Hotel Kecil di Bandung Makin Sepi Peminat
A
A
A
BANDUNG - Hotel non bintang di Jawa Barat semakin sepi peminat. Tumbuh suburnya hotel berbintang diprediksi menjadi penyebab sepinya hotel dengan jumlah kamar maksimal 40 ruang.
Data Badan Pusat Statitik (BPS) Provinsi Jawa Barat, tingkat hunian kamar hotel non bintang pada Agustus 2017 sebesar 34,50%. Angka tersebut turun 4,79% dibandingkan Juli 2017 yang tercatat 39,29%. Namun bila dibandingkan dengan tingkat hunian hotel pada periode yang sama 2016, tidak ada perbedaan signifikan.
"Hotel non bintang dengan jumlah kamar kurang dari 10 unit, tingkat terisiannya paling rendah, sebesar 24,96%. Dan bila dibandingkan periode yang sama Agustus 2016 lalu, juga mengalami penurunan. Tahun lalu, hotel non bintang di bawah 10 kamar bisa mencapai 28,15%," kata Kepala BPS Jabar Dody Herlando di Bandung, Senin (2/10/2017).
Namun demikian, hotel dengan kelompok kamar 10-24 unit tercatat masih cukup diminati dengan tingkat hunian mencapai 38,24%. Hotel dengan kelompok kamar 25-40 unit tingkat huniannya mencapai 34%, dan kelompok kamar maksimal 40 unit mencapai 33%.
Secara umum, persentase hunian kamar hotel non bintang di Jabar pada Agustus 2017 sebesar 34%. Bila dibandingkan dengan hotel berbintang, rata-rata tingkat hunian hotel berbintang jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 55,88%.
Yang menarik, hotel bintang 2 dan 3 ternyata paling banyak diminati dengan persentase 60%. Di posisi kedua adalah hotel bintang 5 sebesar 57% dan hotel bintang 4 sebesar 49%. Okupansi terendah adalah hotel bintang 1 dengan hunian 36%.
"Lama menginap tamu di hotel berbintang juga lebih tinggi dari hotel non bintang. Di hotel berbintang, lama menginap rata-rata mencapai 1,84 hari. Sedangkan hotel non bintang hanya 1,43 hari," kata Dody.
Lama menginap tamu di hotel non bintang tertolong oleh lamanya tamu asing atau turis mancanegara yang menginap di hotel non bintang. Dody menyebut, tamu asing bisa menginap di hotel non bintang dengan rata-rata 1,84 hari. Sedangkan tamu Indonesia rata-rata hanya menginap 1,42 hari.
Masih adanya tamu asing yang menginap di hotel non bintang, diakui atau tidak, karena kenaikan wisman ke Bandung sebesar 31% dibanding Juli 2017. Pada Agustus lalu, wisman yang datang melalui Bandara Husein Sastranegara tercatat mencapai 15.196 orang. Naik dari Juli sebanyak 11.576 orang.
Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar mengaku jumlah kamar hotel di Jabar terus meningkat. Sementara promosi pariwisata sangat minim. Sehingga, hotel berebut pelanggan agar bisnis hotel tetap jalan. "Di Jabar, jumlah hotel sekitar 475 unit dengan jumlah kamar hotel diperkirakan mencapai 26.000, dan terus bertambah," kata Herman.
Data Badan Pusat Statitik (BPS) Provinsi Jawa Barat, tingkat hunian kamar hotel non bintang pada Agustus 2017 sebesar 34,50%. Angka tersebut turun 4,79% dibandingkan Juli 2017 yang tercatat 39,29%. Namun bila dibandingkan dengan tingkat hunian hotel pada periode yang sama 2016, tidak ada perbedaan signifikan.
"Hotel non bintang dengan jumlah kamar kurang dari 10 unit, tingkat terisiannya paling rendah, sebesar 24,96%. Dan bila dibandingkan periode yang sama Agustus 2016 lalu, juga mengalami penurunan. Tahun lalu, hotel non bintang di bawah 10 kamar bisa mencapai 28,15%," kata Kepala BPS Jabar Dody Herlando di Bandung, Senin (2/10/2017).
Namun demikian, hotel dengan kelompok kamar 10-24 unit tercatat masih cukup diminati dengan tingkat hunian mencapai 38,24%. Hotel dengan kelompok kamar 25-40 unit tingkat huniannya mencapai 34%, dan kelompok kamar maksimal 40 unit mencapai 33%.
Secara umum, persentase hunian kamar hotel non bintang di Jabar pada Agustus 2017 sebesar 34%. Bila dibandingkan dengan hotel berbintang, rata-rata tingkat hunian hotel berbintang jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 55,88%.
Yang menarik, hotel bintang 2 dan 3 ternyata paling banyak diminati dengan persentase 60%. Di posisi kedua adalah hotel bintang 5 sebesar 57% dan hotel bintang 4 sebesar 49%. Okupansi terendah adalah hotel bintang 1 dengan hunian 36%.
"Lama menginap tamu di hotel berbintang juga lebih tinggi dari hotel non bintang. Di hotel berbintang, lama menginap rata-rata mencapai 1,84 hari. Sedangkan hotel non bintang hanya 1,43 hari," kata Dody.
Lama menginap tamu di hotel non bintang tertolong oleh lamanya tamu asing atau turis mancanegara yang menginap di hotel non bintang. Dody menyebut, tamu asing bisa menginap di hotel non bintang dengan rata-rata 1,84 hari. Sedangkan tamu Indonesia rata-rata hanya menginap 1,42 hari.
Masih adanya tamu asing yang menginap di hotel non bintang, diakui atau tidak, karena kenaikan wisman ke Bandung sebesar 31% dibanding Juli 2017. Pada Agustus lalu, wisman yang datang melalui Bandara Husein Sastranegara tercatat mencapai 15.196 orang. Naik dari Juli sebanyak 11.576 orang.
Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar mengaku jumlah kamar hotel di Jabar terus meningkat. Sementara promosi pariwisata sangat minim. Sehingga, hotel berebut pelanggan agar bisnis hotel tetap jalan. "Di Jabar, jumlah hotel sekitar 475 unit dengan jumlah kamar hotel diperkirakan mencapai 26.000, dan terus bertambah," kata Herman.
(ven)