Livi Zheng Promosikan Bali di Rapat Tahunan IMF-World Bank
A
A
A
JAKARTA - Sutradara, produser Indonesia yang berkecimpung di industri film Hollywood Livi Zheng mendapatkan kehormatan untuk mempromosikan Indonesia terutama keanekaragaman dan keindahan budaya Bali.
Sutradara film Livi Zheng, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menjadi spokesperson mewakili Indonesia dalam 2017 Annual Meetings of the World Bank Group and the IMF Global Media Gathering yang diadakan di World Bank Headquarter, Washington D.C. pada 12 Oktober 2107.
Acara tersebut dihadiri press dan media terkemuka dunia di antaranya Wall Street Journal dan Bloomberg. Sutradara Indonesia di Hollywood, Livi Zheng memperkenalkan Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity.
Livi menjelaskan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 300 suku yang hidup berdampingan dengan keanekaragaman budaya dan kekayaan alam yang melimpah di Bali.
"Pemandangan Bali sangat indah, tapi yang paling saya cintai adalah kebudayaan dan tradisi yang masih kental di kehidupan sehari-hari. Seni adalah jiwa orang Bali dan bagi orang Bali hidup adalah sebuah perayaan. Setiap pagi kita bisa melihat orang Bali memberikan sesajen, ini adalah salah satu cara mereka merayakan kehidupan dan menjalankan ibadah," ujar Livi lewat pesan Whatsapp yang dikirimkan kepada KORAN SINDO, Jakarta, kemarin.
Dalam kesempatan ini, Livi menceritakan latar belakang Bali sebagai tempat penyelenggaraan yang tepat untuk acara 2018 Annual Meetings of the World Bank Group and the IMF. Warga Bali sangat ramah dan cepat beradaptasi terhadap para turis yang datang berkunjung ke Bali.
Gadis kelahiran Malang, 3 April 1989 ini bercerita bahwa ketika dia berkunjung ke Bali waktu kecil, banyak turis Australia di Bali dan orang Bali belajar dan bisa berbahasa Inggris. Beberapa tahun kemudian, banyak sekali turis dari Jepang datang ke Bali, sejak itu orang Balipun belajar dan akhirnya bisa berbahasa Jepang.
Baru-baru ini Livi ke Bali untuk shooting filmnya, dan banyak turis dari China. Orang Bali belajar dan bisa berbahasa Mandarin. Setiap tahunnya ada jutaan orang dari seluruh penjuru dunia yang berkunjung ke Bali. Maka, menurut Livi, Bali adalah pilihan lokasi yang tepat untuk menjadi host 2018 Annual Meetings of the World Bank Group and the IMF.
Pada kesempatan ini, untuk memberikan gambaran konkret atas pemaparan yang diberikan mengenai keindahan Bali, Livi pun mempertunjukan teaser film Bali: Beats of Paradise, yang rencananya di rilis tahun 2018 di bioskop-bioskop Amerika Serikat, sebelum acara 2018 Annual Meetings of the World Bank Group and the IMF diadakan di Nusa Dua, Bali.
Livi bercerita walaupun dia lahir dan besar di Indonesia, dia tak pernah berhenti terpesona dengan Indonesia. Selalu ada hal baru yang dia pelajari dan selalu ada daerah baru yang belum dia kunjungi.
Peraih predikat master di Sekolah Seni Sinematik di Universitas California Selatan ini kemudian menceritakan pengalamannya syuting di Bali. Dia merasa beruntung bisa tinggal di daerah di mana orang lokal tinggal. Pemandangan Bali sangat indah tapi yang paling dia cintai dari negara tempat kelahirannya adalah kebudayaan dan tradisi yang masih kental di kehidupan sehari-hari.
Menurut putri sulung Gunawan dan Lily Zheng ini, seni adalah jiwa orang Bali. Bagi orang Bali hidup adalah perayaan. Setiap pagi kita bisa melihat orang Bali memberikan sesajen, ini adalah salah satu cara mereka merayakan kehidupan dan menjalankan ibadah.
Sebagai orang Bali, musik dan seni adalah bagian dari hidup. Di dalam kehidupan orang Bali ada beberapa perayaan yang pasti harus dilakukan, otonan, potong gigi, pernikahan dan ngaben.
Ritual ngaben adalah upacara kematian, tapi buat orang Bali ini adalah sebuah perayaan yang meriah. Dalam setiap upacara Bali selalu ada gamelan.
Tak hanya itu, di Bali ada banyak tempat yang menarik. Desa Penglipuran salah satunya. Desa tersebut merupakan desa tradisional yang tetap mempertahankan budaya tradisional Bali.
Desa ini tetap mempertahankan cara kehidupan dan budaya yang sama yang telah dijalani nenek moyangnya ratusan tahun yang lalu dalam kehidupan sehari-harinya. Destinasi ini sangat terkenal keunikannya dikalangan turis karena melarang kendaraan bermotor di dalam lingkungan desa mereka.
Desa Penglipuran dikenal sebagai desa ketiga terbersih di dunia. Desa ini telah mendapatkan penghargaan Kalpataru pada 1995. Daerah Bali ada satu destinasi yang harus dikunjungi yaitu Pura Tanah Lot, yang dikenal sebagai ikon dari pulau Bali, sehingga siapapun yang berkunjung ke Bali untuk pertama kalinya akan selalu menyempatkan untuk melihat Pura ini.
Siapapun yang telah berkunjung kesana tentunya akan terpesona dengan berbagai pemandanganya yang indah terutama di saat matahari terbenam. Livi dengan para crew filmnya juga merasakan hal yang sama saat syuting di Bali beberapa bulan lalu. Mereka mengabadikan momen indah saat matahari terbenam dan terpesona oleh pemandangan di Tanah Lot saat itu.
Tanah lot juga suatu tempat spesial bagi masyarakat setempat. Bagi masyarakat setempat Pura Tanah Lot ini merupakan tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Pura Tanah Lot sangat unik karena pura ini terletak di atas bongkahan batu karang dan tebing yang menjorok ke laut.
Dalam kesempatan tersebut, Livi juga tidak lupa menceritakan tentang Blitar, kampung halamannya. Setelah selesai syuting di Bali, Livi meneruskan syutingnya ke Blitar, Jawa Timur. Blitar adalah sebuah kota kecil, kota ini bukan hanya spesial bagi Livi, tapi juga bagi Indonesia.
Presiden pertama Indonesia, Soekarno menghabiskan masa kecilnya di Blitar, beliau juga dimakamkan di sana. Wapres Boediono lahir dan besar di Blitar. Berabad-abad sebelumnya banyak raja yang singgah dan bersemedi di Blitar, banyak pula raja terkenal yang perabuannya di Blitar.
Sangat banyak tempat yang indah di Blitar tetapi sayangnya dulu tidaklah mudah dikunjungi. Tapi sekarang ini infrastruktur telah mulai dibangun, ada banyak mutiara tersembunyi untuk dijelajahi.
Livi mengajak semua peserta 2018 Annual Meetings of the World Bank Group and the IMF untuk berkunjung untuk mengeksplore atau merasakan langsung suasana serta berpetualang di Negara yang menakjubkan di berbagai tempat yang indah di Indonesia, bersama dengan teman dan keluarga.
"Saya mengajak semua peserta dalam acara itu untuk berkunjung menikmati atmosfer daerah Bali yang beraneka ragam budaya dan keindahan alamnya mulai dari gunung, laut dan lainnya," ujarnya.
Sutradara film Livi Zheng, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menjadi spokesperson mewakili Indonesia dalam 2017 Annual Meetings of the World Bank Group and the IMF Global Media Gathering yang diadakan di World Bank Headquarter, Washington D.C. pada 12 Oktober 2107.
Acara tersebut dihadiri press dan media terkemuka dunia di antaranya Wall Street Journal dan Bloomberg. Sutradara Indonesia di Hollywood, Livi Zheng memperkenalkan Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity.
Livi menjelaskan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 300 suku yang hidup berdampingan dengan keanekaragaman budaya dan kekayaan alam yang melimpah di Bali.
"Pemandangan Bali sangat indah, tapi yang paling saya cintai adalah kebudayaan dan tradisi yang masih kental di kehidupan sehari-hari. Seni adalah jiwa orang Bali dan bagi orang Bali hidup adalah sebuah perayaan. Setiap pagi kita bisa melihat orang Bali memberikan sesajen, ini adalah salah satu cara mereka merayakan kehidupan dan menjalankan ibadah," ujar Livi lewat pesan Whatsapp yang dikirimkan kepada KORAN SINDO, Jakarta, kemarin.
Dalam kesempatan ini, Livi menceritakan latar belakang Bali sebagai tempat penyelenggaraan yang tepat untuk acara 2018 Annual Meetings of the World Bank Group and the IMF. Warga Bali sangat ramah dan cepat beradaptasi terhadap para turis yang datang berkunjung ke Bali.
Gadis kelahiran Malang, 3 April 1989 ini bercerita bahwa ketika dia berkunjung ke Bali waktu kecil, banyak turis Australia di Bali dan orang Bali belajar dan bisa berbahasa Inggris. Beberapa tahun kemudian, banyak sekali turis dari Jepang datang ke Bali, sejak itu orang Balipun belajar dan akhirnya bisa berbahasa Jepang.
Baru-baru ini Livi ke Bali untuk shooting filmnya, dan banyak turis dari China. Orang Bali belajar dan bisa berbahasa Mandarin. Setiap tahunnya ada jutaan orang dari seluruh penjuru dunia yang berkunjung ke Bali. Maka, menurut Livi, Bali adalah pilihan lokasi yang tepat untuk menjadi host 2018 Annual Meetings of the World Bank Group and the IMF.
Pada kesempatan ini, untuk memberikan gambaran konkret atas pemaparan yang diberikan mengenai keindahan Bali, Livi pun mempertunjukan teaser film Bali: Beats of Paradise, yang rencananya di rilis tahun 2018 di bioskop-bioskop Amerika Serikat, sebelum acara 2018 Annual Meetings of the World Bank Group and the IMF diadakan di Nusa Dua, Bali.
Livi bercerita walaupun dia lahir dan besar di Indonesia, dia tak pernah berhenti terpesona dengan Indonesia. Selalu ada hal baru yang dia pelajari dan selalu ada daerah baru yang belum dia kunjungi.
Peraih predikat master di Sekolah Seni Sinematik di Universitas California Selatan ini kemudian menceritakan pengalamannya syuting di Bali. Dia merasa beruntung bisa tinggal di daerah di mana orang lokal tinggal. Pemandangan Bali sangat indah tapi yang paling dia cintai dari negara tempat kelahirannya adalah kebudayaan dan tradisi yang masih kental di kehidupan sehari-hari.
Menurut putri sulung Gunawan dan Lily Zheng ini, seni adalah jiwa orang Bali. Bagi orang Bali hidup adalah perayaan. Setiap pagi kita bisa melihat orang Bali memberikan sesajen, ini adalah salah satu cara mereka merayakan kehidupan dan menjalankan ibadah.
Sebagai orang Bali, musik dan seni adalah bagian dari hidup. Di dalam kehidupan orang Bali ada beberapa perayaan yang pasti harus dilakukan, otonan, potong gigi, pernikahan dan ngaben.
Ritual ngaben adalah upacara kematian, tapi buat orang Bali ini adalah sebuah perayaan yang meriah. Dalam setiap upacara Bali selalu ada gamelan.
Tak hanya itu, di Bali ada banyak tempat yang menarik. Desa Penglipuran salah satunya. Desa tersebut merupakan desa tradisional yang tetap mempertahankan budaya tradisional Bali.
Desa ini tetap mempertahankan cara kehidupan dan budaya yang sama yang telah dijalani nenek moyangnya ratusan tahun yang lalu dalam kehidupan sehari-harinya. Destinasi ini sangat terkenal keunikannya dikalangan turis karena melarang kendaraan bermotor di dalam lingkungan desa mereka.
Desa Penglipuran dikenal sebagai desa ketiga terbersih di dunia. Desa ini telah mendapatkan penghargaan Kalpataru pada 1995. Daerah Bali ada satu destinasi yang harus dikunjungi yaitu Pura Tanah Lot, yang dikenal sebagai ikon dari pulau Bali, sehingga siapapun yang berkunjung ke Bali untuk pertama kalinya akan selalu menyempatkan untuk melihat Pura ini.
Siapapun yang telah berkunjung kesana tentunya akan terpesona dengan berbagai pemandanganya yang indah terutama di saat matahari terbenam. Livi dengan para crew filmnya juga merasakan hal yang sama saat syuting di Bali beberapa bulan lalu. Mereka mengabadikan momen indah saat matahari terbenam dan terpesona oleh pemandangan di Tanah Lot saat itu.
Tanah lot juga suatu tempat spesial bagi masyarakat setempat. Bagi masyarakat setempat Pura Tanah Lot ini merupakan tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Pura Tanah Lot sangat unik karena pura ini terletak di atas bongkahan batu karang dan tebing yang menjorok ke laut.
Dalam kesempatan tersebut, Livi juga tidak lupa menceritakan tentang Blitar, kampung halamannya. Setelah selesai syuting di Bali, Livi meneruskan syutingnya ke Blitar, Jawa Timur. Blitar adalah sebuah kota kecil, kota ini bukan hanya spesial bagi Livi, tapi juga bagi Indonesia.
Presiden pertama Indonesia, Soekarno menghabiskan masa kecilnya di Blitar, beliau juga dimakamkan di sana. Wapres Boediono lahir dan besar di Blitar. Berabad-abad sebelumnya banyak raja yang singgah dan bersemedi di Blitar, banyak pula raja terkenal yang perabuannya di Blitar.
Sangat banyak tempat yang indah di Blitar tetapi sayangnya dulu tidaklah mudah dikunjungi. Tapi sekarang ini infrastruktur telah mulai dibangun, ada banyak mutiara tersembunyi untuk dijelajahi.
Livi mengajak semua peserta 2018 Annual Meetings of the World Bank Group and the IMF untuk berkunjung untuk mengeksplore atau merasakan langsung suasana serta berpetualang di Negara yang menakjubkan di berbagai tempat yang indah di Indonesia, bersama dengan teman dan keluarga.
"Saya mengajak semua peserta dalam acara itu untuk berkunjung menikmati atmosfer daerah Bali yang beraneka ragam budaya dan keindahan alamnya mulai dari gunung, laut dan lainnya," ujarnya.
(izz)