IHSG Tengah Pekan Diramal Bergerak di Kisaran 6.138-6.182
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada perdagangan tengah pekan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.138-6.182.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG berhasil break out fractal level di 6.138 dan menguat menuju resistance sebagai konfirmasi lanjutan trend positif. Indikator Stochastic terkonsolidasi pada area dekat overbought membuat signal penguatan yang kembali akan tertahan.
"Sehingga secara teknikal IHSG dapat berpeluang kembali menguat dengan support resistance 6.138-6.182," ujar Lanjar dalam risetnya, Rabu (1/9/2021).
Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya: AALI, ACST, AGII, ANTM, ESSA, HMSP, HRUM, JSMR, PTBA.
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 5,39 poin atau 0,09% ke level 6.150 pada akhir bulan Agustus 2021 dengan saham-saham pada sektor Teknologi (+1.67%) dan Material Dasar (+1.01%) naik lebih dari sepersen. Hal itu menahan pelemahan saham-saham sektor transportasi (-1.09%) dan Konsumsi primer (-0.63%) yang melemah lebih dari setengah persen.
IHSG selama bulan Agustus telah menguat 1,3%. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp545,45 miliar dengan saham-saham BBCA, TLKM, BMRI, BUKA dan TBIG yang menjadi jajaran top net buy value investor asing.
Leader:
BMRI, BUKA, EMTK, INKP, HMSP
Laggard:
ARTO, CPIN, INDF, UNVR, KLBF
Sementara itu, Bursa saham Asia berpotensi turun pada hari Rabu karena investor mengevaluasi risiko ekonomi dari ketegangan virus delta dan prospek pengurangan dukungan stimulus bank sentral untuk era pandemi.
Saham AS diakhir bulan Agustus 2021 naik tipis dari level tertinggi sepanjang masa ditengah data yang beragam termasuk penurunan kepercayaan konsumen ke level terendah dalam enam bulan terakhir di AS. Futures untuk Jepang, Australia dan Hong Kong semuanya jatuh.
Harga minyak di New York membukukan kerugian bulanan terbesar sejak Oktober karena investor mempertimbangkan prospek produksi tambahan dari anggota OPEC+. Sehingga secara sentimen pergerakan IHSG akan cenderung berat diawal bulan September 2021. Investor pun menanti data PMI Manufaktur dan Tingkat inflasi Indonesia pada hari ini.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG berhasil break out fractal level di 6.138 dan menguat menuju resistance sebagai konfirmasi lanjutan trend positif. Indikator Stochastic terkonsolidasi pada area dekat overbought membuat signal penguatan yang kembali akan tertahan.
"Sehingga secara teknikal IHSG dapat berpeluang kembali menguat dengan support resistance 6.138-6.182," ujar Lanjar dalam risetnya, Rabu (1/9/2021).
Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya: AALI, ACST, AGII, ANTM, ESSA, HMSP, HRUM, JSMR, PTBA.
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 5,39 poin atau 0,09% ke level 6.150 pada akhir bulan Agustus 2021 dengan saham-saham pada sektor Teknologi (+1.67%) dan Material Dasar (+1.01%) naik lebih dari sepersen. Hal itu menahan pelemahan saham-saham sektor transportasi (-1.09%) dan Konsumsi primer (-0.63%) yang melemah lebih dari setengah persen.
IHSG selama bulan Agustus telah menguat 1,3%. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp545,45 miliar dengan saham-saham BBCA, TLKM, BMRI, BUKA dan TBIG yang menjadi jajaran top net buy value investor asing.
Leader:
BMRI, BUKA, EMTK, INKP, HMSP
Laggard:
ARTO, CPIN, INDF, UNVR, KLBF
Sementara itu, Bursa saham Asia berpotensi turun pada hari Rabu karena investor mengevaluasi risiko ekonomi dari ketegangan virus delta dan prospek pengurangan dukungan stimulus bank sentral untuk era pandemi.
Saham AS diakhir bulan Agustus 2021 naik tipis dari level tertinggi sepanjang masa ditengah data yang beragam termasuk penurunan kepercayaan konsumen ke level terendah dalam enam bulan terakhir di AS. Futures untuk Jepang, Australia dan Hong Kong semuanya jatuh.
Harga minyak di New York membukukan kerugian bulanan terbesar sejak Oktober karena investor mempertimbangkan prospek produksi tambahan dari anggota OPEC+. Sehingga secara sentimen pergerakan IHSG akan cenderung berat diawal bulan September 2021. Investor pun menanti data PMI Manufaktur dan Tingkat inflasi Indonesia pada hari ini.
(akr)