ITS Beberkan Jalan Keluar Atasi Masalah Transportasi Publik
A
A
A
JAKARTA - Intelligent Transport System (ITS) Indonesia menyatakan, dalam berbagai forum transportasi global, disebutkan beberapa solusi untuk permasalahan transportasi perkotaan.
(Baca Juga: Kerugian Kemacetan di Jakarta Diramal Tembus Rp84,5 Triliun)
Di antaranya, pengembangan transportasi publik terintegrasi yang nyaman dan mudah diakses masyarakat secara lebih luas serta pemanfaatan teknologi untuk menunjang sarana dan prasarana pengelolaan operasional transportasi.
Integrasi Transportasi Publik yang dimaksud meliputi integrasi infrastruktur (shelter dan koridor rute), integrasi informasi (alternatif rute, pilihan moda transportasi, estimasi waktu perjalanan, estimasi tarif), integrasi tarif serta integrasi pembayaran.
(Baca Juga: ITS Dorong Pengembangan Transportasi Publik Lebih Nyaman)
"Saat ini dengan trend teknologi yang berkembang, sangat dimungkinkan untuk mencari informasi rute perjalanan, pilihan moda transportasi, estimasi waktu perjalanan, estimasi biaya, sekaligus melakukan transaksi pembayaran cukup dengan satu aplikasi di ponsel saja," ujar President ITS Indonesia Noni Purnomo di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Hal tersebut salah satu contoh bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendukung terwujudnya infrastruktur transportasi publik yang lebih baik.
Selain itu, teknologi dapat digunakan untuk melakukan pemantauan trafik jalan raya secara lebih otomatis, terkait dengan adanya pelanggaran, kecelakaan, atau kemacetan. Sehingga dapat dilakukan tindakan atau penanganan secara lebih cepat dan komprehensif.
"Teknologi dapat digunakan juga untuk melakukan analisis perilaku pengendara di jalan raya, sehingga dapat dilakukan prediksi serta pengambilan keputusan yang lebih baik dalam perencanaan dan pengembangan jalan raya oleh otoritas yang berwenang," tutur Noni.
(Baca Juga: Kerugian Kemacetan di Jakarta Diramal Tembus Rp84,5 Triliun)
Di antaranya, pengembangan transportasi publik terintegrasi yang nyaman dan mudah diakses masyarakat secara lebih luas serta pemanfaatan teknologi untuk menunjang sarana dan prasarana pengelolaan operasional transportasi.
Integrasi Transportasi Publik yang dimaksud meliputi integrasi infrastruktur (shelter dan koridor rute), integrasi informasi (alternatif rute, pilihan moda transportasi, estimasi waktu perjalanan, estimasi tarif), integrasi tarif serta integrasi pembayaran.
(Baca Juga: ITS Dorong Pengembangan Transportasi Publik Lebih Nyaman)
"Saat ini dengan trend teknologi yang berkembang, sangat dimungkinkan untuk mencari informasi rute perjalanan, pilihan moda transportasi, estimasi waktu perjalanan, estimasi biaya, sekaligus melakukan transaksi pembayaran cukup dengan satu aplikasi di ponsel saja," ujar President ITS Indonesia Noni Purnomo di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Hal tersebut salah satu contoh bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendukung terwujudnya infrastruktur transportasi publik yang lebih baik.
Selain itu, teknologi dapat digunakan untuk melakukan pemantauan trafik jalan raya secara lebih otomatis, terkait dengan adanya pelanggaran, kecelakaan, atau kemacetan. Sehingga dapat dilakukan tindakan atau penanganan secara lebih cepat dan komprehensif.
"Teknologi dapat digunakan juga untuk melakukan analisis perilaku pengendara di jalan raya, sehingga dapat dilakukan prediksi serta pengambilan keputusan yang lebih baik dalam perencanaan dan pengembangan jalan raya oleh otoritas yang berwenang," tutur Noni.
(izz)