Tahun 2017 Naik 600%, Bitcoin Tembus USD7.000

Kamis, 02 November 2017 - 19:10 WIB
Tahun 2017 Naik 600%, Bitcoin Tembus USD7.000
Tahun 2017 Naik 600%, Bitcoin Tembus USD7.000
A A A
SINGAPURA - Tahun 2017 boleh dikatakan menjadi tahun gemilang buat mata uang digital Bitcoin. Melansir dari CNBC, Kamis (2/11/2017), yang bersumber dari data CoinDesk, Bitcoin menembus angka USD7.242,69 pada Kamis pukul 7:08 ET, merupakan titik tertinggi sepanjang masa.

Melonjaknya Bitcoin sebesar 7% pada awal pekan ini, setelah CME Group, operator deviratif terbesar di dunia, mengumumkan akan memperkenalkan kontrak berjangka Bitcoin. Pengenalan tersebut membuat banyak investor masuk dan menurut analis ini telah mendorong harga.

Nantinya kontrak berjangka Bitcoin akan dilunasi dan didasarkan pada CME CF Bitcoin Reference Rate (BRR) yang telah diluncurkan pada November tahun lalu dengan platform trading Crypto yang berbasis di London.

CEO Crypto Compare, situs perbandingan mata uang kripto, Charles Hayter menyebut kontrak berjangka Bitcoin oleh CME membuat Bitcoin telah melintasi batas keuangan menuju ke arus utama.

Dengan membawa Bitcoin menjadi komoditas dalam bursa wajib, memungkinkan produk keuangan ini pada akhirnya akan masuk ke uang arus utama.

Naik 600%
Sementara itu, situs industri Coinmarketcap mencatat dari total nilai pasar semua uang kripto yang mencapai USD189 miliar, pangsa pasar Bitcoin saat ini sudah lebih dari USD121 miliar. Dan harga mata uang digital ini telah meningkat 600% sejak awal tahun 2017.

Meski terdengar menggiurkan, namun Komisi Sekuritas dan Bursa AS mengatakan investor Bitcoin dapat "melanggar hukum" jika mereka tidak mengungkapkan bagaimana mereka mendapatkan keuntungan.

CEO Blacrock Larry Flint yang rajin mengkritik mata uang digital, menyebutnya sebagai "indeks pencucian uang", dimana ia mengingatkan kekhawatiran atas aktivitas penipuan melalui investasi Bitcoin.

Sementara itu, Chief Economic Advisor Allianz Mohamed El-Erian mengatakan meski Bitcoin terlihat menarik, namun hal ini belum mencapai stabilitas yang harus dimiliki mata uang. Karena itu El-Erian menyebut Bitcoin sebagai komoditas bukan sebagai mata uang.

"Mata uang itu dapat diprediksi nilainya, dan berfungsi sebagai alat pertukaran yang stabil nilainya. Bitcoin tidak ada di syarat itu, mereka masih berusaha menemukan stabilitas sehingga lebih merupakan komoditas dibanding mata uang," ujarnya di Forum Barclays Asia 2017 di Singapura.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6306 seconds (0.1#10.140)