BI Menanti Perbankan Turunkan Suku Bunga
A
A
A
JAKARTA - Suku bunga kredit dan suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan yang mencerminkan pengaruh pelonggaran kebijakan moneter melalui transmisi suku bunga. Seperti diketahui Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pada 20 dan 22 September 2017 kembali menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point dari 4,50% menjadi 4,25%.
"Rata-rata suku bunga kredit perbankan tercatat sebesar 11,68%, turun 5bps dari bulan sebelumnya yang mengikuti penurunan BI-7 Day repo rate yang turun 25bps pada Agustus 2017," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo di Jakarta.
Dia berharap, dengan sudah diturunkannya suku bunga acuan sebanyak 175 bps, perbankan dapat segera merespons dengan menurunkan suku bunga kredit. Dia juga menilai bahwa suku bunga kredit memang terasa lebih lambat penurunannya dibandingkan dengan suku bunga deposito.
"Kita lihat, dari sisi deposit sudah ada penurunan dari sisi deposit sudah ada penuruan sampai 147 basis poin. Kemudian, dari sisi kredit itu lebih pelan, dia baru turun sekitar 115 basis poin. Kita ingin supaya kredit perbankan dapat turun lebih cepat," jelas dia.
Ke depan, intermediasi perbankan diperkirakan akan membaik sejalan dengan penurunan suku bunga acuan dan pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia, serta kemajuan dalam konsolidasi perbankan dan korporasi. Selain itu, pembiayaan perekonomian melalui pasar modal diharapkan juga semakin membaik sejalan dengan langkah-langkah pendalaman pasar keuangan.
"Rata-rata suku bunga kredit perbankan tercatat sebesar 11,68%, turun 5bps dari bulan sebelumnya yang mengikuti penurunan BI-7 Day repo rate yang turun 25bps pada Agustus 2017," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo di Jakarta.
Dia berharap, dengan sudah diturunkannya suku bunga acuan sebanyak 175 bps, perbankan dapat segera merespons dengan menurunkan suku bunga kredit. Dia juga menilai bahwa suku bunga kredit memang terasa lebih lambat penurunannya dibandingkan dengan suku bunga deposito.
"Kita lihat, dari sisi deposit sudah ada penurunan dari sisi deposit sudah ada penuruan sampai 147 basis poin. Kemudian, dari sisi kredit itu lebih pelan, dia baru turun sekitar 115 basis poin. Kita ingin supaya kredit perbankan dapat turun lebih cepat," jelas dia.
Ke depan, intermediasi perbankan diperkirakan akan membaik sejalan dengan penurunan suku bunga acuan dan pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia, serta kemajuan dalam konsolidasi perbankan dan korporasi. Selain itu, pembiayaan perekonomian melalui pasar modal diharapkan juga semakin membaik sejalan dengan langkah-langkah pendalaman pasar keuangan.
(akr)