Rumah Kreatif Tamiang PEP Rantau Field Raih Best and Inspiring CSR

Senin, 31 Juli 2023 - 15:41 WIB
loading...
Rumah Kreatif Tamiang...
Pekerja difabel beraktivitas di bengkel yang dikembangkan melalui program Rumah Kreatif Tamiang PEP Rantau Field. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Pertamina EP Rantau Field meraih penghargaan Best and Inspiring CSR pada E2S Proving League 2023 melalui program Rumah Kreatif Tamiang, mengungguli 26 program lain yang diusung peserta dari berbagai perusahaan yang mengikuti Proving League 2023 yang digelar E2S. Program ini juga meraih penghargaan Platinum Kategori Dampak Sosial di ajang yang sama.

E2S Proving League 2023 yang mengusung tema Promoting Collective Imagination for Susstainable Conscius Business Practises, memberikan penghargaan Platinum, Gold dan Silver untuk sembilan kategori kepada 27 peserta. Selain Kategori Platinum serta Best and Inspiring CSR melalui Field Rantau, PHR juga meraih Gold melalui Prabumulih Field melalui Program Mbak Dewi Shuji untuk Dampak Ekonomi dan Limau Field dengan Program Anggrek Dewata untuk kategori Dampak Sosial.



General Manager Zona 1 Pertamina Hulu Rokan Muzwir Wiratama mengatakan program Rantau Field ini memang didesain untuk memberikan dampak yang mendalam bagi masyarakat, khususnya kaum difabel. "Kita bisa melihat masyarakat difabel menjadi mandiri melalui program ini. Ini mengubah stigma negatif masyarakat terhadap kaum difabel," kata Muzwir melalui siaran pers, Senin (31/7/2023).

Dia menambahkan, Rantau Field juga mengintegrasikan program tersebut dengan program pengurangan pencemaran air dan tanah, hingga membangun perekonomian difabel . "Kami di PHR Zona 1 Field Rantau terus berkomitmen pada program zona difabel berlandaskan pada edukasi, social entrepreneurship, eco lestari di wilayah operasi kami," jelas Muzwir.



Ketua Dewan Juri Proving League 2023 Risna Resnawaty mengatakan, program yang yang dipresentasikan para peserta di ajang E2S Proving League 2023 secara umum sudah baik dan mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Selain Risna yang merupakan pakar CSR dari Unpad, program para peserta juga dinilai oleh pengamat ekonomi energi/Direktur Eksekutif Reforminer Institute Dr Komaidi Notonegoro, dan perwakilan media,Wakil Pemimpin Redaksi Dunia Energi Lili Hermawan.

Namun, Risna juga memberikan beberapa catatan bagi para peserta, salah satunya adalah sikap kehati-hatian dan juga pertimbangan yang perlu diambil perusahaan apabila ingin mengaitkan program CSR dengan konsep desa wisata. Dewan juri juga mencatat beberapa peserta belum menyajikan presentasi yang komprehensif, termasuk penyajian materi oleh mitra binaan (local hero).

"Local hero harus lebih fokus pada proses pelaksanaan CSR yang memperlihatkan bagaimana perubahan yang terjadi, before and after. Lalu, bagaimana program bisa berdampak luas bagi masyarakat, terutama meyakinkan pihak lain bahwa masyarakat bisa mampu dan mandiri jika program CSR telah masuk tahap exit," sarannya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)