkan khusus untuk SUTET Ungaran-Batang akan dibangun 209 titik yang akan dikerjalan oleh PT Karya Mitra Nugraha. "Untuk anggaran pembangunan tower khusus Ungaran sampai Batang total sekitar Rp2,5 triliun termasuk pembebasan tanahnya," katanya.
Amihwanuddin menerangkan, sebelumnya, PLN juga telah memulai pembangunan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Cibatu Baru di kawasan industri Deltamas, Bekasi, Jawa Barat yang juga akan mendapatkan suplai listrik dari jalur SUTET yang akan dibangun ini.
"Ini menjadi bukti keseriusan dan komitmen PLN dalam dalam mensukseskan program 35.000 MW untuk pelayanan sektor ketenagalistrikan," imbuhnya.
Manajer PLN UPP 3 Semarang Sih Riyanto menjelaskan pembangunan SUTET 500 kV ini akan dibagi dalam beberapa section yakni section 1 Tanjung Jati-TX (Ungaran-Pedan), Section 2 Ungaran-Batang, Section 3 Batang-Mandirancan 1, Section 4 Batang-Mandirancan 2, Section 5 Mandirancan-Indramayu dan Section 6 Indramayu-Cibatu Baru.
"Seluruh section ini nantinya menghubungkan pembangkit listrik dari PLTU Tanjung Jati, PLTU Batang, PLTU Indramayu sampai dengan GITET Cibatu Baru," jelasnya.
Secara teknis, kata Riyanto, tapak tower yang akan dibangun untuk SUTET 500 kV memerlukan lahan 784 m2-1200 m2 sesuai dengan tipe towernya dengan ketinggian sekitar 78 meter. Jarak antar tower SUTET sekitar 450 meter.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah II, Amihwanuddin mengatakan, untuk merealisasikan proyek 35.000 MW dari pemerintah, bukan saja pembangkit listrik yang dibangun tetapi harus selaras dengan ketersediaan jaringan transmisi gardu induk.
Ia menyebutkan, Jalur Utara Jawa ini akan dibangun 1.392 SUTET 500 kV dan melintasi 21 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah sampai Jawa Barat. Jalur SUTET tersebut akan menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Jawa-Bali yang akan mengevakuasi daya listrik yang nantinya akan dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit listrik yang saat ini juga sedang dalam tahap pembangunan.
"Tugas kami di PLN UIP JBT II ini adalah melaksanakan pembangunan transmisi dan gardu induk untuk jalur utara Jawa ini tepat waktu, sehingga pada saat pembangkit listrik beroperasi, daya listrik dapat dievakuasi ke pusat beban pada pelanggan," katanya saat peletakan batu pertama pembangunan SUTET 500 kV di lokasi Tower 11 di Desa Gebugan Kecamatan Bargas, Kabupaten Semarang, Rabu (20/9/2017).
Pihaknya menargetkan, proyek pembangunan 1.293 SUTET tersebut bisa selesai pada Februari 2019. Target penyelesaian karena pada tahun yang sama, pembangkit-pembangkit yang baru dengan kapasitas 7.200 MW selesai dibangun di Pulau Jawa dan energi listrik yang dihasilkan harus dievakuasi. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan SUTET 500 kV Jalur Utara Jawa sekitar Rp15 triliun.
Ia menambahkan khusus untuk SUTET Ungaran-Batang akan dibangun 209 titik yang akan dikerjalan oleh PT Karya Mitra Nugraha. "Untuk anggaran pembangunan tower khusus Ungaran sampai Batang total sekitar Rp2,5 triliun termasuk pembebasan tanahnya," katanya.
Amihwanuddin menerangkan, sebelumnya, PLN juga telah memulai pembangunan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Cibatu Baru di kawasan industri Deltamas, Bekasi, Jawa Barat yang juga akan mendapatkan suplai listrik dari jalur SUTET yang akan dibangun ini.
"Ini menjadi bukti keseriusan dan komitmen PLN dalam dalam mensukseskan program 35.000 MW untuk pelayanan sektor ketenagalistrikan," imbuhnya.
Manajer PLN UPP 3 Semarang Sih Riyanto menjelaskan pembangunan SUTET 500 kV ini akan dibagi dalam beberapa section yakni section 1 Tanjung Jati-TX (Ungaran-Pedan), Section 2 Ungaran-Batang, Section 3 Batang-Mandirancan 1, Section 4 Batang-Mandirancan 2, Section 5 Mandirancan-Indramayu dan Section 6 Indramayu-Cibatu Baru.
"Seluruh section ini nantinya menghubungkan pembangkit listrik dari PLTU Tanjung Jati, PLTU Batang, PLTU Indramayu sampai dengan GITET Cibatu Baru," jelasnya.
Secara teknis, kata Riyanto, tapak tower yang akan dibangun untuk SUTET 500 kV memerlukan lahan 784 m2-1200 m2 sesuai dengan tipe towernya dengan ketinggian sekitar 78 meter. Jarak antar tower SUTET sekitar 450 meter.
(ven)