Bursa Asia Variatif, IHSG Ditutup Semakin Melempem
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup melempem atau berkurang sebesar 18,67 poin setara 0,31% ke level 5.910,53. Kondisi IHSG sore ini di tengah bursa saham Asia yang berakhir mixed.
IHSG siang tadi berbalik ke zona hijau setelah tadi pagi melemah. IHSG sesi I menguat 4,37 poin setara 0,07% ke level 5.933,57 setelah tadi pagi dibuka melemah 2,61 poin setara 0,04% ke level 5.926,59. IHSG kemarin berakhir turun 18,13 poin setara 0,30% ke level 5.929,20.
Sektor saham dalam negeri sore ini mayoritas di area negatif dengan sektor pertambangan menguat tertinggi sebesar 1,25% dan sektor yang melemah terdalam yaitu infrastruktur yang turun 1,44%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp11,44 triliun dengan 12,51 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp795,766 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,97 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,17 triliun. Tercatat sebesar 169 saham menguat, 182 saham melemah dan 127 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatata menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp1.300 menjadi Rp7.800, PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) naik Rp300 menjadi Rp6.800, dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) melemah Rp300 menjadi Rp4.500.
Sementara, beberapa saham yang mengalami pelemahan di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah Rp1.075, PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp125 menjadi Rp7.925, dan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) turun Rp110 menjadi Rp3.220.
Seperti dilansir CNBC, bursa saham utama di Asia ditutup mixed atau variatif karena investor mencerna rentetan rilis data ekonomi dari China. Di Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 0,4% atau 85,47 poin ditutup pada level 21.448,52 dan telah menguat selama 13 berturut-turut.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 0,4% menjadi ditutup pada level 2.473,06. Saham produsen mobil naik, namun kenaikan tersebut diimbangi oleh turunnya saham teknologi blue-chip seperti Samsung Electronics yang turun 3,25%, saham SK Hynix turun 2,35%, dan saham Hyundai Motor naik 0,66%.
Di Australi, Indeks S&P/ASX 200 ditutup naik 0,1% ke level 5.896.129 karena kerugian pada saham tambang utama diimbangi kenaikan saham perbankan dan teknologi informasi. Sektor keuangan naik 0,49%.
Pasar saham China mengakhiri sesi lebih rendah karena investor mencerna pelepasan data ekonomi di awal sesi. Indeks Hang Seng, Hong Kong turun tajam di akhir sesi untuk ditutup melemah 1,92% atau 552,67 poin ke level 28.159,09. Saham ZTE ditutup turun 11,36% setelah melaporkan hasil awal, sektor properti dan kasino juga mencatat kerugian pada hari itu.
Di bursa utama, Shanghai Composite turun 0,35% untuk menutup pada level 3.370,09 dan Shenzhen Composite turun 0,82% ke level 1.983.7179.
IHSG siang tadi berbalik ke zona hijau setelah tadi pagi melemah. IHSG sesi I menguat 4,37 poin setara 0,07% ke level 5.933,57 setelah tadi pagi dibuka melemah 2,61 poin setara 0,04% ke level 5.926,59. IHSG kemarin berakhir turun 18,13 poin setara 0,30% ke level 5.929,20.
Sektor saham dalam negeri sore ini mayoritas di area negatif dengan sektor pertambangan menguat tertinggi sebesar 1,25% dan sektor yang melemah terdalam yaitu infrastruktur yang turun 1,44%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp11,44 triliun dengan 12,51 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp795,766 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,97 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,17 triliun. Tercatat sebesar 169 saham menguat, 182 saham melemah dan 127 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatata menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp1.300 menjadi Rp7.800, PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) naik Rp300 menjadi Rp6.800, dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) melemah Rp300 menjadi Rp4.500.
Sementara, beberapa saham yang mengalami pelemahan di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah Rp1.075, PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp125 menjadi Rp7.925, dan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) turun Rp110 menjadi Rp3.220.
Seperti dilansir CNBC, bursa saham utama di Asia ditutup mixed atau variatif karena investor mencerna rentetan rilis data ekonomi dari China. Di Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 0,4% atau 85,47 poin ditutup pada level 21.448,52 dan telah menguat selama 13 berturut-turut.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 0,4% menjadi ditutup pada level 2.473,06. Saham produsen mobil naik, namun kenaikan tersebut diimbangi oleh turunnya saham teknologi blue-chip seperti Samsung Electronics yang turun 3,25%, saham SK Hynix turun 2,35%, dan saham Hyundai Motor naik 0,66%.
Di Australi, Indeks S&P/ASX 200 ditutup naik 0,1% ke level 5.896.129 karena kerugian pada saham tambang utama diimbangi kenaikan saham perbankan dan teknologi informasi. Sektor keuangan naik 0,49%.
Pasar saham China mengakhiri sesi lebih rendah karena investor mencerna pelepasan data ekonomi di awal sesi. Indeks Hang Seng, Hong Kong turun tajam di akhir sesi untuk ditutup melemah 1,92% atau 552,67 poin ke level 28.159,09. Saham ZTE ditutup turun 11,36% setelah melaporkan hasil awal, sektor properti dan kasino juga mencatat kerugian pada hari itu.
Di bursa utama, Shanghai Composite turun 0,35% untuk menutup pada level 3.370,09 dan Shenzhen Composite turun 0,82% ke level 1.983.7179.
(izz)