Wall Street Awali Kuartal IV dengan Menyentuh Rekor Tinggi
Wall Street Awali Kuartal IV dengan Menyentuh Rekor Tinggi
A
A
A
NEW YORK - Wall Street memulai kuartal keempat tahun ini catatan kuat atau pada perdagangan kemarin dengan ketiga indeks utama menyentuh rekor tinggi karena data menunjukkan kekuatan yang mendasari perekonomian.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/10/2017), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 152,51 poin atau 0,68% menjadi 22.557,6, Indeks S & P 500 naik 9,76 poin atau 0,39% menjadi 2.529,12 dan komposit Nasdaq bertambah 20,76 poin atau 0,32% menjadi 6.516,72.
Ukuran aktivitas manufaktur AS melonjak mendekati level tertinggi dalam 13,5 tahun di September. Gangguan pada rantai pasokan yang disebabkan oleh Badai Harvey dan Irma mengakibatkan pabrik membutuhkan waktu lebih lama untuk mengantarkan barang dan meningkatkan harga bahan baku.
Di antara sektor-sektor dengan kenaikan terbesar pada perdagangan kemarin adalah sektor material, industri, dan keuangan. Optimisme tentang reformasi perpajakan juga terus menyokong saham. Presiden Donald Trump pekan lalu mengusulkan perombakan pajak terbesar dalam tiga dekade, namun menawarkan sedikit rincian.
"Ada banyak rincian (mengenai reformasi pajak) yang perlu dilakukan, namun pasar tentu saja ingin percaya bahwa sesuatu yang baik mungkin terjadi," kata Scott Wren, ahli strategi ekuitas global Wells Fargo Investment Institute di St. Louis.
Selain itu, lanjut dia, data ekonomi juga turut membantu. "Nomor layanan adalah indikator yang lebih baik tentang apa yang mendorong ekonomi, tapi bagus untuk melihat nomor pabriknya naik," imbuhnya.
Rincian masih muncul dalam pemotretan massal yang paling mematikan dalam sejarah AS. Seorang pria bersenjata membunuh setidaknya 58 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya di Las Vegas pada Minggu. Saham pembuat senjata pun naik, termasuk saham Sturm Ruger (RGR.N) yang naik 3,5%.
Saham General Motors (GM.N) naik 4,4% dan mencapai rekor intraday tinggi setelah pialang Deutsche Bank mengatakan bahwa produsen mobil tersebut dapat meluncurkan mobil tanpa sopir dalam skala besar pada 2020.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/10/2017), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 152,51 poin atau 0,68% menjadi 22.557,6, Indeks S & P 500 naik 9,76 poin atau 0,39% menjadi 2.529,12 dan komposit Nasdaq bertambah 20,76 poin atau 0,32% menjadi 6.516,72.
Ukuran aktivitas manufaktur AS melonjak mendekati level tertinggi dalam 13,5 tahun di September. Gangguan pada rantai pasokan yang disebabkan oleh Badai Harvey dan Irma mengakibatkan pabrik membutuhkan waktu lebih lama untuk mengantarkan barang dan meningkatkan harga bahan baku.
Di antara sektor-sektor dengan kenaikan terbesar pada perdagangan kemarin adalah sektor material, industri, dan keuangan. Optimisme tentang reformasi perpajakan juga terus menyokong saham. Presiden Donald Trump pekan lalu mengusulkan perombakan pajak terbesar dalam tiga dekade, namun menawarkan sedikit rincian.
"Ada banyak rincian (mengenai reformasi pajak) yang perlu dilakukan, namun pasar tentu saja ingin percaya bahwa sesuatu yang baik mungkin terjadi," kata Scott Wren, ahli strategi ekuitas global Wells Fargo Investment Institute di St. Louis.
Selain itu, lanjut dia, data ekonomi juga turut membantu. "Nomor layanan adalah indikator yang lebih baik tentang apa yang mendorong ekonomi, tapi bagus untuk melihat nomor pabriknya naik," imbuhnya.
Rincian masih muncul dalam pemotretan massal yang paling mematikan dalam sejarah AS. Seorang pria bersenjata membunuh setidaknya 58 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya di Las Vegas pada Minggu. Saham pembuat senjata pun naik, termasuk saham Sturm Ruger (RGR.N) yang naik 3,5%.
Saham General Motors (GM.N) naik 4,4% dan mencapai rekor intraday tinggi setelah pialang Deutsche Bank mengatakan bahwa produsen mobil tersebut dapat meluncurkan mobil tanpa sopir dalam skala besar pada 2020.
(izz)
Explore More