Ancam Ekonomi Nasional, Cegah Peredaran Pestisida Palsu Mendesak

Sabtu, 11 November 2017 - 00:09 WIB
Ancam Ekonomi Nasional,...
Ancam Ekonomi Nasional, Cegah Peredaran Pestisida Palsu Mendesak
A A A
BANDUNG - Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari peredaran pestisida palsu tidak hanya bagi petani, lingkungan hingga konsumen. Penyebaran produk palsu pertanian dalam hal ini khususnya pestisida palsu juga mengancam perekonomian nasional, lantaran berpotensi menghambat ekspor komoditas tani karena dinilai terlalu banyak terpapar.

Direktur Anti Pemalsuan Croplife Asia Trina Devara mengatakan, bahwa ancaman terbesar penggunaan pestisida palsu bukan terhadap bisnis atau haki. Namun kepada lahan pertanian itu sendiri yang dampaknya bisa berujung ancaman ke sektor ekonomi, karena produk pertanian kita dilarang untuk diekspor karena terpapar berlebihan residu.

"Hal ini harus menjadi perhatian serius semua instansi, pembuat kebijakan di pemerintahan. Secara global bisa diartikan menimbulkan risiko sangat besar dan ancaman terhadap ekonomi nasional, juga akan menyebabkan pelarangan ekspor ke luar negeri. Lahan bisa rusak mencapai tiga tahun," ucapnya saat Lokakarya tengah pekan kemarin.

Lebih lanjut Ia memberikan contoh bahwa pernah produk beras Vietnam dilarang masuk ke Amerika karena setelah diujicoba lab ternyata mengandung banyak residu. Menurutnya peredaran produk palsu dan ilegal saat ini sudah semakin terorganisir dan tidak mengenal batasan antar negara, karena itu harus ada penguatan antar lembaga dan instansi.

"Kita perlu memiliki kepedulian yang lebih tinggi dan harus melihat hal ini sebagai ancaman terhadap perekonomian, baik di negara sendiri atupun global. Penggunaan terhadap produk palsu akan mempengaruhi keberlangsungan hidup dari skala kecil yakni petani yang merupakan intisari dari ketersediaan panganan bagi kita semua. juga masalah terhadap kualitas makanan," paparnya.

Trina juga mengingatkan agar apa yang terjadi di India, dimana panen kapas mereka gagal total akibat penggunaan pestisida palsu tidak terjadi di Tanah Air. Bahkan akibat kegagalan panen tersebut, sejumlah petani India bunuh diri setelah terlilit banyak hutang oleh lintah darat. Kejadian tersebut menghasilkan beberapa temuan yang mengejutkan bahwa banyak pejabat tinggi di India terbukti memiliki keterlibatan dan keterkaitan dengan penggunaan pestisida yang palsu.

"Tantangan yang harus dihadapi adalah menjaga koordinasi lembaga dan instansi terkait dan para regulator utama. Dicontohkan di Taiwan ada satu agensi antar lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan produk palsu. Karena jika agensi-agensi bekerja sendiri, maka hal itu hampir mustahil untuk bisa mengatasi masalah ini," tegasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1233 seconds (0.1#10.140)