Pertamina Diminta Tidak Perlu Takut Hadapi Vivo
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (perseroa) diminta tidak perlu takut dalam menghadapi SPBU Vivo milik PT Vivo Energy Indonesia yang mulai beroperasi di Indonesia. Karena memang SPBU milik swasta diperbolehkan hadir di dalam negeri.
"Kehadiran SPBU Vivo, seharusnya Pertamina enggak perlu takut. SPBU Vivo baru satu, tidak akan memakan pangsa pasar Pertamina. Kalau dilihat dari regulasi, kehadiran SPBU swasta seperti Vivo dibolehkan," kata Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Feby Tumiwa di Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Selain itu, lanjut dia, sebagai perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina sudah semestinya siap menjalankan penugasan dari pemerintah. "Pertamina merupakan BUMN dan harus siap menerima penugasan dari pemerintah. Sebagai BUMN harus siap," kata dia.
Menurut Faby, Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia perlu tetap untuk memperbaiki diri di beberapa sektor seperti pelayanan SPBU dan peningkatan kualitas BBM. Sehingga tetap menjadi pilihan konsumen.
Seperti diberitakan sebelumnya, SPBU Vivo telah diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan beberapa waktu lalu. SPBU yang terletak di daerah Cilangkap ini menjual tiga jenis bahan bakar, yakni Revvo 89, Revvo 90, dan Revvo 92.
Melihat hal itu, sebelumnya Pertamina mengaku keberatan dengan keputusan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM yang mengizinkan SPBU Vivo menjual BBM dengan kadar oktan yang setara dengan premium. Hal tersebut dinilai akan merugikan perseroan.
"Kehadiran SPBU Vivo, seharusnya Pertamina enggak perlu takut. SPBU Vivo baru satu, tidak akan memakan pangsa pasar Pertamina. Kalau dilihat dari regulasi, kehadiran SPBU swasta seperti Vivo dibolehkan," kata Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Feby Tumiwa di Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Selain itu, lanjut dia, sebagai perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina sudah semestinya siap menjalankan penugasan dari pemerintah. "Pertamina merupakan BUMN dan harus siap menerima penugasan dari pemerintah. Sebagai BUMN harus siap," kata dia.
Menurut Faby, Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia perlu tetap untuk memperbaiki diri di beberapa sektor seperti pelayanan SPBU dan peningkatan kualitas BBM. Sehingga tetap menjadi pilihan konsumen.
Seperti diberitakan sebelumnya, SPBU Vivo telah diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan beberapa waktu lalu. SPBU yang terletak di daerah Cilangkap ini menjual tiga jenis bahan bakar, yakni Revvo 89, Revvo 90, dan Revvo 92.
Melihat hal itu, sebelumnya Pertamina mengaku keberatan dengan keputusan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM yang mengizinkan SPBU Vivo menjual BBM dengan kadar oktan yang setara dengan premium. Hal tersebut dinilai akan merugikan perseroan.
(izz)