HSBC Berdayakan Istri Nelayan Lewat Edukasi Keuangan

Sabtu, 25 November 2017 - 00:11 WIB
HSBC Berdayakan Istri...
HSBC Berdayakan Istri Nelayan Lewat Edukasi Keuangan
A A A
MAKASSAR - Peran strategis perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, membuat mereka penting untuk dapatkan edukasi keuangan. Alasan tersebut yang membuat HSBC, Putera Sampoerna Foundation (PSF) dan Sampoerna University (SU) berikan pelatihan keuangan bagi istri nelayan Wakatobi, agar dapat kelola keuangan keluarga dengan lebih baik.

Lokakarya ini merupakan bagian dari program HSBC, PSF dan SU untuk memperluas literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia bagian timur. Sekitar 100 peserta diberikan edukasi dan pelatihan dasar mengenai cara mengelola keuangan keluarga. Berdasarkan riset Bloom et al (2016) diungkapkan bahwa dibandingkan dengan pria, perempuan cenderung menginvestasikan pendapatan keluarga untuk pendidikan dan masa depan anak-anaknya.

“Pemahaman dan inklusi keuangan, terutama lewat wanita, memiliki peranan penting dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lewat pelatihan keuangan ini, kami berharap bahwa wanita, khususnya istri nelayan lokal di Wakatobi, dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen keuangan personal dan keluarga, sehingga mampu meningkatkan perilaku menabung untuk masa depan," ungkap Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia Nuni Sutyoko dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut Ia berharap setelah mendapatkan pembelajaran, nantinya para istri nelayan dapat terinspirasi untuk memulai sebuah usaha sederhana yang dapat menjadi tambahan pemasukan untuk keluarga. Ia juga menambahkan bahwa hal ini merupakan cerminan komitmen HSBC untuk senantiasa mendorong bisnis yang berkesinambungan dengan membangun masyarakat dari segi sosial, lingkungan, dan ekonomi di manapun HSBC berada.

“Perikanan dan kelautan merupakan sektor unggulan daerah kabupaten Wakatobi, selain pariwisata. Karenanya, komunitas nelayan lokal menjadi salah satu sasaran utama program edukasi keuangan yang kami lakukan. Kami berharap inisiatif ini akan membantu pemberdayaan masyarakat selain juga berkontribusi pada percepatan ekonomi,” sambung Nuni.

Sementara Project Manager Program Kerjasama HSBC-PSF sekaligus ekonom dari Sampoerna University Wahyoe Soedarmono menjelaskan, dalam setiap program edukasi keuangan yang dijalankan, sangat penting memastikan metode dan materi yang diajarkan relevan dengan kondisi dan kebutuhan peserta. "Edukasi keuangan kali ini menggunakan pendekatan interaktif," ungkapnya.

Terang dia harapannya, ibu-ibu rumah tangga dari para nelayan dapat mengurangi perilaku konsumtif, serta meningkatkan perilaku produktif lewat menabung untuk masa depan. “Secara lebih spesifik, peserta diajarkan untuk membagi uang yang didapat setiap harinya kedalam empat amplop yang berbeda warna, sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya," tambah Wahyoe.

Ia mencontohkan, misalnya amplop merah diperuntukan untuk kebutuhan makan keluarga. Dompet/amplop kuning untuk kebuthan sekolah anak-anak. Amplop hijau untuk kebutuhan melaut. Amplop biru untuk kebutuhan menabung atau cadangan keperluan mendadak seperti sakit atau lainnya. Dengan membagi dan mengelompokan uang yang dimiliki sesuai dengan pos kebutuhan, maka arus kas (cash flow) keluarga menjadi lebih teratur dan terkontrol.

Kepala Subbagian Pengawasan Bank 2 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara Ridhony M. H Hutasoit menyambut baik hal ini dan menyatakan bahwa kegiatan edukasi seperti ini selaras dengan upaya pemerintah untuk terus mendorong kesejahteraan nelayan lokal.

“Sungguh kegiatan ini sangat mulia. Kolaborasi antara HSBC dari industri jasa keuangan dan Universitas Sampoerna dari dunia akademik sudah memberikan nilai tambah (add value) nyata bagi pembangunan manusia hingga menjangkau masyarakat pelosok negeri di Wakatobi. Kami berharap melalui kegiatan ini nelayan kita tidak semakin tersisih dari himpitan ekonomi atau perubahan zaman, melainkan semakin kuat dan tangguh karena didukung istri yang cerdas dalam mengelola keuangan," ujarnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8013 seconds (0.1#10.140)