Menjaga Pulau Terluar Melalui Infrastruktur Kelistrikan

Kamis, 21 September 2017 - 20:42 WIB
Menjaga Pulau Terluar...
Menjaga Pulau Terluar Melalui Infrastruktur Kelistrikan
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) terus meningkatkan infrastruktur kelistrikan di pulau terdepan Indonesia, salah satunya di Pulau Liran, yang berada di Selat Wetar, Maluku berbatasan dengan Timor Leste.

PLN membangun infrstruktur kelistrikan di Pulau Liran dengan total biaya lebih dari Rp12 miliar. Dalam kesempatan yang sama, PLN juga memberikan listrik gratis bagi 130 Kepala Keluarga di Liran. Dari 236 KK yang ada di Liran, saat ini 211 warga telah dilayani listrik oleh PLN yakni Desa Ustututun dan Desa Manoha.

Sementara untuk 25 KK yang berada di daerah Dusun Uspisera, saat ini sedang dibangun Jaringan Tegangan Menengah 4 kilometer dengan target menyala pada November 2017.

"Kami sedang kebut pembangunan Jaringan Tegangan Menengah untuk menghubungkan aliran listrik dari PLTD Liran menuju Dusun Uspisera sepanjang 4 km, rencananya akan selesai pada bulan November. Hal ini dilakukan untuk melayani kebutuhan listrik bagi 25 pelanggan yang berada di ujung Pulau Liran," ungkap Direktur Human Capital Management PLN, Muhamad Ali dalam keterangan kepada SINDOnews, Kamis (21/9/2017).

Kehadiran PLN disambut hangat warga Pulau Liran, warga mengaku sejak masuknya listrik, kehidupan perekonomian mereka lebih terbantu, karena warga tidak lagi terbebani biaya bahan bakar untuk menyalakan pelita.

"Dulu sebelum ada listrik, saya harus menggunakan tiga pelita. Dalam sebulan kami bisa menghabiskan Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Namun dengan masuknya listrik, kini kami hanya membayar Rp60 ribu saja per bulan," ungkap Moses, salah satu warga Liran.

Ali mengatakan dengan adanya suplai listrik yang baik akan membantu warga untuk dapat membangun dan meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Dengan listrik yang handal, anak-anak bisa belajar serta perekonomian mulai menggeliat.

Seluruh pasokan listrik saat ini berasal dari suplai Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan daya terpasang 240 kW, dan rata-rata Biaya Pokok Produksi (BPP) di pulau tersebut sebesar 11.182 kWh.

Dengan BPP yang tinggi, PLN tetap menjual kWh untuk warga Liran dengan harga subsidi yakni Rp650/kWh, hal ini sesuai dengan amanat undang-undang, dimana PLN sebagai penyedia listrik negara wajib memberikan pelayanan listrik yang terjangkau untuk masyarakat. Untuk itulah subsidi silang dilakukan salah satunya berasal dari kebijakan subsidi listrik tepat sasaran.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5872 seconds (0.1#10.140)