Bangun Kota Mandiri Nuvasa Bay, Sinar Mas Land Kucurkan Rp7-9 T
A
A
A
Sinar Mas Land, salah satu pengembang properti terbesar dan terpercaya di Asia Tenggara, secara resmi meluncurkan Nuvasa Bay dan klaster pertama The Nove di Batam. Nilai total investasi yang dikeluarkan Sinar Mas Land untuk keseluruhan proyek kota mandiri prestisius ini diperkirakan mencapai Rp7-9 triliun.
Sinar Mas Land yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun membangun kota mandiri seperti BSD City, Grand Wisata dan Kota Wisata di Jabodetabek ini menargetkan penyelesaian pembangunan lahan secara keseluruhan rampung dalam 15 tahun. Nuvasa Bay akan menjadi kota mandiri terbesar di Batam, dengan total lahan seluas 228 hektare (ha) dan memiliki pemandangan langsung ke Singapura serta memiliki garis pantai sepanjang 1,2 km. Nuvasa Bay juga memiliki pemandangan alam yang indah dan padang golf terbesar di Batam, Palm Springs Golf.
CEO Strategic Development & Sevices Sinar Mas Land Ishak Chandra mengatakan, lokasi Nuvasa Bay pun sangat strategis, hanya perlu 30 menit melalui terminal feri Nongsa Pura untuk bisa sampai di Singapura, dan 10 menit dari Bandara Internasional Hang Nadim.
"Ke depannya, waktu tempuh ke kawasan Nuvasa Bay akan lebih singkat, hanya sekitar 15 menit saja dengan dibangunnya outer ring road dari Batam Center menuju Nongsa," ungkap Ishak melalui keterangan tertulis, Senin (16/10/2017).
Fasilitas lengkap berstandar internasional, tambah dia, juga hadir memanjakan seluruh penghuni Nuvasa Bay. Mulai dari resident club & club house, rumah sakit, hotel bintang 4 dan 5, edu-center, serta area hiburan bertaraf internasional. Proyek premium Nuvasa Bay juga telah berhasil menerima penghargaan bertaraf internasional di dunia properti di antaranya “Asia Best Future Mega Project” dari MIPIM Asia Award 2016 serta Award Winner Development Marketing Indonesia 2017-2018 dari Asia Pacific Property Award.
Sebagai langkah awal pengembangan Nuvasa Bay, Sinar Mas Land menghadirkan kluster pertama yang diberi nama The Nove. The Nove didesain arsitek internasional Profesor Jason Pomeroy dan mengusung konsep modern minimalis dengan pemandangan laut dan pantai yang memukau. Kluster ini dibangun perdana di atas lahan seluas 4,7 ha, terdiri dari 600 unit apartemen, 157 rumah dan 38 kavling.
"Hunian ini ditujukan bagi mereka yang menginginkan kawasan residensial dengan gaya hidup terbaik, serta sudah dipasarkan mulai dari bulan April 2017," tuturnya.
Peluncuran proyek yang dilaksanakan akhir pekan lalu mengangkat konsep Art Festival bertajuk ‘FAME’ (Food, Art, Music, and Entertainment). Beragam acara menarik meramaikan acara ini, mulai dari pameran lukisan oleh Antonius Kho & Partners, seni kuliner dengan menghadirkan international chef Fernando Sindu dan tak ketinggalan pertunjukan musik oleh Tompi & Batam Jazz Society.
"Diselenggarakannya FAME Fest ini, sekaligus meresmikan art gallery Nuvasa Bay dan sculpture ikonik kami yang ada di main boulevard Nuvasa Bay,” tuturnya.
Antonius Kho bersama tujuh seniman lainnya akan memamerkan 19 lukisan dan sembilan sculpture di lantai dua Seaside Lounge. Pameran seni ini akan digelar mulai dari 14 Oktober (bersamaan dengan acara grand launching) hingga 14 Desember 2017.
Sementara, dari seni kuliner, dihadirkan Chef Fernando Sindu yang membawakan menu dan resep terbaik yang disajikan dalam acara ini. Chef Nando merupakan chef asal Indonesia dengan segudang prestasi dan pengalaman memasak di berbagai restoran terkenal di New York. Chef lulusan Culinary Insitute of America ini juga telah menjadi co-owner dan mastermind dari Café Benedict dan Seven Friday di Jakarta.
Menyemarakkan grand launching tersebut, Nuvasa Bay juga turut menghadirkan pertunjukan musik dari Batam Jazz Society. Batam Jazz Society merupakan komunitas para pecinta sekaligus pemain music jazz di kota Batam.
“Kami berharap dengan diselenggarakannya acara FAME Fest, ke depannya proyek baru Sinar Mas Land ini mampu menjawab beragam kebutuhan yang diperlukan oleh para penghuni Nuvasa Bay untuk tidak hanya memiliki hunian dengan fasilitas terbaik, namun juga pengalaman hidup yang maksimal,” pungkas Ishak.
Sinar Mas Land yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun membangun kota mandiri seperti BSD City, Grand Wisata dan Kota Wisata di Jabodetabek ini menargetkan penyelesaian pembangunan lahan secara keseluruhan rampung dalam 15 tahun. Nuvasa Bay akan menjadi kota mandiri terbesar di Batam, dengan total lahan seluas 228 hektare (ha) dan memiliki pemandangan langsung ke Singapura serta memiliki garis pantai sepanjang 1,2 km. Nuvasa Bay juga memiliki pemandangan alam yang indah dan padang golf terbesar di Batam, Palm Springs Golf.
CEO Strategic Development & Sevices Sinar Mas Land Ishak Chandra mengatakan, lokasi Nuvasa Bay pun sangat strategis, hanya perlu 30 menit melalui terminal feri Nongsa Pura untuk bisa sampai di Singapura, dan 10 menit dari Bandara Internasional Hang Nadim.
"Ke depannya, waktu tempuh ke kawasan Nuvasa Bay akan lebih singkat, hanya sekitar 15 menit saja dengan dibangunnya outer ring road dari Batam Center menuju Nongsa," ungkap Ishak melalui keterangan tertulis, Senin (16/10/2017).
Fasilitas lengkap berstandar internasional, tambah dia, juga hadir memanjakan seluruh penghuni Nuvasa Bay. Mulai dari resident club & club house, rumah sakit, hotel bintang 4 dan 5, edu-center, serta area hiburan bertaraf internasional. Proyek premium Nuvasa Bay juga telah berhasil menerima penghargaan bertaraf internasional di dunia properti di antaranya “Asia Best Future Mega Project” dari MIPIM Asia Award 2016 serta Award Winner Development Marketing Indonesia 2017-2018 dari Asia Pacific Property Award.
Sebagai langkah awal pengembangan Nuvasa Bay, Sinar Mas Land menghadirkan kluster pertama yang diberi nama The Nove. The Nove didesain arsitek internasional Profesor Jason Pomeroy dan mengusung konsep modern minimalis dengan pemandangan laut dan pantai yang memukau. Kluster ini dibangun perdana di atas lahan seluas 4,7 ha, terdiri dari 600 unit apartemen, 157 rumah dan 38 kavling.
"Hunian ini ditujukan bagi mereka yang menginginkan kawasan residensial dengan gaya hidup terbaik, serta sudah dipasarkan mulai dari bulan April 2017," tuturnya.
Peluncuran proyek yang dilaksanakan akhir pekan lalu mengangkat konsep Art Festival bertajuk ‘FAME’ (Food, Art, Music, and Entertainment). Beragam acara menarik meramaikan acara ini, mulai dari pameran lukisan oleh Antonius Kho & Partners, seni kuliner dengan menghadirkan international chef Fernando Sindu dan tak ketinggalan pertunjukan musik oleh Tompi & Batam Jazz Society.
"Diselenggarakannya FAME Fest ini, sekaligus meresmikan art gallery Nuvasa Bay dan sculpture ikonik kami yang ada di main boulevard Nuvasa Bay,” tuturnya.
Antonius Kho bersama tujuh seniman lainnya akan memamerkan 19 lukisan dan sembilan sculpture di lantai dua Seaside Lounge. Pameran seni ini akan digelar mulai dari 14 Oktober (bersamaan dengan acara grand launching) hingga 14 Desember 2017.
Sementara, dari seni kuliner, dihadirkan Chef Fernando Sindu yang membawakan menu dan resep terbaik yang disajikan dalam acara ini. Chef Nando merupakan chef asal Indonesia dengan segudang prestasi dan pengalaman memasak di berbagai restoran terkenal di New York. Chef lulusan Culinary Insitute of America ini juga telah menjadi co-owner dan mastermind dari Café Benedict dan Seven Friday di Jakarta.
Menyemarakkan grand launching tersebut, Nuvasa Bay juga turut menghadirkan pertunjukan musik dari Batam Jazz Society. Batam Jazz Society merupakan komunitas para pecinta sekaligus pemain music jazz di kota Batam.
“Kami berharap dengan diselenggarakannya acara FAME Fest, ke depannya proyek baru Sinar Mas Land ini mampu menjawab beragam kebutuhan yang diperlukan oleh para penghuni Nuvasa Bay untuk tidak hanya memiliki hunian dengan fasilitas terbaik, namun juga pengalaman hidup yang maksimal,” pungkas Ishak.
(fjo)