Dukung Gerakan Non Tunai, Naik Bajaj Bisa Pakai Uang Elektronik

Kamis, 02 November 2017 - 15:07 WIB
Dukung Gerakan Non Tunai,...
Dukung Gerakan Non Tunai, Naik Bajaj Bisa Pakai Uang Elektronik
A A A
JAKARTA - Pemerintah tengah menggalakkan pembayaran nontunai sebagai upaya penerapan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Penerapan nontunai ini sudah dilakukan di berbagai transportasi, termasuk Transjakarta.

Perusahaan-perusahaan swasta pun melirik bisnis nontunai di transportasi, salah satunya aplikasi dompet elektronik PayPro. PayPro mulai menggarap pembayaran nontunai di sektor transportasi. Bidikannya, para penumpang bajaj di Jakarta kini bisa menggunakan uang elektronik dari PayPro untuk membayar ongkosnya.

"Kami telah menjalin kerja sama dengan beberapa koperasi bajaj dengan total kurang lebih 800 bajaj dalam hal pembayaran dengan menggunakan aplikasi PayPro," ujar Chief Marketing Officer PayPro Heidi Bokau dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Dia menambahkan, pembayaran dengan menggunakan aplikasi PayPro ditargetkan akan bisa mulai digunakan pada akhir November. Nantinya, setiap bajaj akan dilengkapi dengan QR Code agar para penumpangnya bisa melakukan pembayaran dengan PayPro.

PayPro memilih kerja sama dengan bajaj karena, saat ini pengguna bajaj cukup banyak dan merupakan sarana tepat untuk mengedukasi masyarakat terkait transaksi nontunai. Diharapkan, ke depannya masyarakat Indonesia mulai bisa beralih dari transaksi tunai menjadi nontunai.

"Ini salah satu dukungan kami terhadap Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan Bank Indonesia pada 2014 serta bentuk dukungan kami terhadap industri UMKM. Kami juga menargetkan agar kedepannya PayPro bisa digunakan untuk pembayaran angkutan umum lainnya," kata dia.

"Saat ini juga telah tersedia update untuk aplikasi PayPro yaitu PayPro 2.0 bagi pengguna Android maupun Iphone. PayPro 2.0 memberikan tampilan yang memberikan kemudahan bagi para penggunanya," tambah dia.

Ketua Organda DKI Jakarta Shafruan Sinungan mengatakan, penerapan non tunai di angkutan umum termasuk bajaj sangat positif untuk masyarakat. Sebab, masyarakat akan mulai terbiasa dengan menggunakan uang elektronik di angkutan umum.

"Kemajuan teknologi harus disikapi dan masyarakat harus biasa pakai uang elektronik seperti tol. Ini langkah bagus bisa dilakukan di bajaj. Ini suatu langkah positif yang harus dilakukan," kata Shafruan.

Menurutnya, dengan adanya penerapan nontunai dengan menggunakan uang elektronik di transportasi merupakan suatu kemajuan untuk industri transportasi Tanah Air.

"Artinya kita bawa uang elektronik banyak efisiensinya. Masyarakat kita harus diedukasi seperti ini. Ini suatu langkah positif buat transportasi kita ya," jelasnya.

Sementara, Direktur Program Elektronifikasi Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Pungky Purnomo Wibowo menambahkan, BI mendukung siapa saja yang ingin terjun di bisnis uang elektronik. Asalkan, penerapannya berguna untuk masyarakat.

"Kenapa tidak, sepanjang berizin resmi dan masyarakat aman, nyaman serta handal menggunakan uang elektronik, ya monggo," ujar Pungky.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6223 seconds (0.1#10.140)