Bos PLN Pede Penyederhanaan Pelanggan Listrik Tak Ganggu Keuangan
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir meyakini rencana pemerintah untuk menyederhanakan golongan pelanggan listrik nonsubsidi tidak akan mengganggu keuangan perseroan. Pasalnya terang dia, biaya yang akan dikeluarkan perseroan untuk program tersebut tidaklah terlalu besar.
Dia mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan PLN hanyalah untuk biaya penggantian miniature circuit breaker (MCB) listrik. Sehingga, hal tersebut tidak terlalu berat. "Enggak begitu besar kok (biaya yang harus dikeluarkan PLN), hanya ganti MCB aja," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/11/2017).
Disebut-sebut, anggaran yang akan digelontorkan perseroan untuk program ini sekitar Rp1 triliun. Menurut Sofyan, angka tersebut tidaklah seberapa dibanding pendapatan perseroan yang mencapai Rp300 triliun. "Kan belum tahu berapa. Nanti kita lihat. Ya kalau Rp1 triliun dibandingkan Rp300 triliun pendapatan PLN ya kecil," imbuh dia.
Bahkan dia menilai, program ini akan cukup berpegaruh terhadap neraca keuangan perseroan. Terlebih, jika masyarakat melakukan penambahan daya listrik hingga dua kali lipat.
"Bagus juga kalau memang kamu nambahnya dua kali lipat, saya terima kasih. Ya kan, kalau kamu pasang AC di rumah saya terima kasih. Kalau AC 1 jadi 2, ya terima kasih," tandasnya.
Dia mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan PLN hanyalah untuk biaya penggantian miniature circuit breaker (MCB) listrik. Sehingga, hal tersebut tidak terlalu berat. "Enggak begitu besar kok (biaya yang harus dikeluarkan PLN), hanya ganti MCB aja," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/11/2017).
Disebut-sebut, anggaran yang akan digelontorkan perseroan untuk program ini sekitar Rp1 triliun. Menurut Sofyan, angka tersebut tidaklah seberapa dibanding pendapatan perseroan yang mencapai Rp300 triliun. "Kan belum tahu berapa. Nanti kita lihat. Ya kalau Rp1 triliun dibandingkan Rp300 triliun pendapatan PLN ya kecil," imbuh dia.
Bahkan dia menilai, program ini akan cukup berpegaruh terhadap neraca keuangan perseroan. Terlebih, jika masyarakat melakukan penambahan daya listrik hingga dua kali lipat.
"Bagus juga kalau memang kamu nambahnya dua kali lipat, saya terima kasih. Ya kan, kalau kamu pasang AC di rumah saya terima kasih. Kalau AC 1 jadi 2, ya terima kasih," tandasnya.
(akr)