Zurich Topas Life Fokus Incar Generasi Milenial
A
A
A
JAKARTA - Untuk menjangkau pasar milenial, PT Zurich Topas Life akan fokus pada penyediaan asuransi kesehatan yang sesuai karakter generasi milenial. Pasalnya, milenial sering dianggap sebagai generasi yang kurang terampil akan pengelolaan keuangan dan cenderung kurang peduli akan jaminan kesehatan lewat asuransi.
"Tetapi faktanya, data Zurich Topas Life sepanjang 2017 menunjukkan adanya pertumbuhan pemanfaatan asuransi kesehatan yang signifikan di kalangan milenial dibandingkan dengan segmentasi nasabah lainnya, termasuk generasi X," kata Chief Distribution and Communication Officer Zurich Topas Life, Rosmaylinda Nasution di Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Dia memaparkan, pesatnya kenaikan populasi penduduk, terutama milenial kelas menengah Indonesia berimplikasi terhadap pertumbuhan industri kesehatan.
Angka pendapatan tahunan yang dapat dibelanjakan (annual disposable income) Indonesia diperkirakan akan menjadi USD750 miliar pada 2020 atau naik 53% dari 2013. Menurut Linda, hal ini berdampak pada peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.
"Kemajuan teknologi, globalisasi dan perubahan ekonomi membentuk generasi milenial yang memiliki karakter berbeda dengan generasi sebelumnya," ujarnya. Terlebih, populernya gaya hidup sehat (healthy living) beberapa tahun belakangan turut mendorong peningkatan kesadaran mereka akan perlindungan kesehatan.
Linda melanjutkan, milenial dari kalangan kelas menengah merupakan salah satu target nasabah utama bagi Zurich Topas Life. Saat ini, hampir 50% nasabah Zurich Topas Life berasal dari segmentasi milenial, dengan kisaran umur dari 22-36 tahun.
Di kalangan ini, produk perlindungan kesehatan adalah salah satu produk yang paling diminati. Selain sebagai potensi pasar asuransi kesehatan yang masih sangat besar di Indonesia, milenial juga merupakan sasaran edukasi proteksi yang strategis.
Generasi milenial saat ini berada dan memasuki usia produktif. Dalam waktu dekat, mereka akan menjadi tulang punggung perekonomian dan juga menjadi tumpuan keluarganya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi milenial untuk paham bagaimana proteksi memegang peranan penting terhadap kesejahteraan diri dan keluarganya, sekarang dan di masa datang.
"Tantangannya adalah bagaimana kami bisa mendorong mereka untuk tertarik mencoba terlebih dahulu. Jika sudah mencoba dan merasakan manfaatnya, maka ke depan tentu mereka akan lebih termotivasi menyiapkan perencanaan proteksi dengan lebih baik lagi. Oleh karena itu, produk harus mudah dipahami, inovatif, dan terjangkau," jelas Linda.
Zurich Topas Life juga melihat fokus pemerintah saat ini dalam sosialisasi dan penyediaan perlindungan kesehatan yang inklusif lewat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berkontribusi positif terhadap peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan kesehatan. Semakin tinggi kesadaran masyarakat, maka semakin besar pula potensi pasar bagi pelku industri asuransi.
Jadi, lanjut dia, justru JKN dan penyedia jasa asuransi swasta bersifat saling melengkapi dalam memastikan perlindungan kesehatan inklusif bagi masyarakat Indonesia. "Zurich Topas
Life terus berupaya mendukung pemerintah dalam memperluas literasi keuangan masyarakat, termasuk melalui beragam inisiatif yang dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan," katanya.
Sampai bulan Juli 2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan premi asuransi jiwa sebesar Rp 90,7 triliun, tumbuh sekitar 26,1% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 71,9 triliun. Zurich Topas Life sendiri sejak awal tahun hingga Agustus lalu (year-to-date/YTD) berhasil mencatat pertumbuhan premi sebesar 49% dibandingkan dengan tahun lalu.
Sebagai bagian dari upaya ekspansi pasar, perseroan menargetkan penambahan sekitar 800 agen sampai dengan akhir tahun 2017. Zurich Topas Life juga baru saja mengeluarkan satu produk asuransi kesehatan terbaru yang bernama Zurich Pro-Care.
"Lewat produk ini, nasabah dapat mengakses perawatan medis komprehensif di seluruh negara di dunia," imbuhnya. Zurich Pro-Care dilengkapi dengan fasilitas opini medis kedua, layanan medis pramutama, pengobatan alternatif dan total limit check-up tahunan sampai dengan Rp50 juta.
Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin peduli akan kesehatan, kedepannya Zurich Topas Life akan semakin fokus dalam menghadirkan produk-produk asuransi kesehatan.
"Tetapi faktanya, data Zurich Topas Life sepanjang 2017 menunjukkan adanya pertumbuhan pemanfaatan asuransi kesehatan yang signifikan di kalangan milenial dibandingkan dengan segmentasi nasabah lainnya, termasuk generasi X," kata Chief Distribution and Communication Officer Zurich Topas Life, Rosmaylinda Nasution di Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Dia memaparkan, pesatnya kenaikan populasi penduduk, terutama milenial kelas menengah Indonesia berimplikasi terhadap pertumbuhan industri kesehatan.
Angka pendapatan tahunan yang dapat dibelanjakan (annual disposable income) Indonesia diperkirakan akan menjadi USD750 miliar pada 2020 atau naik 53% dari 2013. Menurut Linda, hal ini berdampak pada peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.
"Kemajuan teknologi, globalisasi dan perubahan ekonomi membentuk generasi milenial yang memiliki karakter berbeda dengan generasi sebelumnya," ujarnya. Terlebih, populernya gaya hidup sehat (healthy living) beberapa tahun belakangan turut mendorong peningkatan kesadaran mereka akan perlindungan kesehatan.
Linda melanjutkan, milenial dari kalangan kelas menengah merupakan salah satu target nasabah utama bagi Zurich Topas Life. Saat ini, hampir 50% nasabah Zurich Topas Life berasal dari segmentasi milenial, dengan kisaran umur dari 22-36 tahun.
Di kalangan ini, produk perlindungan kesehatan adalah salah satu produk yang paling diminati. Selain sebagai potensi pasar asuransi kesehatan yang masih sangat besar di Indonesia, milenial juga merupakan sasaran edukasi proteksi yang strategis.
Generasi milenial saat ini berada dan memasuki usia produktif. Dalam waktu dekat, mereka akan menjadi tulang punggung perekonomian dan juga menjadi tumpuan keluarganya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi milenial untuk paham bagaimana proteksi memegang peranan penting terhadap kesejahteraan diri dan keluarganya, sekarang dan di masa datang.
"Tantangannya adalah bagaimana kami bisa mendorong mereka untuk tertarik mencoba terlebih dahulu. Jika sudah mencoba dan merasakan manfaatnya, maka ke depan tentu mereka akan lebih termotivasi menyiapkan perencanaan proteksi dengan lebih baik lagi. Oleh karena itu, produk harus mudah dipahami, inovatif, dan terjangkau," jelas Linda.
Zurich Topas Life juga melihat fokus pemerintah saat ini dalam sosialisasi dan penyediaan perlindungan kesehatan yang inklusif lewat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berkontribusi positif terhadap peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan kesehatan. Semakin tinggi kesadaran masyarakat, maka semakin besar pula potensi pasar bagi pelku industri asuransi.
Jadi, lanjut dia, justru JKN dan penyedia jasa asuransi swasta bersifat saling melengkapi dalam memastikan perlindungan kesehatan inklusif bagi masyarakat Indonesia. "Zurich Topas
Life terus berupaya mendukung pemerintah dalam memperluas literasi keuangan masyarakat, termasuk melalui beragam inisiatif yang dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan," katanya.
Sampai bulan Juli 2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan premi asuransi jiwa sebesar Rp 90,7 triliun, tumbuh sekitar 26,1% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 71,9 triliun. Zurich Topas Life sendiri sejak awal tahun hingga Agustus lalu (year-to-date/YTD) berhasil mencatat pertumbuhan premi sebesar 49% dibandingkan dengan tahun lalu.
Sebagai bagian dari upaya ekspansi pasar, perseroan menargetkan penambahan sekitar 800 agen sampai dengan akhir tahun 2017. Zurich Topas Life juga baru saja mengeluarkan satu produk asuransi kesehatan terbaru yang bernama Zurich Pro-Care.
"Lewat produk ini, nasabah dapat mengakses perawatan medis komprehensif di seluruh negara di dunia," imbuhnya. Zurich Pro-Care dilengkapi dengan fasilitas opini medis kedua, layanan medis pramutama, pengobatan alternatif dan total limit check-up tahunan sampai dengan Rp50 juta.
Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin peduli akan kesehatan, kedepannya Zurich Topas Life akan semakin fokus dalam menghadirkan produk-produk asuransi kesehatan.
(ven)