Laba MARK Naik 113% Berkat Produk Sarung Tangan Laris Manis
A
A
A
JAKARTA - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), emiten produsen cetakan sarung tangan yang berlokasi di Kawasan Industri Medan Star, Deli Serdang Sumatera Utara, membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp32,23 miliar pada kuartal III/2017. Capaian ini meningkat sekitar 113% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp15,12 miliar.
Direktur MARK Ridwan mengatakan, dengan performa MARK yang mengalami peningkaan positif di kuartal III/2017. Pihaknya merevisi target laba setelah pajak untuk 2017 dari semula Rp32 miliar naik sekitar 50% menjadi sebesar Rp48 miliar.
"Target laba tahun ini awalnya Rp32 miliar. Kami naikkan karena telah tercapai pada kuartal III/2017. MARK menargetkan peningkatan laba setelah pajak hingga akhir 2017 dapat mencapai Rp48 miliar," ujar Ridwan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Adapun, per September 2017 penjualan konsolidasi MARK mencapai Rp177,79 miliar, meningkat 16,1% dari Rp153,12 miliar per September 2016. Penyumbang terbesar penjualan MARK berasal dari ekspor yang mencapai Rp167,9 miliar, naik 19,17% dari Rp140,88 miliar dan penjualan lokal menyumbang sebesar Rp10,1 miliar.
Presiden Direktur MARK Yeoh Seek Boon menyampaikan, kinerja positif perseroan pada kuartal III/2017 merupakan hasil penerapan efektivitas dan efisiensi di bagian operasional, sehingga menurunkan biaya produksi. Per September 2017, beban pokok pendapatan MARK turun 11,26% menjadi Rp113,9 miliar, dibanding Rp128,37 miliar per September 2016.
"Selain itu, terjadi peningkatan permintaan sarung tangan dunia tahun ini yang berbanding lurus dengan peningkatan permintaan hondformer," kata dia.
Selanjutnya, Yeoh menambahkan, penurunan beban pokok pendapatan MARK mendorong laba kotor perseroan tumbuh 158% menjadi Rp63,88 miliar per September 2017 dari Rp24,75 miliar per September 2016.
"Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, perusahaan beraset Rp181,9 miliar per September 2017 itu membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp44,65 miliar, meningkat 195% dari Rp5,87 miliar per September 2016," tuturnya.
Direktur MARK Ridwan mengatakan, dengan performa MARK yang mengalami peningkaan positif di kuartal III/2017. Pihaknya merevisi target laba setelah pajak untuk 2017 dari semula Rp32 miliar naik sekitar 50% menjadi sebesar Rp48 miliar.
"Target laba tahun ini awalnya Rp32 miliar. Kami naikkan karena telah tercapai pada kuartal III/2017. MARK menargetkan peningkatan laba setelah pajak hingga akhir 2017 dapat mencapai Rp48 miliar," ujar Ridwan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Adapun, per September 2017 penjualan konsolidasi MARK mencapai Rp177,79 miliar, meningkat 16,1% dari Rp153,12 miliar per September 2016. Penyumbang terbesar penjualan MARK berasal dari ekspor yang mencapai Rp167,9 miliar, naik 19,17% dari Rp140,88 miliar dan penjualan lokal menyumbang sebesar Rp10,1 miliar.
Presiden Direktur MARK Yeoh Seek Boon menyampaikan, kinerja positif perseroan pada kuartal III/2017 merupakan hasil penerapan efektivitas dan efisiensi di bagian operasional, sehingga menurunkan biaya produksi. Per September 2017, beban pokok pendapatan MARK turun 11,26% menjadi Rp113,9 miliar, dibanding Rp128,37 miliar per September 2016.
"Selain itu, terjadi peningkatan permintaan sarung tangan dunia tahun ini yang berbanding lurus dengan peningkatan permintaan hondformer," kata dia.
Selanjutnya, Yeoh menambahkan, penurunan beban pokok pendapatan MARK mendorong laba kotor perseroan tumbuh 158% menjadi Rp63,88 miliar per September 2017 dari Rp24,75 miliar per September 2016.
"Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, perusahaan beraset Rp181,9 miliar per September 2017 itu membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp44,65 miliar, meningkat 195% dari Rp5,87 miliar per September 2016," tuturnya.
(izz)