Astra Apresiasi Tujuh Mutiara Bangsa Tingkat Nasional
A
A
A
JAKARTA - Tidak mudah menemukan ‘mutiara bangsa’ yang terpendam di dalam lumpur. Melalui serangkaian upaya seperti penjaringan awal, seleksi persyaratan, peninjauan lokasi, analisis proses kerja serta dampak program bagi masyarakat sekitar, Grup Astra akhirnya memilih tujuh 'mutiara bangsa' tingkat nasional dari 82 penerima tingkat provinsi yang berasal dari Sabang sampai Merauke.
Ketujuh pemuda-pemudi yang didaftarkan mengikuti kompetisi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2017, pada Rabu (18/10/2017) menerima apresiasi sebagai penghargaan, karena telah menginisiasi program pemberdayaan masyarakat yang bekerja dalam tanpa pamrih.
Setiap penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 akan menerima dana pengembangan kegiatan Rp60 juta (seiring dengan HUT ke-60 Astra) agar kegiatan mereka dapat berkelanjutan.
"Mereka memiliki kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar tanpa memikirkan keuntungan pribadi yang akan diterimanya. Itu wujud kunci utama dimana memberi kebahagiaan bagi orang lain, maka secara tidak langsung kebahagiaan akan mereka miliki. Astra mengapresiasi tindakan mereka melalui ajang ini dan akan mendampingi pengembangan kegiatan selanjutnya," ujar Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi, Rabu (18/10/2017).
Dalam proses pencarian, Astra didukung Dewan Juri yang kompeten dan memiliki nilai-nilai sejalan dengan filosofi Astra. Mereka adalah Dosen Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Indonesia Prof. Emil Salim, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Prof. Fasli Jalal, Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan Tri Mumpuni dan Pakar Teknologi Informasi Onno Purbo.
Selama masa pencarian lima bulan, jumlah pendaftar program SATU Indonesia Awards 2017 yang ditutup pada tanggal 10 Agustus 2017 melonjak 38,15% menjadi 3.234 orang dibandingkan 2.341 pendaftar pada 2016.
Pendaftar terbanyak tahun ini berasal dari bidang kewirausahaan yaitu 1.455 orang, diikuti 1.130 pendaftar dari bidang pendidikan, 400 pendaftar dari bidang lingkungan, 132 pendaftar dari bidang teknologi, dan 117 pendaftar dari bidang kesehatan.
Jumlah peserta juga masih didominasi peserta individu sebanyak 2.045 orang, disusul peserta kelompok sebanyak 1.189 orang. Pendaftar pria juga masih menjadi peserta mayoritas dengan jumlah pendaftar 2.204 orang, sementara peserta wanita sebanyak 1.030 orang.
Total ada 82 anak muda dari 30 provinsi (lihat booklet SATU Indonesia Awards 2017) di seluruh Indonesia yang berhasil mendapatkan penghargaan dalam lima bidang kategori SATU Indonesia Awards, sementara empat provinsi lain yakni, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, Papua dan Papua Barat, belum memiliki wakil karena belum memenuhi persyaratan nilai minimum.
Dari 82 pemenang provinsi ini, terpilihlah tujuh 'mutiara bangs'’ yang dinilai telah menyebarkan inspirasi bagi sekitarnya. Berikut rinciannya:
Bidang Kesehatan:
Tahun ini, ada dua penerima apresiasi bidang kesehatan. Mereka adalah:
1. "Relawan Edukasi Preventif Bahaya Human Trafficking dari Tambolaka", Ronaldus Asto Dadut - Tambolaka, Nusa Tenggara Timur.
2. "Pendamping Masalah Kejiwaan", Triana Rahmawati - Surakarta, Jawa Tengah.
Bidang Pendidikan:
3. "Sang Pencerdas Anak Petani dari Gowa", Jamaluddin - Gowa, Sulawesi Selatan.
Bidang Lingkungan:
4. "Transformer Pembalak Liar", Ritno Kurniawan - Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Bidang Kewirausahaan:
5. "Anjani, Si Batik Bantengan", Anjani Sekar Arum - Malang, Jawa Timur.
Bidang Teknologi:
6. "Pembaru minyak kelapa murni dari Tadulako", Bambang Sardi - Palu, Sulawesi Tengah.
Kategori Kelompok:
7. "Penyuluh Penangkapan Ikan Sidat Ramah Lingkungan", PPILAR - Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
Ketujuh pemuda-pemudi yang didaftarkan mengikuti kompetisi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2017, pada Rabu (18/10/2017) menerima apresiasi sebagai penghargaan, karena telah menginisiasi program pemberdayaan masyarakat yang bekerja dalam tanpa pamrih.
Setiap penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 akan menerima dana pengembangan kegiatan Rp60 juta (seiring dengan HUT ke-60 Astra) agar kegiatan mereka dapat berkelanjutan.
"Mereka memiliki kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar tanpa memikirkan keuntungan pribadi yang akan diterimanya. Itu wujud kunci utama dimana memberi kebahagiaan bagi orang lain, maka secara tidak langsung kebahagiaan akan mereka miliki. Astra mengapresiasi tindakan mereka melalui ajang ini dan akan mendampingi pengembangan kegiatan selanjutnya," ujar Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi, Rabu (18/10/2017).
Dalam proses pencarian, Astra didukung Dewan Juri yang kompeten dan memiliki nilai-nilai sejalan dengan filosofi Astra. Mereka adalah Dosen Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Indonesia Prof. Emil Salim, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Prof. Fasli Jalal, Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan Tri Mumpuni dan Pakar Teknologi Informasi Onno Purbo.
Selama masa pencarian lima bulan, jumlah pendaftar program SATU Indonesia Awards 2017 yang ditutup pada tanggal 10 Agustus 2017 melonjak 38,15% menjadi 3.234 orang dibandingkan 2.341 pendaftar pada 2016.
Pendaftar terbanyak tahun ini berasal dari bidang kewirausahaan yaitu 1.455 orang, diikuti 1.130 pendaftar dari bidang pendidikan, 400 pendaftar dari bidang lingkungan, 132 pendaftar dari bidang teknologi, dan 117 pendaftar dari bidang kesehatan.
Jumlah peserta juga masih didominasi peserta individu sebanyak 2.045 orang, disusul peserta kelompok sebanyak 1.189 orang. Pendaftar pria juga masih menjadi peserta mayoritas dengan jumlah pendaftar 2.204 orang, sementara peserta wanita sebanyak 1.030 orang.
Total ada 82 anak muda dari 30 provinsi (lihat booklet SATU Indonesia Awards 2017) di seluruh Indonesia yang berhasil mendapatkan penghargaan dalam lima bidang kategori SATU Indonesia Awards, sementara empat provinsi lain yakni, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, Papua dan Papua Barat, belum memiliki wakil karena belum memenuhi persyaratan nilai minimum.
Dari 82 pemenang provinsi ini, terpilihlah tujuh 'mutiara bangs'’ yang dinilai telah menyebarkan inspirasi bagi sekitarnya. Berikut rinciannya:
Bidang Kesehatan:
Tahun ini, ada dua penerima apresiasi bidang kesehatan. Mereka adalah:
1. "Relawan Edukasi Preventif Bahaya Human Trafficking dari Tambolaka", Ronaldus Asto Dadut - Tambolaka, Nusa Tenggara Timur.
2. "Pendamping Masalah Kejiwaan", Triana Rahmawati - Surakarta, Jawa Tengah.
Bidang Pendidikan:
3. "Sang Pencerdas Anak Petani dari Gowa", Jamaluddin - Gowa, Sulawesi Selatan.
Bidang Lingkungan:
4. "Transformer Pembalak Liar", Ritno Kurniawan - Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Bidang Kewirausahaan:
5. "Anjani, Si Batik Bantengan", Anjani Sekar Arum - Malang, Jawa Timur.
Bidang Teknologi:
6. "Pembaru minyak kelapa murni dari Tadulako", Bambang Sardi - Palu, Sulawesi Tengah.
Kategori Kelompok:
7. "Penyuluh Penangkapan Ikan Sidat Ramah Lingkungan", PPILAR - Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
(ven)