IHSG Dibuka Menghijau Ikuti Bursa Saham Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berhasil menguat setelah kemarin berada di zona merah hingga sesi penutupan. IHSG sesi pagi dibuka naik 9,28 poin setara 0,15% ke level 6.058,67 mengikuti penguatan bursa saham Asia.
Sementara, IHSG kemarin berakhir memerah dengan mengalami menurun ke level 6.049,38 atau melemah 11,07 poin setara dengan 0,18% setelah sehari sebelumnya mencetak rekor tertinggi.
Sektor saham dalam negeri mayoritas berada di jalur hijau dengan sektor pertambangan menguat tertinggi sebesar 0,21% dan sektor yang melemah terdalam yaitu industri dasar melemah 0,07%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp25 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp11,49 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp22,60 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp11,11 miliar. Tercatat 17 saham naik, 7 saham turun dan 21 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp475 menjadi Rp77.000, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp150 menajdi Rp20.950, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp75 menjadi Rp8.575.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melemah Rp100 menjadi Rp22.800, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp100 menjadi Rp10.500, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun Rp75 menjadi Rp7.425.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan hari ini, menyusul Wall Street pada sesi terakhir menembus rekor tertinggi. Investor di kawasan ini akan menunggu rilis data inflasi China dan mengawasi pemberhentian Presiden Donald Trump di Beijing.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 1,08% pada awal perdagangan. Indeks Topix yang lebih luas naik 0,66% pada ekspektasi pendapatan positif, menyentuh level yang tidak pernah terjadi sejak 1991 di awal sesi.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik tipis 0,09% pada awal perdagangan. Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 menguat 0,19%.
Sementara, IHSG kemarin berakhir memerah dengan mengalami menurun ke level 6.049,38 atau melemah 11,07 poin setara dengan 0,18% setelah sehari sebelumnya mencetak rekor tertinggi.
Sektor saham dalam negeri mayoritas berada di jalur hijau dengan sektor pertambangan menguat tertinggi sebesar 0,21% dan sektor yang melemah terdalam yaitu industri dasar melemah 0,07%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp25 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp11,49 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp22,60 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp11,11 miliar. Tercatat 17 saham naik, 7 saham turun dan 21 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp475 menjadi Rp77.000, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp150 menajdi Rp20.950, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp75 menjadi Rp8.575.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melemah Rp100 menjadi Rp22.800, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp100 menjadi Rp10.500, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun Rp75 menjadi Rp7.425.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan hari ini, menyusul Wall Street pada sesi terakhir menembus rekor tertinggi. Investor di kawasan ini akan menunggu rilis data inflasi China dan mengawasi pemberhentian Presiden Donald Trump di Beijing.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 1,08% pada awal perdagangan. Indeks Topix yang lebih luas naik 0,66% pada ekspektasi pendapatan positif, menyentuh level yang tidak pernah terjadi sejak 1991 di awal sesi.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik tipis 0,09% pada awal perdagangan. Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 menguat 0,19%.
(izz)