BPJSTK Edukasi Manfaat Kepesertaan untuk Milenial
A
A
A
JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) melakukan edukasi dan sosialisasi manfaat kepesertaan untuk segmen milenial. Edukasi manfaat kepesertaan khususnya dibutuhkan untuk kesadaran generasi muda yang akan menjadi menjadi entrepreneur.
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz mengatakan pihaknya melakukan edukasi untuk generasi milenial yang berpotensi menjadi pengusaha ke depannya. Mayoritas generasi muda masih belum kenal dengan manfaat menjadi peserta BPJSTK.
Atas dasar itu, fokus yang harus ditekankan yakni dampak risiko yang bisa ditekan atau kemudahan yang didapatkan. "Pendekatan kami dengan gaya bahasa informal karena mengikuti gaya milenial. Mereka biasanya kurang menyukai sesuatu yang kaku dan terlalu serius," ujarnya di Kampus PPM School of Management di Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Menurutnya, pendekatan sejak dini kepada mahasiswa dengan menunjukkan manfaat dan program. Nantinya, mereka berpotensi akan jadi pengusaha dan pekerja mereka harusnya didaftarkan.
Dengan kenal manfaatnya, maka jika ada pekerja yang kecelakaan atau meninggal akan ditanggung BPJSTK. "Mereka akhirnya sadar bagaimana risiko dan biaya yang bisa dihilangkan apabila pekerja mereka didaftarkan di BPJSTK," kata dia.
BPJSTK mengadakan kuliah umum di 49 Universitas di Seluruh Indonesia dalam rangka menyambut ulang tahunnya yang ke-40. Salah satu kota yang didatangi adalah Jakarta bertempat di PPM School Of Management.
Kegiatan yang melibatkan jajaran direksi dan dewan pengawas ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian BPJS Ketenagakerjaan dibidang pendidikan. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mengenal tentang jaminan sosial ketenagakerjaan beserta program dan manfaatnya lebih awal.
Dengan tema "40 Menit Mengajar", jajaran direksi, dewan dan pejabat level satu BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan kuliah mengenai pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja.
Hal ini dipandang perlu sebagai bekal mahasiswa dalam mengahadapi dunia kerja karena nantinya para mahasiswa ini tentunya akan bekerja, baik secara mandiri maupun di perusahaan.
"Kami sebagai badan publik di bawah presiden memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, termasuk mahasiswa. Hal ini agar mahasiswa mempunyai bekal pemahaman yang baik tentang jaminan sosial ketenagakerjaan," tuturnya.
Dalam kuliah umum yang dilaksanakan Jumat (24/11) ini menghadirkan Direktur Umum & SDM BPJS Ketenagakerjaan sebagai pengajarnya. Kegiatan ini akan dilanjutkan di beberapa Universitas lain di seluruh Indonesia sampai akhir Desember 2017.
"Acara ini sangat efektif dilaksanakan, terbukti dengan antusiasme mahasiwa dalam mengikuti kuliah umum ini. Hal ini diharapkan dapat terekam di benak mahasiswa dan bisa diaplikasikan saat mereka bekerja nantinya," terang dia.
Pada kegiatan ini, para pengajar memberi paparan seputar peranan program JHT, JKM, JKK, dan JP dalam menyokong perekonomian bangsa melalui perlindungan pekerja dari berbagai resiko sosial dan ekonomi.
"Kami berharap kegiatan ini akan dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya dengan tujuan mengedukasi sebanyak-banyaknya mahasiswa akan pentingnya jaminan sosial," jelas Naufal.
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz mengatakan pihaknya melakukan edukasi untuk generasi milenial yang berpotensi menjadi pengusaha ke depannya. Mayoritas generasi muda masih belum kenal dengan manfaat menjadi peserta BPJSTK.
Atas dasar itu, fokus yang harus ditekankan yakni dampak risiko yang bisa ditekan atau kemudahan yang didapatkan. "Pendekatan kami dengan gaya bahasa informal karena mengikuti gaya milenial. Mereka biasanya kurang menyukai sesuatu yang kaku dan terlalu serius," ujarnya di Kampus PPM School of Management di Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Menurutnya, pendekatan sejak dini kepada mahasiswa dengan menunjukkan manfaat dan program. Nantinya, mereka berpotensi akan jadi pengusaha dan pekerja mereka harusnya didaftarkan.
Dengan kenal manfaatnya, maka jika ada pekerja yang kecelakaan atau meninggal akan ditanggung BPJSTK. "Mereka akhirnya sadar bagaimana risiko dan biaya yang bisa dihilangkan apabila pekerja mereka didaftarkan di BPJSTK," kata dia.
BPJSTK mengadakan kuliah umum di 49 Universitas di Seluruh Indonesia dalam rangka menyambut ulang tahunnya yang ke-40. Salah satu kota yang didatangi adalah Jakarta bertempat di PPM School Of Management.
Kegiatan yang melibatkan jajaran direksi dan dewan pengawas ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian BPJS Ketenagakerjaan dibidang pendidikan. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mengenal tentang jaminan sosial ketenagakerjaan beserta program dan manfaatnya lebih awal.
Dengan tema "40 Menit Mengajar", jajaran direksi, dewan dan pejabat level satu BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan kuliah mengenai pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja.
Hal ini dipandang perlu sebagai bekal mahasiswa dalam mengahadapi dunia kerja karena nantinya para mahasiswa ini tentunya akan bekerja, baik secara mandiri maupun di perusahaan.
"Kami sebagai badan publik di bawah presiden memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, termasuk mahasiswa. Hal ini agar mahasiswa mempunyai bekal pemahaman yang baik tentang jaminan sosial ketenagakerjaan," tuturnya.
Dalam kuliah umum yang dilaksanakan Jumat (24/11) ini menghadirkan Direktur Umum & SDM BPJS Ketenagakerjaan sebagai pengajarnya. Kegiatan ini akan dilanjutkan di beberapa Universitas lain di seluruh Indonesia sampai akhir Desember 2017.
"Acara ini sangat efektif dilaksanakan, terbukti dengan antusiasme mahasiwa dalam mengikuti kuliah umum ini. Hal ini diharapkan dapat terekam di benak mahasiswa dan bisa diaplikasikan saat mereka bekerja nantinya," terang dia.
Pada kegiatan ini, para pengajar memberi paparan seputar peranan program JHT, JKM, JKK, dan JP dalam menyokong perekonomian bangsa melalui perlindungan pekerja dari berbagai resiko sosial dan ekonomi.
"Kami berharap kegiatan ini akan dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya dengan tujuan mengedukasi sebanyak-banyaknya mahasiswa akan pentingnya jaminan sosial," jelas Naufal.
(izz)