IHSG Berpotensi Kembali Tertekan Hari Ini di Kisaran 6.032-6.129

Kamis, 02 September 2021 - 08:30 WIB
loading...
IHSG Berpotensi Kembali Tertekan Hari Ini di Kisaran 6.032-6.129
Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi kembali bergerak tertekan dengan support resistance 6.032-6.129. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diprediksi kembali bergerak tertekan pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran level 6.032-6.129.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG kembali bergerak uji support moving average 20 dan 5 hari dengan momentum yang mulai memasuki area overbought dari Indikator RSI dan Stochastic.



Indikator MACD bergerak mendatar dengan tingkat fluktuatif cukup tinggi pada pergerakan histogram. Konfirmasi selanjutnya adalah level moving Average 50 hari sebagai support pergerakan trend positif jangka menengah dikisaran 6.071 dan Moving Average 200 sebagai support kuat di kisaran 6.032 yang kemungkinan akan di uji dan menjadi penopang pergerakan selanjutnya.

"Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi kembali bergerak tertekan dengan support resistance 6.032-6.129," ujar Lanjar dalam risetnya, Kamis (2/9/2021).

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ACES, ADRO, DOID, LSIP, PTBA, TOWR.

Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 59,37 poin atau 0,97% ke level 6.090 pada perdagangan awal bulan September 2021 disaat mayoritas indeks inti Asia ditutup menguat. Indeks Teknologi (-3.66%), Material dasar (-1.67%) dan Infrastruktur (-1.60%) menjadi penekan IHSG sejak awal sesi perdagangan dengan melemah lebih dari sepersen.

Investor mencermati data PMI Manufaktur Indonesia yang masih berada dibawah level ekspansi dan Data tingkat inflasi di bulan Agustus yang dibawah ekspektasi. Indeks Kinerja PMI Manufaktur naik menjadi 43.7 dan Tingkat inflasi bulanan turun menjadi 0.03% dari 0.08% dan Tingkat inflasi tahunan naik tipis menjadi 1.59% dari 1.52% sedangkan Tingkat inflasi inti menurun menjadi 1.31% dari 1.4%.

Data tersebut memberikan indikasi dampak pembatasan darurat akibat peningkatan kasus covid dan belum adanya pemulihan daya beli masyarakat di bulan Agustus 2021.

Leader:.
BDMN, ADRO, UNVR, BBCA, INDF
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1849 seconds (0.1#10.140)