Realisasi Penerapan E-Tol di Jawa Barat Mencapai 76%
A
A
A
BANDUNG - Penerapan pembayaran tol menggunakan kartu (e-tol) di Jawa Barat telah mencapai 76%. Bank Indonesia (BI) Optimistis pada 31 Oktober 2017 semua pintu tol tidak lagi menerima pembayaran tunai.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (Jabar) Wiwiek Sisto Widayat mengaku, pihaknya bertanggungjawab mengkoordinasikan penerapan e-tol untuk pintu tol di Jawa Barat yaitu Purbaleunyi. Sejauh ini, tegas dia, tidak ada kendala berarti.
"Sekarang masih ada waktu beberapa hari lagi ke depan untuk memastikan semua akan dilakukan dengan baik. Beberapa pintu tol di Purbaleunyi sudah menggunakan pembayaran memakai kartu," jelas Wiwiek di Bandung, kemarin.
Menurut dia, pencapaian di Jabar lebih rendah dari nasional yang sudah 85%, karena banyaknya pintu tol di Jawa Barat. Penerapan e-tol sendiri, lanjut dia, merupakan instruksi presiden melalui gerakan nasional non-tunai (GNNT). "Ini adalah kebijakan nasional, kebijakan presiden. Banyak keuntungannya. Kami yakin kebijakan ini akan membawa ekonomi kita lebih efisien dan maju lagi," beber dia.
Program itu, lanjut dia, akan terus dikawal. Misalnya berkoordinasi dengan perbankan agar memperbanyak tempat top up. Tak hanya titik keramaian atau kantor bank penerbit, tetapi juga di pintu-pintu tol.
Pihaknya pun, meminta masukan masyarakat agar program tersebut sukses. "Kami berharap ada peran serta masyarakat. Kami terbuka oleh berbagai masukan," tuturnya.
Mengenai terjadinya antrean akibat pembayaran menggunakan kartu, Wiwiek mengaku terus memantau kendala itu. Namun dia memprediksi, terjadinya antrean karena masyarakat belum terbiasa menggunakan kartu. "Bila sudah terbiasa, nantinya akan lebih cepat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sistem Pembayaran Non-Tunai BI Jabar Hermawan Novianto mengatakan, penggunaan kartu (e-money) pada pembayaran jalan tol akan memudahkan masyarakat. Pembayaran akan lebih efisien dan cepat ketimbang menggunakan uang tunai.
"Secara umum, manfaat e-money itu lebih praktis. Karena masyarakat tidak perlu membawa banyak uang di dalam dompet. Pembayaran pun lebih praktis," jelas dia.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (Jabar) Wiwiek Sisto Widayat mengaku, pihaknya bertanggungjawab mengkoordinasikan penerapan e-tol untuk pintu tol di Jawa Barat yaitu Purbaleunyi. Sejauh ini, tegas dia, tidak ada kendala berarti.
"Sekarang masih ada waktu beberapa hari lagi ke depan untuk memastikan semua akan dilakukan dengan baik. Beberapa pintu tol di Purbaleunyi sudah menggunakan pembayaran memakai kartu," jelas Wiwiek di Bandung, kemarin.
Menurut dia, pencapaian di Jabar lebih rendah dari nasional yang sudah 85%, karena banyaknya pintu tol di Jawa Barat. Penerapan e-tol sendiri, lanjut dia, merupakan instruksi presiden melalui gerakan nasional non-tunai (GNNT). "Ini adalah kebijakan nasional, kebijakan presiden. Banyak keuntungannya. Kami yakin kebijakan ini akan membawa ekonomi kita lebih efisien dan maju lagi," beber dia.
Program itu, lanjut dia, akan terus dikawal. Misalnya berkoordinasi dengan perbankan agar memperbanyak tempat top up. Tak hanya titik keramaian atau kantor bank penerbit, tetapi juga di pintu-pintu tol.
Pihaknya pun, meminta masukan masyarakat agar program tersebut sukses. "Kami berharap ada peran serta masyarakat. Kami terbuka oleh berbagai masukan," tuturnya.
Mengenai terjadinya antrean akibat pembayaran menggunakan kartu, Wiwiek mengaku terus memantau kendala itu. Namun dia memprediksi, terjadinya antrean karena masyarakat belum terbiasa menggunakan kartu. "Bila sudah terbiasa, nantinya akan lebih cepat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sistem Pembayaran Non-Tunai BI Jabar Hermawan Novianto mengatakan, penggunaan kartu (e-money) pada pembayaran jalan tol akan memudahkan masyarakat. Pembayaran akan lebih efisien dan cepat ketimbang menggunakan uang tunai.
"Secara umum, manfaat e-money itu lebih praktis. Karena masyarakat tidak perlu membawa banyak uang di dalam dompet. Pembayaran pun lebih praktis," jelas dia.
(fjo)