Intiland Serius Garap Pasar Properti di Surabaya

Senin, 13 November 2017 - 13:53 WIB
Intiland Serius Garap...
Intiland Serius Garap Pasar Properti di Surabaya
A A A
SURABAYA - Pasar properti di Jawa Timur (Jatim) memiliki prospek positif. Melihat kondisi itu, PT Intiland Developmen Tbk (DILD) terus menggarap potensi pasar properti di Surabaya, Jawa Timur, lewat pengembangan pada produk hunian, perkantoran, kawasan industri, hingga komersial.

Respons pasar pun boleh dibilang sangat menggembirakan. Berdasarkan hasil perolehan pendapatan penjualan (marketing sales) perseroan periode sembilan bulan tahun ini, kontribusi pasar Surabaya mencapai Rp787 miliar. Jumlah ini setara dengan 26% total perolehan marketing sales perseroan yang tercatat mencapai Rp3 triliun.

Menurut Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland Sinarto Dharmawan, pasar properti di kota Surabaya memiliki prospek dan peluang yang baik. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dan menjadi pusat perekonomian serta bisnis untuk kawasan Indonesia timur, pasar properti Surabaya terus tumbuh positif, sejalan dengan pertumbuhan perekonomian dan infrastruktur daerah.

"Kami mendapatkan respons pasar yang baik terhadap proyek-proyek properti yang kami kembangkan. Sebagai developer, kami berusaha memenuhi beragam kebutuhan properti para konsumen, seperti untuk hunian, komersial, hingga mampu memberikan nilai tambah dalam menunjang gaya hidup saat ini," kata dia.

Pasar properti di Surabaya memiliki peran strategis bagi prospek usaha Intiland. Di kota ini, perseroan memiliki beragam pengembangan produk yang inovatif, mulai dari kawasan perumahan, perkantoran, apartemen, kawasan industri, komersial dan ritel, hingga pengelolaan lapangan golf dan sarana olah raga.

Sinarto mengakui bahwa tantangan pasar properti di Surabaya cukup berat di sepanjang tahun ini. Perseroan juga merasakan adanya tren penurunan tingkat permintaan pasar, khususnya untuk produk-produk di segmen mixed-use & high rise, seperti apartemen, komersial dan perkantoran.

Namun, pihaknya optimistik pasar properti akan berangsur-angsur membaik. Permintaan lahan kawasan industri, misalnya justru mengalami pertumbuhan tahun ini dengan angka penjualan dari proyek Ngoro Industrial Park di Mojokerto seluas 28 hektare dengan nilai sekitar Rp531 miliar.

Seiring upaya untuk terus menggarap potensi pasar properti di Surabaya, perseroan saat ini mengembangkan sejumlah proyek baru skala besar. Untuk segmen pengembangan mixed-us & high rise, contohnya Intiland sedang menyelesaikan pembangunan kontruksi proyek Praxis dan Spazio Tower.

Berlokasi di pusat kawasan bisnis Surabaya, pengembangan Praxis sudah memasuki tahapan penyelesaian dengan target serah terima mulai semester II/2018. Praxis merupakan pengembangan multi-fungsi terpadu yang menyediakan beragam fasilitas seperti apartemen, perkantoran, hotel, dan komersial.

Pada produk apartemen, perseroan berhasil dipasarkan sebanyak 202 unit dari total unit 295 unit. Pengembangan berikutnya adalah Spazio Tower di kawasan Surabaya Barat yang menjadi bagian terintegrasi dengan kawasan perkantoran Spazio.

Mengusung konsep 24 hours office, pengembangan Spazio Tower meliputi ruang perkantoran strata title, ritel dan hotel. Spazio Tower dibangun dengan konsep yang menggabungkan keunggulan yang dimiliki ruko dan fasilitas dari gedung perkantoran.

Proyek ini memadukan nilai tambah dari ruko, seperti fleksibilitas jam operasional, penggunaan listrik dan pendingin udara yang sesuai kebutuhan, dengan keunggulan fasilitas perkantoran seperti ruang kerja yang lebih representatif dan lapang serta kepemilikan strata title.

Saat inim progres pembangunan Spazio Tower telah mencapai 50% dan ditargetkan selesai semester II tahun depan. Penjualan ruang perkantoran tercatat mencapai 12.018 meter persegi dari total area perkantoran yang dipasarkan seluas 28.496 meter persegi.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan hunian, Intiland memiliki sejumlah pengembangan seperti The Rosebay, Graha Golf, dan Graha Natura. Perseroan sudah memulai pembangunan konstruksi proyek The Rosebay dan Graha Golf di kawasan perumahan Graha Famili.

Kedua proyek hunian ini juga mendapat sambutan cukup baik dari masyarakat. Pengembangan lain perseroan adalah kawasan perumahan Graha Natura. Kawasan perumahan ini sukses memasarkan sejumlah klaster baru seperti Morning Glory, Mahogany, Garden Ville, maupun unit-unit komersial Small Office Home Office (SOHO).

Pada sembilan bulan tahun ini, Graha Natura tercatat memberikan kontribusi pendapatan penjualan sebesar Rp109 miliar. Sejak tahun lalu, perseroan telah memulai pengembangan tahap II dengan meluncurkan klaster Edenia yang menyediakan sekitar 200 unit rumah.

Klaster tersebut menawarkan sejumlah tipe rumah dua lantai dengan luasan lahan mulai 90 hingga 144 meter persegi dan luas bangunan mulai 74 hingga 149 meter persegi. Perseroan ke depan akan berfokus pada pengembangan segmen mixed-use & high rise.

Konsep pengembangan ini menjadi jawaban atas keterbatasan dan makin mahalnya harga lahan, serta dapat menjadi jawaban kebutuhan masyarakat urban yang makin efisien.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)