RI Masih Menarik bagi Investor, IHSG Berpotensi Bergerak Positif
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan oleh Analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya akan berada pada kisaran level 5.813-5.945. Menurutnya salah satu yang mempengaruhi, lantaran investasi di Indonesia masih akan menjadi tujuan yang menarik bagi investor baik dalam maupun luar negeri.
"Sepanjang bulan ke sembilan, bahkan hingga memasuki awal pekan dari minggu terakhir bulan ini masih terihat IHSG begitu kokoh bertahan mencatatkan pertumbuhan yang cukup menarik dibanding dengan pembukaan IHSG di awal tahun 2017," jelas William kepada SINDOnews.com, Senin (25/9/2017).
Lebih lanjut Ia menerangkan, hal itu tentunya tidak lepas dari peranan pemerintah dalam kesigapannya mengatur dan menghadapi berbagai gejolak perekonomian yang terjadi selama ini. Sambung William, rilis data perekonomian BI rate yang terlansir terdapat penurunan tentunya dpat menjadi pendorong kenaikan bursa saham dalam negeri.
Seperti diketahui Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pada 20 dan 22 September 2017 kembali menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point dari 4,50% menjadi 4,25%, dengan suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 3,50% dan Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,00%. Hal ini berlaku efektif sejak 25 September 2017.
"Hal itu dapat menjadi pendorong kenaikan IHSG serta mempercepat laju perekonomian khususnya di sektor riil. Hari ini IHSG berpotensi bergerak positif," paparnya di awal pekan ini.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini yakni PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Holcim Indonesia Tbk. (SMCB) dan PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN). Ada Juga saham lain seperti PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), JSMR, TLKM, EXCL hingga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang patut dicermati.
"Sepanjang bulan ke sembilan, bahkan hingga memasuki awal pekan dari minggu terakhir bulan ini masih terihat IHSG begitu kokoh bertahan mencatatkan pertumbuhan yang cukup menarik dibanding dengan pembukaan IHSG di awal tahun 2017," jelas William kepada SINDOnews.com, Senin (25/9/2017).
Lebih lanjut Ia menerangkan, hal itu tentunya tidak lepas dari peranan pemerintah dalam kesigapannya mengatur dan menghadapi berbagai gejolak perekonomian yang terjadi selama ini. Sambung William, rilis data perekonomian BI rate yang terlansir terdapat penurunan tentunya dpat menjadi pendorong kenaikan bursa saham dalam negeri.
Seperti diketahui Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pada 20 dan 22 September 2017 kembali menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point dari 4,50% menjadi 4,25%, dengan suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 3,50% dan Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,00%. Hal ini berlaku efektif sejak 25 September 2017.
"Hal itu dapat menjadi pendorong kenaikan IHSG serta mempercepat laju perekonomian khususnya di sektor riil. Hari ini IHSG berpotensi bergerak positif," paparnya di awal pekan ini.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini yakni PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Holcim Indonesia Tbk. (SMCB) dan PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN). Ada Juga saham lain seperti PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), JSMR, TLKM, EXCL hingga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang patut dicermati.
(akr)