Laba Bersih BCA Capai Rp16,8 Triliun

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) per akhir September 2017 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp16,8 triliun atau meningkat 11,3% dari Rp15,1 triliun pada kuartal III 2016. Sedangkan pendapatan operasional tumbuh 5,2% menjadi Rp41,7 triliun dibandingkan sembilan bulan pertama tahun 2016 sebesar Rp39,7 triliun.

Perseroan juga berhasil mempertahankan posisi likuiditas dana permodalaan yang sehat, dimana rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) tercatat sebesar 74,7% dan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 23,6%.

Direktur BCA Henry Koenafi menambahkan, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan sebesar 16,5% menjadi Rp574,4 triliun. Menurutnya, DPK tersebut ditopang oleh dana deposito yang tumbuh sebesar 36% menjadi Rp146,4 triliun. Sementara dana giro dan tabungan (CASA) merupakan komposisi terbesar yakni 74,5% terhadap total DPK.

"Dana CASA tumbuh 11% menjadi Rp428 triliun, dimana komposisi CASA yakni giro naik 14,7% menjadi Rp144,7 triliun dan tabungan naik 9,3% menjadi Rp283,3 triliun," tukasnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Menurut dia, pertumbuhan kredit dan DPK tersebut ditopang oleh layanan berkualitas kepada nasabah, berbagai event promosi serta penawaran suku bunga kredit yang kompetitif sekaligus penyediaan solusi perbankan yang kompherensif.

Kedepan, perseroan akan terus mempertahankan kinerja bisnis yang positif. BCA juga akan selalu berupaya menjagaa portofolio kredit yang terdiversifikasi dan sehat sekaligus mempertahankan posisi likuiditas dan permodalan yang sehat. "Kami akan tetap hati-hati mempertahankan pendekatan bisnis secara prudent," paparnya.