Phapros Saluran Rp749 Juta Dana Kemitraan untuk UMKM
A
A
A
SEMARANG - PT Phapros Tbk menyalurkan Rp749 juta dana kemitraan kepada 16 mitra binaanya. Penyaluran dana kemitraan ini untuk mengembangkan kemampuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mandiri. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi terserta tercipta pemerataan pembangunan dan perluasan lapangan kerja.
Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami mengatakan, sejak 1997 hingga semester II tahun 2017, Phapros sudah menyalurkan setidaknya Rp25 miliar kepada 168 mitra binaan aktif.
"Total dana yang dikucurkan pada tahap II tahun ini adalah Rp749 juta, dengan menjaring enam calon mitra binaan dari Semarang, satu dari salatiga, dua dari Magelang, empat dari kudus, satu dari Temanggung, satu dari pekalongan dan satu dari Yogyakarta. Usaha yang dilakukan bermacam seperti industri makanan, batik dan lainnya," katanya usai menyerahkan dana kemitraan di Hotel Grasia Semarang, Senin (25/9/2017).
Dia menjelaskan, dana kemitraan tersebut bukan dana hibah melainkan dana pinjaman lunak, yang tetap harus dikembalikan kepada Phapros dengan sistem diangsur setiap bulan. "Dana hasil pengembalian akan digulirkan kembali untuk pelaku UMKM yang lain," imbuh dia.
Untuk penerima bantuan telah ditentukan kriterianya, yakni minimal sudah memiliki usaha selama satu tahun. Adapun klasifikasi usaha yang menjadi mitra Phapros saat ini adalah jasa bengkel, jasa kost, industri makanan, konveksi, pertanian, dan perdagangan.
Salah satu pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan dana kemitraan Ahmad Nasution warga Temanggung mengatakan, dirinya sudah tiga kali mendapatkan dana kemitraan dari Phapros. "Pertama kali mendapatkan dana Rp50 juta, untuk mengembangkan usaha dan sampai sekarang masih dipercaya," kata pemilik usaha konveksi pembuatan kaos ini.
Dia mengatakan, usaha yang dia rintis sejak 15 tahun saat ini sudah berkembang dengan baik dan sudah memiliki 30 karyawan. "Untuk pemasaran lebih menyasar ke sekolah-sekolah untuk pembuatan kaos olah raga, dan Alhamdulillah terus dipercaya," imbuhnya.
Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami mengatakan, sejak 1997 hingga semester II tahun 2017, Phapros sudah menyalurkan setidaknya Rp25 miliar kepada 168 mitra binaan aktif.
"Total dana yang dikucurkan pada tahap II tahun ini adalah Rp749 juta, dengan menjaring enam calon mitra binaan dari Semarang, satu dari salatiga, dua dari Magelang, empat dari kudus, satu dari Temanggung, satu dari pekalongan dan satu dari Yogyakarta. Usaha yang dilakukan bermacam seperti industri makanan, batik dan lainnya," katanya usai menyerahkan dana kemitraan di Hotel Grasia Semarang, Senin (25/9/2017).
Dia menjelaskan, dana kemitraan tersebut bukan dana hibah melainkan dana pinjaman lunak, yang tetap harus dikembalikan kepada Phapros dengan sistem diangsur setiap bulan. "Dana hasil pengembalian akan digulirkan kembali untuk pelaku UMKM yang lain," imbuh dia.
Untuk penerima bantuan telah ditentukan kriterianya, yakni minimal sudah memiliki usaha selama satu tahun. Adapun klasifikasi usaha yang menjadi mitra Phapros saat ini adalah jasa bengkel, jasa kost, industri makanan, konveksi, pertanian, dan perdagangan.
Salah satu pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan dana kemitraan Ahmad Nasution warga Temanggung mengatakan, dirinya sudah tiga kali mendapatkan dana kemitraan dari Phapros. "Pertama kali mendapatkan dana Rp50 juta, untuk mengembangkan usaha dan sampai sekarang masih dipercaya," kata pemilik usaha konveksi pembuatan kaos ini.
Dia mengatakan, usaha yang dia rintis sejak 15 tahun saat ini sudah berkembang dengan baik dan sudah memiliki 30 karyawan. "Untuk pemasaran lebih menyasar ke sekolah-sekolah untuk pembuatan kaos olah raga, dan Alhamdulillah terus dipercaya," imbuhnya.
(izz)