Percepat Layanan, Pelindo III Terapkan Inaportnet di Gresik
A
A
A
GRESIK - Percepatan pelayanan pelabuhan terus dikebut Pelindo III. Setelah berhasil diterapkan di Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelindo III mulai menerapkan sistem informasi layanan kepelabuhanan Inaportnet di Pelabuhan Gresik.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik Agustinus Maun menuturkan, Pelabuhan Gresik dipandang telah memiliki sistem yang memadai untuk menunjang Inaportnet. Pihaknya berharap besar banyak perubahan yang bisa terjadi di berbagai pelabuhan untuk bisa saling mendukung. “Tentunya perlu dukungan seluruh stakeholder dan pengguna jasa di lokasi tersebut,” ujar Agustinus, Selasa (10/10).
Ia melanjutkan, kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik dihadiri oleh para ketua asosiasi APBMI, INSA, ALFI dan pimpinan Terminal Untuk Kalangan Sendiri (TUKS).
General Manager Pelindo III Gresik Onny Djayus menutukan, sistem layanan daring seperti Inaportnet akan memudahkan pengguna jasa mulai dari sistem pembayaran, pemantauan kapal serta pengajuan dokumen-dokumen untuk kelengkapan kapal. Pelayanan yang cepat diharapkan bisa menambah arus akifitas di berbagai lini bisnis pelabuhan.
“Ke depan, pengguna jasa tidak perlu lagi datang ke KSOP atau kantor Pelindo III. Cukup melalui perangkat elektronik yang dimiliki dan didukung jaringan internet yang baik,” jelas Onny.
Dengan penerapan itu, katanya, membuat waktu pengurusan dokumen menjadi lebih efisien. Biaya yang dikeluarkan bisa dikepras dengan baik. Sehingga penghematan bisa dilakukan untuk kelangsungan ke depan.
M Septa, salah seorang pengguna jasa mewakili perusahaan pelayaran untuk komoditas curah cair menjelaskan, sistem Inaportnet memungkinkan pengguna jasa untuk memantau perkembangan pelayanan kapal dari manapun. “Sistem online bikin proses administrasi di pelabuhan berjalan lebih tertib dan transparan,” kata Septa.
Sistem Inaportnet merupakan sistem layanan berbasis daring yang digunakan dalam proses permohonan pelayanan kapal sampai dengan penerbitan izin pengoperasian kapal, mulai dari kapal masuk, kapal tambat, kapal tunda hingga kapal keluar termasuk pembayaran.
Adapun sejumlah dokumen yang diterapkan secara daring melalui Inaportnet meliputi Surat Pemberitahuan Kedatangan Kapal (SPKK), Surat Persetujuan Kapal Masuk (SPKM), Pemberitahuan Rencana Kegiatan Bongkar Muat (PRKBM), Perencanaan dan Penetapan Penyandaran Kapal (PPPK), Laporan Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang (LAB), Pemberitahuan Kapal Keluar (LK3), serta Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Proses pengisian informasi data di Inaportnet inipun terintegrasi dengan sistem informasi yang diterapkan di PT Pelindo III berupa Integrated Billing System (IBS). Sistem ini dibangun dengan tujuan agar pelayanan kapal dan barang di pelabuhan dapat berjalan cepat, valid, transparan, dan terstandar serta dengan biaya yang minimal.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik Agustinus Maun menuturkan, Pelabuhan Gresik dipandang telah memiliki sistem yang memadai untuk menunjang Inaportnet. Pihaknya berharap besar banyak perubahan yang bisa terjadi di berbagai pelabuhan untuk bisa saling mendukung. “Tentunya perlu dukungan seluruh stakeholder dan pengguna jasa di lokasi tersebut,” ujar Agustinus, Selasa (10/10).
Ia melanjutkan, kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik dihadiri oleh para ketua asosiasi APBMI, INSA, ALFI dan pimpinan Terminal Untuk Kalangan Sendiri (TUKS).
General Manager Pelindo III Gresik Onny Djayus menutukan, sistem layanan daring seperti Inaportnet akan memudahkan pengguna jasa mulai dari sistem pembayaran, pemantauan kapal serta pengajuan dokumen-dokumen untuk kelengkapan kapal. Pelayanan yang cepat diharapkan bisa menambah arus akifitas di berbagai lini bisnis pelabuhan.
“Ke depan, pengguna jasa tidak perlu lagi datang ke KSOP atau kantor Pelindo III. Cukup melalui perangkat elektronik yang dimiliki dan didukung jaringan internet yang baik,” jelas Onny.
Dengan penerapan itu, katanya, membuat waktu pengurusan dokumen menjadi lebih efisien. Biaya yang dikeluarkan bisa dikepras dengan baik. Sehingga penghematan bisa dilakukan untuk kelangsungan ke depan.
M Septa, salah seorang pengguna jasa mewakili perusahaan pelayaran untuk komoditas curah cair menjelaskan, sistem Inaportnet memungkinkan pengguna jasa untuk memantau perkembangan pelayanan kapal dari manapun. “Sistem online bikin proses administrasi di pelabuhan berjalan lebih tertib dan transparan,” kata Septa.
Sistem Inaportnet merupakan sistem layanan berbasis daring yang digunakan dalam proses permohonan pelayanan kapal sampai dengan penerbitan izin pengoperasian kapal, mulai dari kapal masuk, kapal tambat, kapal tunda hingga kapal keluar termasuk pembayaran.
Adapun sejumlah dokumen yang diterapkan secara daring melalui Inaportnet meliputi Surat Pemberitahuan Kedatangan Kapal (SPKK), Surat Persetujuan Kapal Masuk (SPKM), Pemberitahuan Rencana Kegiatan Bongkar Muat (PRKBM), Perencanaan dan Penetapan Penyandaran Kapal (PPPK), Laporan Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang (LAB), Pemberitahuan Kapal Keluar (LK3), serta Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Proses pengisian informasi data di Inaportnet inipun terintegrasi dengan sistem informasi yang diterapkan di PT Pelindo III berupa Integrated Billing System (IBS). Sistem ini dibangun dengan tujuan agar pelayanan kapal dan barang di pelabuhan dapat berjalan cepat, valid, transparan, dan terstandar serta dengan biaya yang minimal.
(akr)