Penarikan Biaya Top Up Tidak Searah dengan Cashless Society

Jum'at, 22 September 2017 - 05:46 WIB
Penarikan Biaya Top Up Tidak Searah dengan Cashless Society
Penarikan Biaya Top Up Tidak Searah dengan Cashless Society
A A A
JAKARTA - Ekonom CORE Indonesia Mohammad Faisal menuturkan, dampak penggunaan uang elektronik sebenarnya untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna, biaya isi ulang yang hanya Rp750 untuk transaksi di atas Rp200 ribu sebenarnya secara nominal tidak terlalu memberatkan masyarakat karena penggunanya umumnya masyarakat kelas menengah atas.

"Tapi negatifnya, kebijakan penarikan biaya ini tidak searah dengan keinginan membangun cashless society," kata Faisal saat dihubungi Kamis, (21/9/2017).

Selain itu, lanjut dia, kebijakan ini terlalu menguntungkan bank dan pemilik modal. Padahal tanpa biaya top up, bank sudah diuntungkan dengan adanya dana e-money yang dapat dikatakan merupakan dana murah.

"Biaya top up menjadi tambahan keuntungan bagi bank," ungkap dia. Selain itu, tingkat profit perbankan juga saat ini sudah tinggi baik dilihat dari net interest margin (NIM) maupun biaya operasional (BOPO).

"Apakah efektif untuk menggencarkan transaksi non tunai, tergantung ada pilihan lain (bayar cash) atau tidak. Kalau tidak diberikan pilihan lain, ya jelas akan efektif. Tapi kalau ada pilihan cash, pengguna sebagian tetap akan menggunakan pilihan cash," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7341 seconds (0.1#10.140)