Kemendag Dorong Pasar Rakyat Lebih Nyaman saat Transaksi
A
A
A
SURABAYA - Sinarmas Land menggelar Forum Group Discussion (FGD) mengenai standar operational prosedur (SOP)pengelolaan pasar rakyat, Selasa (26/9/2017) di salah satu hotel di Surabaya. Kegiatan yang bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) tersebut bertujuan mendorong pasar rakyat bisa lebih nyaman bagi pembeli dan penjual saat bertransaksi.
CSR Officer Sinar Mas Land, Rahadian Anandianto disela kegiatan FGD mengatakan, Pasar Modern Bumi Serpong Damai (BSD) City menjadi acuan Kemendag dalam pengembangan pasar tradisional di Indonesia. Prototipe tersebut menjadi acuan pembangunan maupun revitalisasi pasar rakyat yang didanai pemerintah. Pembangunan dan revitalisasi pasar harus mengikuti standardisasi yang telah disiapkan pemerintah, sehingga mudah untuk diawasi.
"Program kami ini bagian dari program pemerintah untuk merevitalisasi dan membangun 5.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia hingga tahun 2019 mendatang. Kami bercita-cita mengembangkan pasar tradisional bercita rasa modern," katanya, Selasa (26/9/2017).
Pria berkacamata ini menambahkan, Pasar Modern BSD City kerap dijadikan percontohan konsep pasar tradisional yang dikelola secara modern oleh pemerintah dan swasta. Sejak diluncurkan hingga saat ini, Pasar Modern BSD City sudah menampung lebih dari 800 UMKM dan mampu bersaing dengan retail raksasa.
Ciri khas pasar tradisional, yakni tawar-menawar tetap. Sinar Mas Land sendiri melalui pembangunan empat pasar tradisional modern di berbagai proyeknya telah membina sekitar 3.000 UMKM."Dalam revitalisasi pasar rakyat, kami ada dua pendekatan. Pendekatan fisik dan non fisik," ujarnya.
Pendekatan fisik, lebih pada pengelolaan pasar. Misalnya, terkait kebersihan, kenyamanan, penataan stan hingga keamanan. Sedangkan non fisik lebih pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) pedagang. Misalnya, dalam soal pengelolaan keuangan pedagang, cara meningkatkan transaksi hingga bagaimana cara mendapatkan permodalan dari perbankan.
Program ini diimplementasikan melalui BSD Pasar Rakyat School. Di BSD Pasar Rakyat School, pedagang juga diedukasi tentang bahan-bahan makanan yang berbahaya. "Di pasar yang sudah modern, transaksi sudah tidak tunai lagi. Di Pasar Modern BSD City, retribusi yang diserahkan pedagang ke pengelola, tidak tunai, tapi sudah digital (cashless)," tandas Rahadian.
Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Sihar Hadjopan Pohan yang hadir dalam FGD ini menambahkan, program revitalisasi dan pembangunan 5.000 pasar rakyat sudah berlangsung sejak 2015. Saat ini, sudah ada 2.000 pasar yang sudah direvitalisasi dan dibangun.
Program ini, kata dia, merupakan upaya pemerintah agar pasar rakyat semakin diminati masyarakat. Pemerintah juga menggelontorkan dana yang tidak sedikit dari untuk merealisasikan program ini. "Dana yang disiapkan tergantung dari luasan pasar dan jumlah pedagang yang bisa ditampung dalam pasar tersebut.
Rinciannya, untuk pasar tipe A yang menampung 400 lebih pedagang, mendapat anggaran Rp12 miliar. Pasar tipe B yang menampung 300 lebih pedagang mendapat anggaran Rp8 miliar. Pasar tipe C yang menampung 200 lebih pedagang mendapat anggaran Rp6 miliar. Sedangkan pasar tipe D yang menampung 100 lebih pedagang mendapat anggaran Rp4 miliar.
Menurut Pohan, pasar rakyat citranya harus segera diubah. Dari yang sebelumnya dikenal becek dan kotor menjadi bersih dan nyaman. "Beberapa standar pasar modern adalah, luasan stan minimal 2x3. Kemudian ada jarak tertentu antar stan. Sehingga, para pengunjung tetap nyaman berjalan-jalan di pasar tanpa harus berdesak-desakan," pungkasnya.
CSR Officer Sinar Mas Land, Rahadian Anandianto disela kegiatan FGD mengatakan, Pasar Modern Bumi Serpong Damai (BSD) City menjadi acuan Kemendag dalam pengembangan pasar tradisional di Indonesia. Prototipe tersebut menjadi acuan pembangunan maupun revitalisasi pasar rakyat yang didanai pemerintah. Pembangunan dan revitalisasi pasar harus mengikuti standardisasi yang telah disiapkan pemerintah, sehingga mudah untuk diawasi.
"Program kami ini bagian dari program pemerintah untuk merevitalisasi dan membangun 5.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia hingga tahun 2019 mendatang. Kami bercita-cita mengembangkan pasar tradisional bercita rasa modern," katanya, Selasa (26/9/2017).
Pria berkacamata ini menambahkan, Pasar Modern BSD City kerap dijadikan percontohan konsep pasar tradisional yang dikelola secara modern oleh pemerintah dan swasta. Sejak diluncurkan hingga saat ini, Pasar Modern BSD City sudah menampung lebih dari 800 UMKM dan mampu bersaing dengan retail raksasa.
Ciri khas pasar tradisional, yakni tawar-menawar tetap. Sinar Mas Land sendiri melalui pembangunan empat pasar tradisional modern di berbagai proyeknya telah membina sekitar 3.000 UMKM."Dalam revitalisasi pasar rakyat, kami ada dua pendekatan. Pendekatan fisik dan non fisik," ujarnya.
Pendekatan fisik, lebih pada pengelolaan pasar. Misalnya, terkait kebersihan, kenyamanan, penataan stan hingga keamanan. Sedangkan non fisik lebih pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) pedagang. Misalnya, dalam soal pengelolaan keuangan pedagang, cara meningkatkan transaksi hingga bagaimana cara mendapatkan permodalan dari perbankan.
Program ini diimplementasikan melalui BSD Pasar Rakyat School. Di BSD Pasar Rakyat School, pedagang juga diedukasi tentang bahan-bahan makanan yang berbahaya. "Di pasar yang sudah modern, transaksi sudah tidak tunai lagi. Di Pasar Modern BSD City, retribusi yang diserahkan pedagang ke pengelola, tidak tunai, tapi sudah digital (cashless)," tandas Rahadian.
Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Sihar Hadjopan Pohan yang hadir dalam FGD ini menambahkan, program revitalisasi dan pembangunan 5.000 pasar rakyat sudah berlangsung sejak 2015. Saat ini, sudah ada 2.000 pasar yang sudah direvitalisasi dan dibangun.
Program ini, kata dia, merupakan upaya pemerintah agar pasar rakyat semakin diminati masyarakat. Pemerintah juga menggelontorkan dana yang tidak sedikit dari untuk merealisasikan program ini. "Dana yang disiapkan tergantung dari luasan pasar dan jumlah pedagang yang bisa ditampung dalam pasar tersebut.
Rinciannya, untuk pasar tipe A yang menampung 400 lebih pedagang, mendapat anggaran Rp12 miliar. Pasar tipe B yang menampung 300 lebih pedagang mendapat anggaran Rp8 miliar. Pasar tipe C yang menampung 200 lebih pedagang mendapat anggaran Rp6 miliar. Sedangkan pasar tipe D yang menampung 100 lebih pedagang mendapat anggaran Rp4 miliar.
Menurut Pohan, pasar rakyat citranya harus segera diubah. Dari yang sebelumnya dikenal becek dan kotor menjadi bersih dan nyaman. "Beberapa standar pasar modern adalah, luasan stan minimal 2x3. Kemudian ada jarak tertentu antar stan. Sehingga, para pengunjung tetap nyaman berjalan-jalan di pasar tanpa harus berdesak-desakan," pungkasnya.
(ven)