Indonesia Raya Berkumandang di Sekolah Tapal Batas

Kamis, 23 November 2017 - 18:52 WIB
Indonesia Raya Berkumandang di Sekolah Tapal Batas
Indonesia Raya Berkumandang di Sekolah Tapal Batas
A A A
SEBATIK - Dewan Proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengapresiasi keberadaan Sekolah Tapal Batas di Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara yang masuk dalam kawasan terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Peran sekolah yang mendapat dukungan dari PT Pertamina EP ini dinilai sangat strategis dalam membantu mencerdaskan anak-anak Indonesia yang berada di wilayah perbatasan.

"Di Sekolah Tapal Batas ini saya melihat tidak hanya pendidikan ilmu tetapi juga ada kegiatan rohani. Ini luar biasa," kata Anggota Dewan Proper yang juga Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK MR Karliansyah dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (23/11/2017).

Sekolah Tapal Batas Darul Furqan didirikan oleh Suraidah di Dusun Kampung Barru, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, Kaltara. Suraidah adalah seorang bidan kelahiran Sidrap, Sulawesi Selatan yang memilih hijrah dan mendirikan sekolah di daerah perbatasan RI-Malaysia tersebut.

Kehadirannya, jelas Karliansyah, dalam rangka program visitasi yang merupakan bagian dari Penilaian Proper terhadap perusahaan yang memiliki komitmen dan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat. Setiap tahun, Dewan Proper diberi tugas menilai kinerja perusahaan dari aspek lingkungan.

“Kehadiran saya untuk memastikan apa yang dipresentasikan manajemen Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan benar demikian di lapangan. Dan ketika saya sampai di sini saya harus katakan ini sangat luar biasa. Ada kolaborasi yang sangat baik, mulai dari strata terkecil sampai ke pemerintah provinsi,” tuturnya.

Dia pun mengapresiasi manajemen Pertamina EP yang telah memutuskan membantu Sekolah Tanpa Batas di Sebatik. Menurut dia, bisa saja perusahaan berfokus membantu masyarakat di dekat wilayah operasinya. Namun, kata Karliansyah, apa yang dilakukan Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan memiliki nilai lebih dibanding kegiatan CSR lain pada umumnya.

"Saya juga mengapresiasi Sekolah Tapal Batas karena siswa sekolah ini yang dulu lebih banyak menghafal lagu kebangsaan Malaysia, sekarang sudah bisa mendaraskan Pancasila dan menyanyikan Indonesia Raya,” ujarnya.

Karliansyah pun berharap dukungan Pertamina EP Tarakan ke sekolah ini terus berlanjut ke depan. Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan mulai berkolaborasi dengan sekolah tapal batas pada 2015. Sejumlah bantuan diberikan untuk sekolah ini seperti pakaian seragam, sumur bor, solar cell system, dan gedung asrama putri.

Selain fokus pada pemberantasan buta aksara, sekolah ini juga memberikan pendidikan bagi anak TKI dan pendidikan pemberdayaan usaha mandiri bagi masyarakat Sebatik.

Direktur Operasi Pertamina EP Chalid Said Salim yang mendampingi Dewan Proper KLHK menyatakan apresiasinya atas dukungan KLHK dan seluruh pemangku kepentingan lainnya di Tarakan dan Nunukan yang membantu terlaksanakanya program tanggung jawab sosial dan lingkungan ini. “Pertamina EP berkomitmen untuk terus membantu sekolah tapal batas Sebatik. Kami saat ini tengah menyelesaikan pembangunan asrama putra,” tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4127 seconds (0.1#10.140)