Dua Ruas Tol Ini 100% Sudah Lakukan Transaksi Non Tunai
Dua Ruas Tol Ini 100% Sudah Lakukan Transaksi Non Tunai
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) optimistis hingga akhir tahun, penetrasi penggunaan uang elektronik di jalan tol bisa tembus 100%. Pencapaian hingga Rabu, 4 Oktober kemarin, penetrasinya sudah mencapai 72%.
Meski demikian, Kepala BPJT Hery Trisaputra Zuna menyampaikan bahwa sudah ada beberapa ruas jalan tol yang 100% sudah menggunakan uang elektronik, yang artinya tidak ada lagi transaksi tunai di sana.
"Posisi hari ini sebetulnya ada beberapa ruas yang juga sudah 100% pakai uang elektronik seperti di Denpasar, di Bogor Ring Road itu sudah 100%. Beberapa memang masih ada yang harus kita dorong. Namun dengan angka yang 72% tadi, kami optimistis pada 31 Desember nanti akan mencapai 100%," kata dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat(6/10/2017).
Hery menambahkan bahwa program transaksi non tunai yang baru dimulai sejak 2016 dan diwujudkan dalam bentuk MoU antara Kementerian PUPR dengan Bank Indonesia pada Mei 2017, telah meningkatkan penggunaan uang elektronik di jalan tol.
"Seperti yang telah disampaikan tadi, progresnya sudah mencapai 72% pada tanggal 5 Oktober 2017. Jadi kalau kita bandingkan kondisi di Desember 2016 sebesar 23%, artinya ada peningkatan sangat signifikan," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan dalam rapat koordinasi juga dibahas mengenai tahapan selanjutnya dari program elektronifikasi, karena memang yang sekarang dilakukan sifatnya adalah transisi.
"Tujuan akhirnya adalah kita melakukan konsep Multi Line Free Flow. Ini harus kita siapkan sejak sekarang dengan pembentukan isi company termasuk pemilihan teknologi dan penerapannya, sehingga di akhir 2018 bisa kita lakukan," katanya.
Hery optimistis penggunaan uang elektronik di jalan tol bisa dilakukan seluruhnya pada 2018, karena hal ini demi melayani masyarakat, utamanya pengguna jalan tol. Mereka umumnya mendapat kendala di gerbang-gerbang pintu tol sehingga menyebabkan kemacetan. Hal ini akan ditingkatkan pelayananannya untuk semakin lebih baik.
Meski demikian, Kepala BPJT Hery Trisaputra Zuna menyampaikan bahwa sudah ada beberapa ruas jalan tol yang 100% sudah menggunakan uang elektronik, yang artinya tidak ada lagi transaksi tunai di sana.
"Posisi hari ini sebetulnya ada beberapa ruas yang juga sudah 100% pakai uang elektronik seperti di Denpasar, di Bogor Ring Road itu sudah 100%. Beberapa memang masih ada yang harus kita dorong. Namun dengan angka yang 72% tadi, kami optimistis pada 31 Desember nanti akan mencapai 100%," kata dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat(6/10/2017).
Hery menambahkan bahwa program transaksi non tunai yang baru dimulai sejak 2016 dan diwujudkan dalam bentuk MoU antara Kementerian PUPR dengan Bank Indonesia pada Mei 2017, telah meningkatkan penggunaan uang elektronik di jalan tol.
"Seperti yang telah disampaikan tadi, progresnya sudah mencapai 72% pada tanggal 5 Oktober 2017. Jadi kalau kita bandingkan kondisi di Desember 2016 sebesar 23%, artinya ada peningkatan sangat signifikan," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan dalam rapat koordinasi juga dibahas mengenai tahapan selanjutnya dari program elektronifikasi, karena memang yang sekarang dilakukan sifatnya adalah transisi.
"Tujuan akhirnya adalah kita melakukan konsep Multi Line Free Flow. Ini harus kita siapkan sejak sekarang dengan pembentukan isi company termasuk pemilihan teknologi dan penerapannya, sehingga di akhir 2018 bisa kita lakukan," katanya.
Hery optimistis penggunaan uang elektronik di jalan tol bisa dilakukan seluruhnya pada 2018, karena hal ini demi melayani masyarakat, utamanya pengguna jalan tol. Mereka umumnya mendapat kendala di gerbang-gerbang pintu tol sehingga menyebabkan kemacetan. Hal ini akan ditingkatkan pelayananannya untuk semakin lebih baik.
(ven)
Explore More