Rupiah Ditutup Bertahan di Zona Hijau, USD Lebih Rendah

Selasa, 24 Oktober 2017 - 17:22 WIB
Rupiah Ditutup Bertahan...
Rupiah Ditutup Bertahan di Zona Hijau, USD Lebih Rendah
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ditutup coba menguat, atau sedikit membaik dibandingkan sesi kemarin. Kondisi pulihnya mata uang garuda terjadi saat USD masih sulit keluar dari tekanan.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat ke level Rp13.530/USD atau sedikit lebih baik dibanding sesi penutupan sebelumnya di level Rp13.541/USD. Pergerakan harian rupiah sendiri berada di kisaran Rp13.518-Rp13.540/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg, sore ini berada di level Rp13.533/USD atau menyusut dari kemarin yang bertengger ke level Rp13.529/USD. Rupiah sendiri berada pada kisaran level Rp13.522-Rp13.538/USD.

Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berakhir pada level Rp13.520/USD atau mulai menunjukkan tren positif dari penutupan kemarin di level Rp13.541/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, hari ini tertahan di level Rp13.529/USD atau menguat dibanding perdagangan awal pekan kemarin di level Rp13.535/USD.

Seperti dilansir Reuters hari ini, dolar Selandia Baru menjadi penggerak terbesar dalam perdagangan yang relatif stabil di G10 mata uang pada hari Selasa. Kiwi dolar telah kehilangan hampir 5% setelah Partai Buruh mengamankan kekuasaan setelah pemilu bulan lalu.

Dolar Selandia Baru jatuh sebesar 0,6% ke 0.6919 dalam perdagangan awal Eropa. Indeks dolar Amerika Serikat (USD) yang mengukur greenback terhadap beberapa mata uang berakhir lebih rendah. Pasar masih memberikan perhatian penuh kepada siapa yang akan menjadi Kepala Bank Sentral AS berikutnya atau turun 0,1% pada level 93.852.

USD juga sedikit melemah saat melawan Yen Jepang, usai mata uang Negeri Matahari Terbit itu memperoleh kenaikan 0,3%. Sedangkan euro bertambah 0,1% ke level 1.1762 terhadap USD menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1141 seconds (0.1#10.140)