IHSG Dibuka Membaik Saat Bursa Asia Tertekan
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka membaik, setelah kemarin berakhir memerah. IHSG pagi ini dibuka menguat ke level 5.899,83 dengan kenaikan mencapai 5,22 poin atau setara dengan 0,09% ketika bursa utama Asia tergelincir
Sementara pada perdagangan awal pekan kemarin, bursa saham Tanah Air ditutup ambruk ke level 5.894,61 usai kehilangan 17,10 poin atau setara dengan 0,29%. Pelemahan bursa saham Tanah Air mengiringi mayoritas pasar saham Asia.
Sektor saham dalam negeri pada perdagangan hari kedua pekan ini, hampir secara keseluruhan berada dalam jalur positif. Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan dengan tambahan sebesar 0.60% diikuti pertambangan yang meningkat 0.53%. Sedangkan pelemahan terdalam menimpa aneka industri 0,26%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp16 miliar dengan 4 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp160,01 juta dengan aksi jual asing sebesar Rp14,05 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp14,21 miliar. Tercatat 15 saham naik, 11 saham turun dan 18 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT United Tractors Tbk. (UNTR) naik Rp225 menjadi Rp30.500, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) bertambah Rp100 menjadi Rp18.900 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) meningkat Rp75 menjadi Rp7.575.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) melemah Rp100 menjadi Rp67.050, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) turun Rp75 menjadi Rp7.000 serta PT Astra International Tbk. (ASII) menyusut Rp50 menjadi Rp7.750.
Seperti dilansir CNBC, Selasa (26/9/2017) pasar saham Asia berada dalam tekanan di awal perdagangan hari ini ketika Wall Street berakhir menyusut. Pelemahan bursa saham di Asia seiring perang kata-kata antara Korea Utara dan Amerika Serikat (AS) yang semakin meningkat sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi investor.
Tercatat indeks Nikkei Jepang tenggelam 0,28% saat Yen menguat semalam seiring fokus investor kepada kondisi geopolitik di Korea Utara. Di seberang Selat Korea, indeks Kospi tergelincir 0,12% ketika ketegangan geopolitik terus meningkat.
Samsung Electronics turun 1,49% sedangkan SK Hynix jatuh 2,09% dan LG Electronics merosot mencapai sebesar 3,08%. Pelemahan juga terjadi pada bursa saham Australia, dimana ASX 200 bergerak cenderung mendatar. Indeks turun 0,06% saat sub indeks energi mencetak kerugian.
Di daratan China tidak terkecuali pasar saham di sana juga mengawali hari ini lebih rendah. Indeks Hang Seng di Hong Kong telah berkurang 0,16% pada awal perdagangan, sementara Shanghai Composite turun 0,03% dan komposit Shenzhen kehilangan 0,271%.
Sementara pada perdagangan awal pekan kemarin, bursa saham Tanah Air ditutup ambruk ke level 5.894,61 usai kehilangan 17,10 poin atau setara dengan 0,29%. Pelemahan bursa saham Tanah Air mengiringi mayoritas pasar saham Asia.
Sektor saham dalam negeri pada perdagangan hari kedua pekan ini, hampir secara keseluruhan berada dalam jalur positif. Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan dengan tambahan sebesar 0.60% diikuti pertambangan yang meningkat 0.53%. Sedangkan pelemahan terdalam menimpa aneka industri 0,26%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp16 miliar dengan 4 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp160,01 juta dengan aksi jual asing sebesar Rp14,05 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp14,21 miliar. Tercatat 15 saham naik, 11 saham turun dan 18 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT United Tractors Tbk. (UNTR) naik Rp225 menjadi Rp30.500, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) bertambah Rp100 menjadi Rp18.900 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) meningkat Rp75 menjadi Rp7.575.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) melemah Rp100 menjadi Rp67.050, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) turun Rp75 menjadi Rp7.000 serta PT Astra International Tbk. (ASII) menyusut Rp50 menjadi Rp7.750.
Seperti dilansir CNBC, Selasa (26/9/2017) pasar saham Asia berada dalam tekanan di awal perdagangan hari ini ketika Wall Street berakhir menyusut. Pelemahan bursa saham di Asia seiring perang kata-kata antara Korea Utara dan Amerika Serikat (AS) yang semakin meningkat sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi investor.
Tercatat indeks Nikkei Jepang tenggelam 0,28% saat Yen menguat semalam seiring fokus investor kepada kondisi geopolitik di Korea Utara. Di seberang Selat Korea, indeks Kospi tergelincir 0,12% ketika ketegangan geopolitik terus meningkat.
Samsung Electronics turun 1,49% sedangkan SK Hynix jatuh 2,09% dan LG Electronics merosot mencapai sebesar 3,08%. Pelemahan juga terjadi pada bursa saham Australia, dimana ASX 200 bergerak cenderung mendatar. Indeks turun 0,06% saat sub indeks energi mencetak kerugian.
Di daratan China tidak terkecuali pasar saham di sana juga mengawali hari ini lebih rendah. Indeks Hang Seng di Hong Kong telah berkurang 0,16% pada awal perdagangan, sementara Shanghai Composite turun 0,03% dan komposit Shenzhen kehilangan 0,271%.
(akr)