Pertumbuhan Kredit Diprediksi Balik Meningkat di Kuartal IV
A
A
A
JAKARTA - Pada kuartal IV tahun 2017, pertumbuhan kuartalan kredit baru diperkirakan menguat tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 98,1% lebih tinggi dari 77,9% pada kuartal sebelumnya. Perkiraan menguatnya pertumbuhan ekonomi dan trend penurunan suku bunga kredit menjadi faktor utama yang mendorong meningkatnya optimisme konsumen terhadap pertumbuhan kredit kuartal IV 2017.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan, kredit modal kerja masih menjadi prioritas penyaluran kredit dari sisi penggunaan. "Sedangkan dari sisi sektoral yang menjadi prioriras utama adalah sektor perdagangan, daan sektor real estate, usaha persewaan dan jasa perusahan," kata Agusman di Jakarta.
Kebijakan penyaluran kredit perbankan diperkirakan lebih longgar pada kuartal IV 2017. Pelonggaran kebijakan itu terutama berupa penurunan biaya persetujuaan kredit, peningkatan plafon kredit dan penurunan suku bunga kredit.
Sementara Penyaluran kredit perbankan pada bulan Agustus 2017 tercatat sebesar Rp4.514,5 triliun atau tumbuh 8,4% (yoy) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dari Rp4.494 triliun. Berdasarkan jenis penggunaanya, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan utamanya disebabkan oleh kredit investasi (KI) dan kredit konsumsi (KK).
kredit investasi (KI) tercatat sebesar Rp1.123 triliun atau naik 6,8% lebih tinggi dari bulan sebelumny sebesar 6,2%. Sejalan dengan hal tersebut, kredit konsumsi (KK) juga turut mengalami peningkatan pertumbuhan dari 10,1% pada Juli 2017 menjadi 10,2%.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan, kredit modal kerja masih menjadi prioritas penyaluran kredit dari sisi penggunaan. "Sedangkan dari sisi sektoral yang menjadi prioriras utama adalah sektor perdagangan, daan sektor real estate, usaha persewaan dan jasa perusahan," kata Agusman di Jakarta.
Kebijakan penyaluran kredit perbankan diperkirakan lebih longgar pada kuartal IV 2017. Pelonggaran kebijakan itu terutama berupa penurunan biaya persetujuaan kredit, peningkatan plafon kredit dan penurunan suku bunga kredit.
Sementara Penyaluran kredit perbankan pada bulan Agustus 2017 tercatat sebesar Rp4.514,5 triliun atau tumbuh 8,4% (yoy) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dari Rp4.494 triliun. Berdasarkan jenis penggunaanya, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan utamanya disebabkan oleh kredit investasi (KI) dan kredit konsumsi (KK).
kredit investasi (KI) tercatat sebesar Rp1.123 triliun atau naik 6,8% lebih tinggi dari bulan sebelumny sebesar 6,2%. Sejalan dengan hal tersebut, kredit konsumsi (KK) juga turut mengalami peningkatan pertumbuhan dari 10,1% pada Juli 2017 menjadi 10,2%.
(akr)