Persiapan Elektronifikasi Jalan Tol Terus Dikebut
A
A
A
JAKARTA - Persiapan elektronifikasi jalan tol telah mencapai sekitar 75% dan bakal terus dikebut sehingga bisa secara keseluruhan beroperasi pada awal tahun depan. Head Group of Ritel Payment System and Financial Inclusion Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, sebagai regulator pihaknya terus menyiapkan program Elektronic Toll Collection (ETC).
"Kalau sudah sepakat semuanya. Maka, kami perkirakan nanti bisa dioperasikan mulai kuartal I/2018. Karena semuanya butuh persiapan yang matang," ujarnya dalam Talkshow di Jakarta, Selasa (10/10/2017).
Menurutnya untuk merealisasikan program pembayaran tol non tunai secara bersama-sama memerlukan ketepatan dan kecepatan tekhnologi. Sebab, terang Pungky, konsekuansi dari program non tunai itu harus ditunjang teknologi dan harus ditopang kerja sama baik itu antar kementerian, lembaga, dan regulator serta pelaku industri.
"Sekarang tahap elektonifikasi. Kemudian konsirsium ETC yang awalnya lima bank menjadi delapan bank dan kita target Desember 2017. Bila semuanya sudah sepakat maka mulai operasi kuartal I/2018," tegasnya
Dalam kesempatan ini, Ia juga mengungkapkan, bila untuk konsorsium ada penambahan tiga bank baru yakni NOBU bank, Bank DKI dan Bank Mega. Makanya, bila ada penambahan kepesertaan, pihaknya meminta agar disegerakan.
"Sekarang ada delapan. Kalau ada bank lain masuk ya monggo. Tidak ada hambatan. Buktinya, BCA sudah dibuka. Nanti November 2017 tambah lagi NOBU Bank, Bank DKI dan Bank Mega," ungkapnya.
Terkait nilai inveatasi bank baru yang masuk menjadi bagian konsorsium, Pungky mengaku tidak mengetahuinya, sebab konsorsium dibentuk Badan Usaha Jalan Tol alias BUJT. "Jadi kalau konsorsium terbentuk, maka bank-bank sebagai player. Penyelenggaranya BUJT dan alat pembayarannya melalui bank," pungkas dia.
"Kalau sudah sepakat semuanya. Maka, kami perkirakan nanti bisa dioperasikan mulai kuartal I/2018. Karena semuanya butuh persiapan yang matang," ujarnya dalam Talkshow di Jakarta, Selasa (10/10/2017).
Menurutnya untuk merealisasikan program pembayaran tol non tunai secara bersama-sama memerlukan ketepatan dan kecepatan tekhnologi. Sebab, terang Pungky, konsekuansi dari program non tunai itu harus ditunjang teknologi dan harus ditopang kerja sama baik itu antar kementerian, lembaga, dan regulator serta pelaku industri.
"Sekarang tahap elektonifikasi. Kemudian konsirsium ETC yang awalnya lima bank menjadi delapan bank dan kita target Desember 2017. Bila semuanya sudah sepakat maka mulai operasi kuartal I/2018," tegasnya
Dalam kesempatan ini, Ia juga mengungkapkan, bila untuk konsorsium ada penambahan tiga bank baru yakni NOBU bank, Bank DKI dan Bank Mega. Makanya, bila ada penambahan kepesertaan, pihaknya meminta agar disegerakan.
"Sekarang ada delapan. Kalau ada bank lain masuk ya monggo. Tidak ada hambatan. Buktinya, BCA sudah dibuka. Nanti November 2017 tambah lagi NOBU Bank, Bank DKI dan Bank Mega," ungkapnya.
Terkait nilai inveatasi bank baru yang masuk menjadi bagian konsorsium, Pungky mengaku tidak mengetahuinya, sebab konsorsium dibentuk Badan Usaha Jalan Tol alias BUJT. "Jadi kalau konsorsium terbentuk, maka bank-bank sebagai player. Penyelenggaranya BUJT dan alat pembayarannya melalui bank," pungkas dia.
(akr)