Jokowi Serukan Toko Offline Ikuti Perkembangan Zaman
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya di penutupan Rakornas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hari ini, Rabu (3/10), sempat menyinggung toko-toko yang tutup karena tergerus kegiatan dagang dengan sistem online. Jokowi mengatakan, memang saat ini zamannya sudah beralih semua ke sistem belanja online.
Tumbuhnya bisnis dengan sistem online di Indonesia, menyebabkan merebaknya isu daya beli masyarakat menurun dan berakibat pada toko-toko yang tutup di pusat-pusat perbelanjaan besar.
"Ini sedang merebak isu mengenai daya beli. Pak daya beli sekarang menurun, anjlok. Saya berikan angka. Ini pergeseran, shifting dari offline ke online. Banyak orang yang ke sana. Kalau ada toko tutup, ya karena ini. Salahnya (mereka) enggak ikuti zaman," kata dia di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Jokowi mengatakan, saat ini ia memiliki laporan bahwa jasa kurir mengalami kenaikan sebesar 130%. Angka tersebut ia peroleh sampai akhir September ini.
"Angka ini didapat dari mana? Ya kita cek. JNE cek, kantor pos cek. Saya kan juga orang lapangan," imbuhnya.
Selain itu, banyak toko yang tutup juga tidak menyebabkan jasa sewa gudang menjadi sepi melainkan malah meningkat. Jasa perusahaan di bidang sewa gudang meningkat 14,7%. Memang, ada shifting dari offline ke online.
"Kalau kita menghitungnya dari online yang besar-besar. Misalnya Bukalapak, Blibli, enggak muncul. Karena orang jualan lewat Instagram, Facebook. Ini angka yang tidak bisa dilacak dengan baik. Lacaknya dari mana? Jasa kurir," pungkasnya.
Tumbuhnya bisnis dengan sistem online di Indonesia, menyebabkan merebaknya isu daya beli masyarakat menurun dan berakibat pada toko-toko yang tutup di pusat-pusat perbelanjaan besar.
"Ini sedang merebak isu mengenai daya beli. Pak daya beli sekarang menurun, anjlok. Saya berikan angka. Ini pergeseran, shifting dari offline ke online. Banyak orang yang ke sana. Kalau ada toko tutup, ya karena ini. Salahnya (mereka) enggak ikuti zaman," kata dia di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Jokowi mengatakan, saat ini ia memiliki laporan bahwa jasa kurir mengalami kenaikan sebesar 130%. Angka tersebut ia peroleh sampai akhir September ini.
"Angka ini didapat dari mana? Ya kita cek. JNE cek, kantor pos cek. Saya kan juga orang lapangan," imbuhnya.
Selain itu, banyak toko yang tutup juga tidak menyebabkan jasa sewa gudang menjadi sepi melainkan malah meningkat. Jasa perusahaan di bidang sewa gudang meningkat 14,7%. Memang, ada shifting dari offline ke online.
"Kalau kita menghitungnya dari online yang besar-besar. Misalnya Bukalapak, Blibli, enggak muncul. Karena orang jualan lewat Instagram, Facebook. Ini angka yang tidak bisa dilacak dengan baik. Lacaknya dari mana? Jasa kurir," pungkasnya.
(ven)