Dishub Sulsel Akan Evaluasi Masalah BRT
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan akan melakukan evaluasi terhadap persoalan yang dialami Bus Rapid Transit (BRT) Mamminasata saat ini. Pihak Damri selaku pengelola transportasi massal di Sulsel, mengalami masalah berat untuk meyakinkan masyarakat khususnya pengguna koridor II dan III untuk naik bus. Sehingga, mereka terus merugi sejak dioperasikan pada 2015 lalu.
UPTD BRT Mamminasata Pahlevi mengatakan terkait dengan BRT tersebut, pihaknya dalam satu tahun terakhir ini melakukan penataan infrastruktur terlebih dahulu.
"Memang organisasi baru yang fokus pada BRT pasti melakukan evaluasi dulu kepada peminat di mana masalahnya. Namun sampai saat ini belum ada penjadwalan kembali dari pihak Damri," katanya saat berada di kantor Gubernur Sulsel, Rabu (27/9/2017).
Dia mengatakan, pihaknya akan membahas ini dengan pihak Damri apa yang menjadi kendala utama sehingga minat masyarakat masih saja kurang. Termasuk koridor-koridor yang akan dibuka. "Ini ruwet karena masyarakat banyak pilihan transportasinya yang regulasinya memang dipersimpangan," ungkapnya.
Contoh lanjut Pahlevi, saat pihaknya belum selesai mendorong masyarakat menggunakan BRT, ada lagi transportasi menggunakan online. Persoalan ini membuat pihaknya dilematis. "Jadi solusinya untuk kita lakukan dengan BRT lebih maksimal lagi, kedua kita lakukan evakuasi sementara terhadap rute yang berpotensi untuk menggenjot," katanya.
Untuk saat ini, di koridor II dan III tinggal tujuh armada BRT yang beroperasi itu dilakukan oleh pihak Damri agar bisa menekan biaya operasional, karena kurangnya minat masyarakat menggunakan angkutan ini membuat pengelola terus merugi. Sehingga, pemerintah daerah diharap bisa memberikan subsidi kepada angkutan ini.
Bukan hanya itu, persoaan lain dengan maraknya transportasi berbasis aplikasi menjadi persoalan tersendiri. Karena transportasi ini lebih banyak dipilih oleh masyarakat padahal BRT tersebut dihadirkan agar bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di tengah masyarakat.
General Manager Perum Damri Cabang Makassar Ilyas Hartanto mengatakan, pihaknya siap membahas segala persoalan BRT saat ini. "Karena kalau tidak difungsikan dengan baik di sini mending dibawa ke Jakarta saja," katanya.
Dia mengaku, terlait dengan rencana pemda untuk membuka koridor baru, hal ini harus dibahas dengan seluruh unsur terkait. "Bukan pekerjaan mudah, karena harus bersinergi dengan semua pihak," katanya.
UPTD BRT Mamminasata Pahlevi mengatakan terkait dengan BRT tersebut, pihaknya dalam satu tahun terakhir ini melakukan penataan infrastruktur terlebih dahulu.
"Memang organisasi baru yang fokus pada BRT pasti melakukan evaluasi dulu kepada peminat di mana masalahnya. Namun sampai saat ini belum ada penjadwalan kembali dari pihak Damri," katanya saat berada di kantor Gubernur Sulsel, Rabu (27/9/2017).
Dia mengatakan, pihaknya akan membahas ini dengan pihak Damri apa yang menjadi kendala utama sehingga minat masyarakat masih saja kurang. Termasuk koridor-koridor yang akan dibuka. "Ini ruwet karena masyarakat banyak pilihan transportasinya yang regulasinya memang dipersimpangan," ungkapnya.
Contoh lanjut Pahlevi, saat pihaknya belum selesai mendorong masyarakat menggunakan BRT, ada lagi transportasi menggunakan online. Persoalan ini membuat pihaknya dilematis. "Jadi solusinya untuk kita lakukan dengan BRT lebih maksimal lagi, kedua kita lakukan evakuasi sementara terhadap rute yang berpotensi untuk menggenjot," katanya.
Untuk saat ini, di koridor II dan III tinggal tujuh armada BRT yang beroperasi itu dilakukan oleh pihak Damri agar bisa menekan biaya operasional, karena kurangnya minat masyarakat menggunakan angkutan ini membuat pengelola terus merugi. Sehingga, pemerintah daerah diharap bisa memberikan subsidi kepada angkutan ini.
Bukan hanya itu, persoaan lain dengan maraknya transportasi berbasis aplikasi menjadi persoalan tersendiri. Karena transportasi ini lebih banyak dipilih oleh masyarakat padahal BRT tersebut dihadirkan agar bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di tengah masyarakat.
General Manager Perum Damri Cabang Makassar Ilyas Hartanto mengatakan, pihaknya siap membahas segala persoalan BRT saat ini. "Karena kalau tidak difungsikan dengan baik di sini mending dibawa ke Jakarta saja," katanya.
Dia mengaku, terlait dengan rencana pemda untuk membuka koridor baru, hal ini harus dibahas dengan seluruh unsur terkait. "Bukan pekerjaan mudah, karena harus bersinergi dengan semua pihak," katanya.
(ven)