Kapuas Prima Coal Gencar Eksplorasi Batu Bara Usai IPO
A
A
A
JAKARTA - PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) akan semakin gencar dalam melakukan eksplorasi batu bara setelah mendapatkan dana segar dari pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
(Baca Juga: Saham Perdana ZINC Dibuka Lompat 98 Poin)
Direktur Utama PT Kapuas Prima Coal, Hartanto Widjadja mengatakan, dana dari IPO tersebut sebanyak 80% digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan sisanya sebagai modal kerja.
Hartanto menjelaskan, dana belanja modal dialokasikan ke peningkatan kegiatan eksplorasi yang saat ini baru tergarap 390 hektare (ha) dari 5.569 ha lahan atau baru sekitar 8%.
"Kami di pertambangan, kita belanja modal itu tentunya melakukan eksplorasi setiap tahun itu. Kami melakukan eksplorasi lahan kami baru 390 ha yang dipakai. Sementara kami izin, kami clean and clear itu 5.569 ha lahan, masih banyak, sekarang baru sekitar 8% ya," ujarnya di Jakarta, Senin (16/10/2017).
Adapun lokasi eksplorasinya cuma ada di Pulau Kalimantan yakni Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Lamandau. "Di Kalimantan Tengah hanya di Kalimantan Tengah Kabupaten Lamandau. Produksi kami tahun ini, konsentrat sekitar 60 ribuan ton," kata dia.
(Baca Juga: Saham Perdana ZINC Dibuka Lompat 98 Poin)
Direktur Utama PT Kapuas Prima Coal, Hartanto Widjadja mengatakan, dana dari IPO tersebut sebanyak 80% digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan sisanya sebagai modal kerja.
Hartanto menjelaskan, dana belanja modal dialokasikan ke peningkatan kegiatan eksplorasi yang saat ini baru tergarap 390 hektare (ha) dari 5.569 ha lahan atau baru sekitar 8%.
"Kami di pertambangan, kita belanja modal itu tentunya melakukan eksplorasi setiap tahun itu. Kami melakukan eksplorasi lahan kami baru 390 ha yang dipakai. Sementara kami izin, kami clean and clear itu 5.569 ha lahan, masih banyak, sekarang baru sekitar 8% ya," ujarnya di Jakarta, Senin (16/10/2017).
Adapun lokasi eksplorasinya cuma ada di Pulau Kalimantan yakni Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Lamandau. "Di Kalimantan Tengah hanya di Kalimantan Tengah Kabupaten Lamandau. Produksi kami tahun ini, konsentrat sekitar 60 ribuan ton," kata dia.
(izz)